UMROHVEST
 

Hajar Aswad, Batu Hitam Suci dari Malaikat Jibril Pada Ka’bah

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 13 Jan 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Ketika kamu melaksanakan ibadah umroh maupun haji, pasti terdapat panduan yang mewajibkan untuk menyentuh hingga mencium Hajar Aswad. Secara fisik, Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang berada di sebelah kanan pintu Ka’bah. 

Umumnya, para umat muslim yang beribadah umroh akan berebutan untuk menyentuh batu suci ini. Memangnya, bagaimana keutamaan dari Hajar Aswad yang dianggap sebagai batu dari surga? Yuk, simak serba-serbinya berikut ini!

 

Apa Itu Hajar Aswad?

Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang terletak di sebelah kanan pintu Ka’bah yang sekaligus menjadi titik awal dimulainya ibadah tawaf selama umroh. 

Ka’bah sengaja dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagai rumah ibadah. Dalam pembangunannya, Nabi Ismail AS menerima batu Hajar Aswad tersebut dari Malaikat Jibril di Jabal Qubais. Setelah itu, Beliau meletakkannya di sudut tenggara Ka’bah. 

Dari Abdullah bin Amru Dari Abdullah bin Amru berkata, “Malaikat Jibril telah membawa Hajar Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini. Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya. Karena akan tiba saat dimana Jibril datang kembali untuk membawa batu tersebut ke tempat semula”(HR Al-Azraqy). 

Melansir dari nu.online, batu Hajar Aswad dulunya berwarna lebih putih dari susu maupun salju. Namun, seiring berjalannya waktu pun berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia selama di muka bumi ini. 

Hal ini diperjelas melalui sabda Rasulullah SAW: 

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”.

Saat beribadah umroh, para jamaah akan berupaya menyentuh batu Hajar Aswad dan bahkan menciumnya, karena batu suci ini kelak akan bersaksi di hari kiamat. 

Saking luhurnya kedudukan batu Hajar Aswad, Nabi Muhammad SAW pun selalu memuliakannya. Rasulullah SAW senantiasa mencium Hajar Aswad dengan keyakinan sehingga bertambahlah keberkahan pada batu suci tersebut. 

FYI, pernah ada perdebatan ilmiah yang menyatakan bahwa Hajar Aswad adalah potongan metor yang jatuh pada zaman Nabi dahulu. 

 

Baca Juga: Umroh Adalah - Pengertian, Tata Cara, Keutamaan, dan Syarat Pelaksanaannya

 

Mengapa Hajar Aswad Diletakkan di Sudut Kanan Pintu Ka’bah?

Para ulama berpendapatan bahwa hadirnya Hajar Aswad menjadi bentuk sesuatu yang suci dan mulia. Tak hanya sekadar sebagai titik dimulainya ibadah tawaf, tetapi juga berkaitan dengan peran Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam pembangunan Ka’bah. 

  1. Sebagai tanda “rasa sulit” yang dirasakan Nabi Ibrahim AS saat diperintah Allah SWT untuk meninggikan bangunan Ka’bah. 
  2. Sebagai tanda untuk mengenang Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang telah meninggikan Ka’bah sebagai tempat berkumpulnya muslim untuk beribadah. 
  3. Sebagai hujjah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS bahwa Baitullah telah selesai dibangun, sehingga kepemilikannya berada pada Allah SWT untuk dijadikan sebagai tempat tawaf, iktikaf, rukuk, dan sujud. 

Itulah mengapa, Hajar Aswad diletakkan di sudut kanan pintu Ka’bah sekaligus menjadi batas pertama dimulainya ibadah tawaf. 

 

Asal-Usul Batu Hajar Aswad

Awalnya, Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS-lah yang meletakkan Hajar Aswad di pintu kanan Ka’bah. 

Namun seiring berjalannya waktu terutama saat zaman Rasulullah SAW belum diangkat menjadi nabi, terjadi banjir besar di Makkah dan Masjidil Haram. Kala itu, kaum Quraisy khawatir banjir akan meruntuhkan Ka’bah. 

Alhasil, mereka sepakat merenovasi Ka’bah dengan merobohkannya dan membangun mulai dari dasar. Tentu saja, Rasulullah SAW ikut andil dalam pembangunan ulang Ka’bah ini.

Setelah pembangunan ulang hampir selesai, tiba saatnya untuk meletakkan kembali Hajar Aswad. Sayangnya, justru muncul perselisihan selama 5 hari tentang siapa yang pantas meletakkan batu suci tersebut ke tempatnya semula yakni di sudut kanan pintu Ka’bah. 

Akhirnya, masyarakat Quraisy sepakat bahwa orang yang meletakkan Hajar Aswad adalah yang pertama kali masuk dari pintu masjid. Tak disangka, ternyata sosok tersebut adalah Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pun mendapatkan suatu cara supaya semua orang di sana dapat terlibat dalam peletakkan kembali batu suci tersebut. Caranya adalah Beliau mengambil selendang, kemudian meletakkan Hajar Aswad di tengah-tengah selendang tersebut. 

Lalu, Beliau meminta setiap kabilah (suku) untuk memegang ujung kain dan bersama-sama membawa Hajar Aswad ke tempatnya. 

 

Hajar Aswad Pernah Dicuri dan Dihancurkan

Ada banyak peristiwa pencurian dan penghancuran Hajar Aswad setelah Ka’bah dibangun ulang. 

Pada 317 H, pelaku bernama Abu Tahir menjarah penduduk Masjidil Haram dan beruaya mencongkel batu suci tersebut dari Ka’bah. Sudah banyak cara diupayakan masyarakat untuk mengambil batu suci itu kembali. 

Barulah pada 339 H, akhirnya batu Hajar Aswad berhasil dikembalikan ke Makkah. Perbuatan jahat Abu Thahir digambarkan oleh Ibnu Katsir “ “Dia telah melakukan Ilhad (kekufuran) di Masjidil Haram, yang tidak pernah dilakukan oleh orang sebelumnya dan orang sesudahnya”. [ Al Bidayah wan Nihayah, 11/191. Halaman 190-192].

Setelah batu suci tersebut dikembalikan di tempat semula, ternyata keadaan masih saja belum aman. 

Pada 363 H, datang orang Romawi ke Makkah yang berusaha memecah Hajar Aswad menggunakan cangkul. Dia mencangkul Hajar Aswad hingga menimbulkan bekas dan untung saja belum pecah. Perbuatannya kemudian dihentikan oleh seseorang dari Yaman. 

Pada 413 H, muncul orang dari kaum Bani Fatimiyah yang bernama Hakim al Abidi yang membawa pedang dan pahat. Tujuannya adalah menghancurkan Hajar Aswad karena sempat mengira bahwa masyarakat sekitar memuja batu suci tersebut. Dirinya memukul Hajar Aswad tiga kali sampai pecah berjatuhan.

Pada 990 H, pangeran Nashim berhasil menikam mati orang yang membawa kapal dan memukulkannya pada Hajar Aswad.

Terakhir pada 1351 H, pecahan batu suci, potongan kain Kiswah, dan potongan perak dari tangga Ka’bah diambil oleh seseorang dari Afganistan. Penjaga masjid tentu saja langsung menangkap dan menghukum mati pelaku. 

Baca Juga: 6+ Perbedaan Haji dan Umroh, Jangan Sampai Salah



Sudah Siap Untuk Beribadah Umroh?

Ibadah umroh dapat kamu laksanakan insyaAllah pada tahun depan, caranya dengan berinvestasi reksadana. Tenang saja, reksadana ini khusus reksadana syariah yang berprinsip pada hukum syariah Islam, sehingga tidak ada hal-hal haram dalam pelaksanaannya. 

Saat kamu sudah memenuhi panggilan Allah SWT untuk mengunjungi kota suci Makkah dan Ka’bah, kamu tetap harus melaksanakan tawaf. Jika tidak melakukan ibadah ini, maka niatmu umroh pun juga akan dianggap batal. 

Yuk, ikuti program Umroh Vest untuk wujudkan mimpi ke tanah suci dan belajar berinvestasi demi finansial yang lebih baik. 

 

Sumber:

alquran-sunnah.com 



 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO