Ada kabar terbaru yang datang dari perusahaan milik Prajogo Pangestu, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang memutuskan untuk mengganti nama perusahaannya, menjadi PT Chandra Asri Pacific.
Pergantian Nama Sudah Diresmikan Dalam RUPSLB
Pergantian nama perusahaan pun sudah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pada tanggal 29 Desember 2023 lalu, di Jakarta.
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah menyetujui perubahan nama perusahaan, bahkan juga disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dampak positif lainnya dari perubahan nama ini adalah mampu mengakomodasi pertumbuhan Perseroan yang semakin besar dan luas, terutama bagi pemangku kepentingan PT Chandra Asri Pacific.
Baca juga: TPIA Anggarkan Capex Rp6,2 Triliun di 2024, Untuk Apa Saja?
Sebagai Diversifikasi Bisnis
Perlu diketahui, bahwa hal tersebut dilakukan sejalan dengan diversifikasi bisnis, karena diketahui bahwa PT Chandra Asri Pacific, kini tidak hanya memiliki bisnis di sektor kimia saja, melainkan di sektor infrastruktur.
Pasalnya, di tahun 2023 kemarin Chandra Asri melakukan diversifikasi bisnis di sektor kimia, dengan mendirikan pabrik CA-EDC) melalui PT Chandra Asri Alkali (PT CAA).
Pabrik tersebut, ternyata ternyata dibangun dalam rangka mendukung sektor infrastruktur di Indonesia. Bahkan perseroan juga mengakuisisi PT Krakatau Daya Listrik (sekarang PT Krakatau Chandra Energi dan PT Krakatau Tirta Industri) melalui anak usaha Chandra Asri, yakni PT Chandra Daya Investasi.
Mengapa perseroan mendukung kuat di sektor infrastruktur? Karena Chandra Asri ingin pembangunan kompleks petrokimia berskala global yang dilakukan PT Chandra Asri Perkasa, bisa terlaksana dengan baik.
PT Chandra Asri Perkasa juga bisa menjadi solusi melalui layanan pelabuhan dan dermaga, di mana kedepannya bisa memberikan dukungan bagi perkembangan industri lainnya di Cilegon.