Dana Moneter Internasional atau International Monetary Federation kembali pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 hanya menjadi 5,4% saja.
Padahal sebelum memasuki tahun 2022, IMF proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,9% namun pada awal Januari 2022, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi ini turun 0,3% jadi 5,6% dan kembali di revisi turun menjadi 5,4%.
Penurunan proyeksi dari IMF untuk kedua kalinya di tahun ini sebab IMF melihat pandemi covid 19 ini menyebabkan efek yang berkelanjutan (scarring effect) bagi ekonomi Indonesia yang membuat Indonesia harus perkuat kebutuhan untuk atasi tantangan yang sudah berlangsung lama. IMF menilai, di masa pemulihan ini, Indonesia harus sudah mulai mengurangi stimulus yang diberikan selama masa pandemi yang lalu
IMF mendorong pemerintah untuk berhenti membeli SBN di pasar primer dan membiarkan suku bunga kebijakan memberikan sinyal yang lebih jelas tentang moneter. Namun, IMF optimis dengan pengurangan stimulus stimulus ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6% di 2023.
Key Takeaway
Revisi pertumbuhan ekonomi RI dari IMF ini sebenarnya masih lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi di 2022 yang dibuat oleh pemerintah di level 5,2%. Target pertumbuhan ekonomi ini juga sudah lebih tinggi dibanding pra-pandemi yang berada di bawah level 5%.
Optimisnya target ini tercapai, sebab Indonesia merupakan negara dengan penghasil beberapa komoditas yang kita tahu harga nya masih cenderung naik diakibatkan situasi ketidakpastian ini, dan sebagai salah satu produsen terbesar untuk beberapa komoditas penting, hal ini akan menguntungkan bagi ekonomi Indonesia.
Investasi saham sekarang!