Moody’s Investor baru saja merilis outlook terhadap lembaga keuangan Indonesia dimana menurut hasil laporannya, Moodys menilai kondisi operasi bank masih akan stabil tahun ini didukung oleh rebound dari konsusmsi swasta dan pertumbuhan yang kuat dari ekspor komoditas
Selain itu, Moody’s juga menilai PDB rill akan meningkat menjadi 4,8% pada 2022. Namun, tantangan yang menghambat pertumbuhan ekonomi masih ada seperti gelombang virus baru, pengetatan moneter global, hingga dampak negatif dari konflik militer Rusia vs Ukraina.
Moody’s juga menilai, profitabilitas bank akan meningkat karena pemulihan transaksi keuangan dan aktivitas perdagangan akan meningkatkan pendapatan berbasis biaya, sementara kebutuhan provisi kerugian pinjaman akan menurun.
Meskipun pemerintah berencana untuk menaikkan rasio cadangan wajib minimum di bank sentral untuk menurunkan likuiditas yang sangat berlimpah yang dimiliki oleh Bank, namun menurut Moody’s aturan ini tidak akan terlalu signifikan memengaruhi likuiditas bank dan pertumbuhan pinjaman dan simpanan akan tetap bertumbuh di banding masa pandemik.
Key Takeaway
Sektor perbankan merupakan sektor esensial dalam program pemulihan ekonomi suatu negara termaksud Indonesia. Dengan adanya potensi kenaikan suku bunga acuan BI di tahun ini, menjadi katalis positif untuk bank sebab akan meningkatkan net interest marginnya di tengah meningkatnya potensi pinjaman namun di satu sisi ada potensi kenaikan NPL.
Investasi saham sekarang!