Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) terpantau terus mengalami pelemahan alias merosot, semenjak perdagangan Selasa, 23 Januari 2024.
ASII sendiri merupakan emiten yang bergerak di sektor industrial, namun ASII telah mendiversifikasikan bisnisnya ke tujuh segmen, yakni otomotif, pembiayaan, pertambangan, konstruksi dan agrobisnis.
Saham ASII Turun 12,71% Dalam Setahun
Pada perdagangan sesi I Selasa (23/1) saham ASII bergerak diantara harga Rp5.100 - Rp5.200, lalu ditutup dengan harga Rp5.150 per lembar atau turun 1,44%.
Di bulan Januari 2024, saham ASII ambles selama seminggu sebesar 6,36%, jika dilihat selama satu bulan terakhir juga turun 7,21% dan jatuh 12,71% dalam setahun terakhir.
Tidak hanya dilihat dari harga pembukaan dan penutupan, turunnya harga saham ASII juga bisa dilihat dari price to book value (PBVR). PBVR merupakan alat ukur nilai perusahaan, dengan membagi harga per lembar saham, dan nilai buku per lembar saham.
Berdasarkan PBV saham ASII berada di angka 1,09. Angka tersebut nyaris menyentuh angka 1, di mana jika nilai PBV-nya kurang dari 1, maka harga saham tersebut bisa dikatakan murah, begitupun sebaliknya.
Investor Harus Apa?
Di sini para analis juga memberi komentar dan rekomendasi kepada para investor, terkait saham ASII. Misalnya, mayoritas konsensus analis Bloomberg masih mempertahankan sikap bullish atau beli untuk saham ASII.
Setidaknya ada 25 analis yang merekomendasikan beli, lalu ada juga lima analis yang merekomendasikan hold, sementara ada dua analis yang justru merekomendasikan jual.
Kondisi penurunan harga saham ASII, membuat nilainya juga menjadi lebih rendah, secara teknikal atau undervalue. Ibaratnya, murah sih, tapi tetap saja ada indikasi penurunan tren yang signifikan.
Jika kamu sebagai calon investor ASII masih ragu, sebaiknya menunggu katalis positif dari hasil kinerja laporan keuangan ASII di kuartal IV 2023.
ASII Jadi Saham yang Paling Rajin Dijual Asing
Saham ASII juga menjadi saham yang paling rajin dijual investor asing. Sementara saham yang paling laris dibeli asing, adalah saham milik Lo Kheng Hong, yakni PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Bagaimana tidak, ASII menjadi saham yang ada di posisi pertama, sebagai saham paling gencar dilepas asing dengan nilai Rp338,5 miliar. Di awal perdagangan pekan ini, yakni Senin (22/1) juga ASII berada di urutan pertama senilai Rp122 miliar.
Baca juga: Profil Saham PMMP Milik Kaesang yang Melesat 100% Di Saat Laba Anjlok
Ketatnya Persaingan Produsen Mobil
Seperti yang diketahui, bahwa saat ini sudah banyak produsen mobil listrik asal Cina, yang masuk Indonesia bahkan akan membuat pabrik di Indonesia. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor ketatnya persaingan kendaraan roda empat di Indonesia, yang juga berimbas ke saham ASII.
Namun, disclaimer ya Kawan! Apapun informasi dan rekomendasi di atas, jangan lupa untuk tetap lakukan analisis mendalam, karena keputusan tetap ada di Kawan Visto masing-masing!
Yuk, beli saham-saham incaran melalui aplikasi InvestasiKu, dan dapatkan MPC Point!