Daftar Isi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merupakan bank yang berfokus pada pelayanan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sejak tahun 2021, BRI telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) bersama dengan PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Holding UMi merupakan sinergi antara tiga badan usaha milik negara (BUMN), yang bertujuan untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha ultra mikro.
Holding Ultra Mikro, Solusi Keuangan untuk Masyarakat Unbankable
Pelaku usaha ultra mikro adalah mereka yang memiliki pendapatan di bawah Rp2 juta per bulan, atau modal usaha di bawah Rp10 juta.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pelaku usaha ultra mikro di Indonesia mencapai 64,2 juta pada tahun 2020, namun hanya 30 juta di antaranya yang mendapatkan akses ke layanan keuangan formal.
Hal ini menunjukkan bahwa masih ada sekitar 34,2 juta pelaku usaha ultra mikro, yang belum terjangkau oleh lembaga keuangan formal atau unbankable. Holding UMi hadir untuk memberikan solusi keuangan bagi masyarakat unbankable tersebut.
Dengan menggabungkan model bisnis BRI, Pegadaian, dan PNM, Holding UMi dapat memberikan journey layanan keuangan yang terintegrasi bagi pelaku usaha ultra mikro, mulai dari tabungan, pinjaman, hingga jaminan.
Holding UMi juga menawarkan biaya pinjaman yang lebih murah, jangkauan yang lebih luas, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Kredit Holding Ultra Mikro Tumbuh 11,6% YoY
Salah satu indikator keberhasilan Holding UMi adalah pertumbuhan kredit yang signifikan. Menurut laporan keuangan konsolidasian BRI per September 2023, total outstanding kredit holding ultra mikro mencapai Rp590,7 triliun, naik 11,6% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp529,2 triliun pada September 2022.
Angka tersebut juga meningkat 27,38% jika dibandingkan dengan periode awal pembentukan holding pada September 2021, yang sebesar Rp463,8 triliun.
Pertumbuhan kredit holding ultra mikro tersebut, didorong oleh peningkatan jumlah debitur dan penyaluran kredit oleh masing-masing entitas holding. Jumlah debitur holding ultra mikro per September 2023 mencapai 32,7 juta, naik 9% YoY dari 30 juta pada September.