Daftar Isi
Apa itu Waran?
Waran adalah pemberian hak kepada pemegang saham dari pembelian surat berharga emiten pada harga dan tanggal tertentu. Sebenarnya, waran adalah bonus berupa kupon yang akan kamu dapat ketika perusahaan tersebut IPO di bursa.
Dengan ada nya warrant, hal ini bisa menjadi pendorong agar investor lebih tertarik untuk melakukan pembelian. Waran saham diterbitkan langsung oleh emiten yang bersangkutan.
Ketika seorang investor mendapatkan warrant saham, barang tersebut bukan dari investor lain, tetapi langsung dari perusahaan. Kalau kamu ingin lihat warrant itu seperti apa, kamu bisa cek aplikasi InvestasiKu, ciri-cirinya dibelakang kode saham ada simbol -W.
Jika seorang investor ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai waran itu apa, ada informasi mengenai ketentuan warrent termasuk harga, tanggal eksekusi dan jumlah waren yang diterbitkan. Anda bisa lihat pada situs KSEI.
Sebagai seorang pedagang, anda bisa jual beli waran seperti saham. Sehingga, sebelum jangka waktu penukaran habis, investor bisa melakukan jual beli jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, harga warrant di pasar sekunder menjadi tidak wajar ketika melebihi harga saham induknya.
Apa itu Waran Seri 1?
Waran Seri I adalah sebuah efek yang memberikan hak kepada investor untuk bisa melakukan konversi dari setiap 1 waran jenis seri I menjadi 1 saham baru. Harga saham emiten tersebut bernilai Rp 50.
Cara Konversi Waran Ke Saham
Cara konversi waran ke saham masih belum banyak yang tahu. Bahkan, mayoritas waren emiten yang tercatat di pasar saham tidak laku. Faktor kelalaian untuk konversi warrant ke saham juga merupakan salah satu penyebab waren tidak seindah saham.
Karena, waren baru bisa kamu konversi enam bulan setelah anda peroleh. Setelah enam bulan, ada beberapa investor yang lupa kalau masih memegang warrant.
Secara teknis, waren akan banyak dilirik kalau jumlah harga yang sudah konversi dan harga pasarnya masih dibawah nilai saham induknya.
Misalnya, jika kamu tidak tertarik menggunakan hak konversi menjadi saham, sedangkan periode hangusnya tinggal satu bulan lagi, maka dia harus menjual. Berapapun itu harganya. Daripada bonus tapi ga kamu likuidasi.
Contoh Warrant Saham
Misalnya, warrant ABCD, Harga konversi ABCD-W Rp 100 per warrant. Harga warannya di pasar Rp 400 per warrant. Jika kamu total, harganya Rp 500, jika masih dibawah harga saham induk ABCD. Maka warrant tersebut menarik dan berpotensi laku.
Faktanya, ada beberapa warrant yang lebih tinggi dari harga saham induknya. Inilah yang sejak awal investor kurang berminat karena tidak layak.
Perbedaan Warrant dan Right Issue
Warrant dan right issue bisa mencetak kenaikan nilai yang signifikan, akan tetapi kamu harus pertimbangkan kedua instrumen ini punya jangka waktu kedua.
Khusus untuk warrant, produk ini punya periode menengah yaitu 2-3 Tahun. Setelah itu, right punya periode waktu yang lebih cepat. Umumnya, kurang lebih 1 minggu. Kamu perlu paham dan tahu masa kadaluarsa kedua instrument ini. Karena berhubungan langsung dengan nilai.
Keuntungan Warrant
Ada beberapa keuntungan yang kamu harus tau ketika trading waran. Simak poin-poinnya:
Jual Beli Waran Pada Pasar Saham
Mentransaksikan warrent dapat kamu pertimbangkan dengan menganalisis selisih harga saham induknya dengan harga warrant di pasar reguler seperti jual beli seperti biasa.
Untuk melihatnya di pasar saham, saham waran adalah punya simbol khusus di belakang APIC-W.
Cara Tebus Warrant
Untuk warrant, perlu kamu perhatikan harga saham di pasar saat ini, harga waren itu sendiri, dan harga konversinya.
Contoh: Harga ABCD-W (warrant ABCD) Rp262 per saham dan harga tebus Rp 110 per saham, sementara harga saham APIC di pasar Rp565 per saham. Artinya, investor cuma butuh merogoh uang Rp 372 supaya punya saham tersebut dan dapat berpeluang besar memperoleh profit di pasar saham sebanyak Rp 193.