Daftar Isi
PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) telah menganggarkan belanja modal sebesar USD 400 juta atau setara dengan Rp6,2 triliun (kurs jisdor Rp15.568) untuk tahun 2024. Anggaran ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).
Alokasi Belanja Modal untuk Pembangunan Pabrik CA-EDC
Sebagian besar belanja modal TPIA di tahun 2024, akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC). Dalam anggaran tersebut, sebesar USD 300 juta akan digunakan untuk memulai pembangunan pabrik ini, pada awal tahun ini.
Pabrik CA-EDC merupakan hasil kerja sama antara TPIA dengan Inalum. Investasi untuk membangun pabrik ini mencapai USD 800 juta, atau setara dengan Rp12,45 triliun. Pabrik baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan konsolidasi Grup Chandra Asri, di masa depan.
Proyeksi Pendapatan dan Laba Bersih TPIA di 2024
Meskipun terdapat faktor-faktor geopolitik yang dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan petrokimia, TPIA tetap optimis terhadap proyeksi pendapatan dan laba bersih perusahaan di tahun 2024.
TPIA memperkirakan bahwa pendapatan dan laba bersih perusahaan tidak akan jauh berbeda dengan pencapaian tahun sebelumnya, mengingat bisnis petrokimia yang cenderung fluktuatif.
TPIA telah melakukan diversifikasi ke bisnis infrastruktur sebagai upaya untuk mengimbangi fluktuasi bisnis petrokimia. Bisnis infrastruktur, seperti kebutuhan industri dan sehari-hari seperti listrik, air, plastik, dan PVC, memiliki kinerja yang lebih stabil dan dapat memberikan manfaat terutama saat bisnis petrokimia sedang lesu.
TPIA berharap bahwa dengan adanya diversifikasi ini, kinerja perusahaan akan semakin baik di akhir tahun 2024.
Analisis Kinerja TPIA
Meskipun TPIA terkenal dengan pendapatan yang besar, perusahaan juga menghadapi beban pokok yang tinggi yang dapat menekan laba bersih. Pada September 2023, TPIA mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 14,6% secara tahunan menjadi USD 1,66 miliar.
Namun, EBITDA perusahaan mengalami peningkatan sebesar 881% menjadi USD 108,9 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Meskipun terdapat ketidakpastian geopolitik dan harga energi yang berlanjut, TPIA tetap optimis mengenai prospek jangka panjangnya. Perusahaan akan terus mengejar rencana ekspansi dengan fokus dan disiplin, sambil memperkuat rantai nilai industri Indonesia.
TPIA juga akan terus melanjutkan strategi M&A programatik, dan integrasi aset inti infrastruktur yang telah diakuisisi untuk memperkuat keuangan perusahaan.