Pada dasarnya, tata cara umroh itu dimulai dengan persiapan ihram hingga keluar masjidil haram. Umumnya, pihak travel penyelenggara umroh akan memberimu buku panduan dengan puluhan halaman.
Kamu bisa membaca dan menerapkan panduan umroh tersebut. Namun, bagi yang kurang suka dengan membaca berlembar-lembar buku panduan itu, dapat menyimak panduan umroh secara ringkas berikut ini.
Panduan Umroh Secara Ringkas
Tenang saja, sekalipun panduan umroh ini dibuat secara ringkas, tetapi sesuai dengan tata cara yang ditetapkan kok. Ada pula doa-doa yang menyertai tahapan-tahapan umroh ini.
Sebelum Berangkat
- Memotong kuku tangan maupun kaki.
- Merapikan rambut dan kumis.
- Mencukur bulu ketiak dan kemaluan.
Ihram dan Niat di Miqat
- Mandi
- Memakai minyak wangi di seluruh badan
- Mengenakan pakaian ihram
- Berniat dalam hati, kemudian mengucapkan “Labbaik Allahuma Umrotan”
- Bila khawatir ada halangan, maka membaca “Allahumma mahili haytsu habastanii”
- Lalu, menghadap kiblat sambil membaca “Allahumma haadzihi umroh, laa riyaa-a fiihaa wa laa sum’ah”
- Dilanjutkan membaca talbiyah sampai sebelum tawaf “Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika lakka labbaik, innal hamda wanni’mata laka wal mulk laa syariika lak”
- Berwudhu
Masuk ke Masjidil Haram
- Masuk dengan kaki kanan terlebih dahulu, kemudian membaca “Allaahummaftahlii abwaba rahmatik”
Baca Juga: 6+ Perbedaan Umroh dan Haji, Jangan Sampai Salah!
Tawaf Keliling Ka’bah
Persiapan:
- Harus suci dari hadas besar maupun hadas kecil.
- Saat tawad, laki-laki idhtiba’ yakni memakai ihram dengan posisi pundak kanan terbuka sementara pundak kiki tertutup.
Pelaksanaan:
- Mulai melakukan tawaf dari sudut Hajar Aswad. Jika memang kondisinya tengah lengang, kamu diperbolehkan mencium Hajar Aswad. Namun jika suasana tengah ramai padat, kamu cukup mengusap saja sambil membaca: “Bismillahi Allahu Akbar”
- Bagi laki-laki, harus melaksanakan raml alias lari-larian kecil pada 3 putaran tawaf pertama. Dalam hal ini, kamu bisa membaca surah-surah Al-Quran, berdoa, maupun berdzikir.
- Jangan tawaf selama di dalam Hijr Ismail
- Setelah sampai di bagian Rukun Yamani dari Ka’bah, usahakan mengusapnya. Jika ternyata tidak bisa, maka cukup lambaikan tangan pada Rukun Yamani.
- Setelah sampai di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, maka membaca: “Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar”
*Pada nomor 1, 3, dan 4 hanya dilakukan dengan 7x putaran.
*Pada nomor 2 hanya untuk 1-3 putaran saja.
*Jika ternyata wudhu batal karena suatu sebab, maka harus mengambil wudhu kembali dan melanjutkan jumlah sisa putarannya.
*Bagi laki-laki, setelah selesai tawaf maka bahu kanan kembali ditutup dengan kain ihram.
Shalat di Maqam Ibrahim
- Membaca: “Wattakhidzuu mim maqaami ibraahiima musholla”
- Shalat 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim, atau di mana saja selama di Masjidil Haram.
- Rakaat pertama membaca surah Al-Kafirun. Rakaat kedua membaca surah Al-Ikhlas.
Minum Air Zam-Zam
- Membaca Bismillah sebelum minum air zam-zam.
- Berdoa apa saja yang diinginkan.
- Akhiri dengan bacaan Hamdallah.
- Air zam-zam disiramkan ke kepala.
Menuju ke Hajar Aswad
- Kembali ke Hajar Aswad dan menyentuhnya kembali.
- Namun jika tidak bisa, cukup lambaikan tangan sambil membaca: “Bismillahi Allahu Akbar”.
Sa’i di Shafa-Marwah
- Tidak perlu wudhu.
- Setelah mendekati Bukit Shafa, maka membaca sekali saja: “Innas-safa wal marwata min sya’a irillah, faman hajjal baita awi’ tamaro falaa junaa ha ‘alaihi ay-yaththowafa bihimaa, wa man tathowwa’a khoiron fa innallaaha syaakirun ‘aliim”.
- Dilanjutkan membaca bacaan: “Nabda-u bimaa bada-Allahu bih”
- Setelah berada di atas Bukit Shafa, maka segera menghadap ke arah Ka’bah dan membaca: “Allaahu Akbar (3x) laa-ilaha illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa a’laa kulli syai-in qodiir, Laa-ilaha ilallaahu wahdah, anjaza wa’dah wa nashoro abdah wa hazamal ahzaaba wahdah”
- Berjalan ke Marwah sambil berzikir atau berdoa.
- Bila bertemu dengan tanda hijau, maka bagi laki-laki wajib berlari-larian kecil sampai tanda berikutnya sambil membaca: “Rabbighfir warham innaka antal a’azzul akram”.
- Sampai di Marwah, segera baca kembali bacaan tadi sambil menghadap Ka’bah, yakni: “Allaahu Akbar (3x) laa-ilaha illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa a’laa kulli syai-in qodiir, Laa-ilaha ilallaahu wahdah, anjaza wa’dah wa nashoro abdah wa hazamal ahzaaba wahdah”
- Turun lagi ke arah Bukit Shafa, untuk hitungan ke-2. Begitu seterusnya sampai 7x, maka proses Sa’i ini berakhir di Marwah.
Tahallul
- Bagi laki-laki mencukur rata rambut bahkan jika bisa hingga gundul.
Keluar dari Masjidil Haram
- Keluar dengan kaki kiri terlebih dahulu, kemudian membaca “Allahumma inni as-aluka min fadlik”.
Baca Juga: Umroh Adalah - Pengertian, Tata Cara, Keutamaan, dan Syarat Pelaksanaannya
Sudah Siap Untuk Beribadah Umroh?
Ibadah umroh dapat kamu laksanakan insyaAllah pada tahun depan, caranya dengan berinvestasi reksadana. Tenang saja, reksadana ini khusus reksadana syariah yang berprinsip pada hukum syariah Islam, sehingga tidak ada hal-hal haram dalam pelaksanaannya.
Saat kamu sudah memenuhi panggilan Allah SWT untuk mengunjungi kota suci Makkah dan Ka’bah, kamu tetap harus melaksanakan tawaf. Jika tidak melakukan ibadah ini, maka niatmu umroh pun juga akan dianggap batal.
Yuk, ikuti program Umroh Vest untuk wujudkan mimpi ke tanah suci dan belajar berinvestasi demi finansial yang lebih baik.
Sumber:
alquran-sunnah.com