Daftar Isi
Resistance saham adalah sebuah area yang digunakan oleh pelaku pasar untuk mengidentifikasi sebuah tren saham.
Garis resistance adalah titik psikologis di mana pedagang bersedia menjual dengan harapan harga saham tidak akan naik lagi. Hal ini juga dianggap sebagai plafon karena tingkat harga ini mencegah harga saham bergerak ke atas lebih jauh.
Ketika perdagangan saham mendekati level resistance, trader atau investor dapat melikuidasi posisi belinya atau dia dapat menggunakan ini sebagai peluang jual dengan menjaga garis resistance sebagai stop loss.
Biasanya, harga akan cenderung memantul ke bawah ketika berada pada area tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi penembusan (breakout resistance).
Ketika kamu sudah memahami hal ini, kamu punya tiga pilihan jika harga sudah berada pada area resistance yakni: beli, jual, tidak masuk perdagangan.
Cara Menentukan Target Keuntungan Dengan Resistance Saham
Beberapa pelaku pasar menetapkan target harga berdasarkan persentase keuntungan. Misalnya, seorang investor yang memutuskan untuk menjual saham saat naik 10 persen.
Di sisi lain, seorang trader justru menentukan resistance saham sebagai acuan target keuntungan terlepas dari persentasenya.
Jika cukup banyak investor memutuskan untuk membeli setelah saham jatuh dalam jumlah tertentu. Transaksi tersebut secara alami dapat mengarah pada dukungan harga.
Trader yang memahami psikologi pasar mulai mengambil keuntungan dengan segera setelah harga saham mencapai level resistance. Namun, resisten lebih sulit digambarkan, jika suatu saham membuat harga tertinggi baru.
Setiap saham memiliki tingkat fluktuasi yang berbeda-beda. Terjadinya suatu area resistance saham adalah murni faktor psikologis pasar. Partisipan pasar melakukan pembelian secara serentak sampai pada area tertinggi harga sebelumnya.
Ketika harganya berhenti pada area resisten sebelumnya, maka terdapat dua kemungkinan yaitu menembus level tersebut atau malah reversal. Semua tergantung volume yang terbentuk. Lebih banyak pembelian atau penjualan.
Baca juga: Konsolidasi Saham: Pengertian, Ciri, Penyebab, & Tips Trading
Mengetahui Arah Trend
Belajar level resistance saham adalah salah satu konsep penting dalam analisis saham. Hal ini berkaitan erat dengan analisis teknis untuk mengolah sebagian besar informasi yang tersedia tentang saham, obligasi, komoditas, atau mata uang.
Seorang trader mengidentifikasi level resisten agar mereka dapat mengatur waktu pembelian dan penjualan saham. Dengan memanfaatkan strategi breakout atau pembalikan trend.
Resistensi juga bisa kamu gunakan sebagai alat mengelola resiko. Trader dapat mengatur stop-loss order untuk mengikuti level resistance sebagai pemicu perdagangan.
Ketika pergerakan saham menyentuh harga tertinggi baru, kamu harus menggambar ulang resisten itu. Namun, kamu ga usah khawatir, sebagian besar trader pemula memakai indikator pembuat support dan resistance saham secara otomatis.
Prediksi Kecenderungan Harga Kedepan Pakai Resistance
Memperluas garis tren ke periode masa depan bisa membantu kamu mengetahui kecenderungan harga resisten pada masa depan. Hal ini akan terlihat jelas karena anda akan melihat bahwa saham sebelumnya terhenti setiap kali mendekati garis resisten.
Resistance saham adalah sebuah area, bukan sebuah kepastian harga, melainkan kisaran harga.
Saat saham mendekati resisten, trader tidak langsung memasuki pasar. Mungkin beberapa orang mulai menjual saham nya terlebih dahulu.
Contoh: Saham A sedang bergerak pada harga 3000, kemudian trader menggambar area resisten nya yang ternyata ada pada harga 3500-4000.
Nah, trader harus menunggu konfirmasi sebelum membeli saham atau malah menjualnya.
Menunggu candlestick mem-breakout area tertinggi seharga 4000 dan tertutup di harga 4200 itu berarti sebagai sinyal trend akan lanjut lebih tinggi.