Ada banyak cara investasi saham untuk pemula, terutama dengan memperhatikan kondisi finansial saat ini. Katakanlah, para pemula yang ingin mencoba terjun ke dunia saham harus melunasi utang dan memilih instrumen dengan risiko rendah terlebih dahulu.
Mengingat saat ini banyak investor dadakan yang bersemangat berinvestasi demi mengikuti gaya hidup masa kini. Di sisi lain, mereka juga berpeluang kehilangan uang dengan cepat pada instrumen investasi tertentu karena tidak memiliki insight apapun.
Tidak bermaksud menakut-nakuti, artikel ini bertujuan untuk memberi bekal bagi pemula yang ingin investasi saham. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
3 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Investasi
Sebagian besar tips ini berlaku untuk kamu yang hendak berinvestasi di pasar saham. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di instrumen lain seperti reksa dana atau obligasi.
1. Melunasi Utang
Cara investasi saham untuk pemula yang pertama adalah lunasi terlebih dulu utang-utangmu. Khususnya utang dengan bunga tinggi, paylater, maupun pinjaman online.
Hal ini supaya saat akhir bulan, pendapatanmu tidak habis begitu saja hanya untuk melunasi utang sekaligus berinvestasi. Ditambah lagi, seiring berjalannya waktu kamu kemungkinan dapat menjadi profil investor yang agresif, sehingga akan menyulitkan kondisi finansialmu kedepannya.
2. Siapkan Dana Darurat
Tidak hanya melunasi utang, kamu harus menyiapkan dana darurat juga. Setidaknya, kamu memiliki cadangan uang as darurat untuk menutupi 3-9 bulan pengeluaran jangka pendek sebelum mulai investasi.
Cara ini akan membantumu ketika berada di kondisi harus tiba-tiba menjual saham secara paksa karena beberapa risiko.
3. Siapkan Dana Pensiun
Investasi saham untuk pemula yang terakhir adalah mempersiapkan dana pensiun. Beruntung jika kamu bekerja di perusahaan yang menawarkan dana pensiun, tetapi jika tidak? Maka kamu harus berusaha sendiri.
Siapkan dana pensiun ini mulai dengan persentase kecil dari gaji terlebih dahulu.
7 Tips Investasi Saham Untuk Pemula Supaya Cepat Mahir
Ada beberapa tips investasi saham untuk pemula supaya mahir menganalisis trafik perkembangan investasi, khususnya saham. Sebagai pemula, ada banyak hal yang harus dicatat sebelum berinvestasi karena kegiatan ini berkenaan dengan nominal uang yang tidak sedikit.
Kamu juga bisa memantau trafik perkembangan investasi khususnya saham melalui berbagai aplikasi investasi, salah satunya adalah InvestasiKu.
1. Buat Tujuan Investasi dan Jangka Waktunya
Tips investasi saham untuk pemula yang pertama adalah buat tujuan atau alasan mengapa kamu berinvestasi. Misalnya untuk biaya kuliah, liburan akhir tahun, modal usaha setelah lulus sekolah, healing, atau biaya hidup di masa depan.
Sebelum menentukan tujuan investasi ini, harus berdasarkan 3 hal yakni Safety, Gain, dan Growth.
- Safety (Keamanan), pilih instrumen investasi dengan risiko rendah dan keuntungan besar, tentunya yang diawasi oleh OJK.
- Gain (Pemerolehan), pilih instrumen investasi yang sifatnya stabil dan memperoleh keuntungan.
- Growth (Berkembang), pilih instrumen investasi yang berkembang alias mengembangkan modal awal berkali-kali lipat.
Berkaitan dengan jangka waktu ini harus mengacu juga pada tujuan investasi. Misalnya kamu adalah pegawai kantoran dan hendak berinvestasi untuk biaya pernikahan di masa depan, maka jangka waktunya adalah >3 tahun.
Dengan jangka waktu >3 tahun, kamu dapat memilih investasi jangka panjang. Misalnya seperti saham, properti, logam mulia, obligasi, dan lainnya.
2. Pelajari Istilah Investasi
Dalam dunia investasi, ada banyak istilah-istilah yang harus kamu pelajari supaya lebih mudah berinteraksi dengan investor profesional. Lewat interaksi ini, kamu juga bisa mendapatkan insight baru, biasanya dilakukan di komunitas daring.
Istilah-istilah seperti capital gain, capital loss, emiten, delisting, dividen, dan lainnya harus kamu pahami pelan-pelan. Kamu dapat melihat pada kamus investasi di sini.
Kamu juga bisa belajar rumus-rumus ajaib di dunia investasi, misalnya Hukum 72.
3. Pelajari Macam-Macam Instrumen Investasi
Cara investasi untuk pelajar selanjutnya adalah pelajari apa saja macam instrumen investasi beserta kelebihan dan kekurangannya.
Ada banyak macam investasi yang tersedia di BEI dan diawasi oleh OJK. Misalnya seperti saham, obligasi, reksadana, emas, properti, hingga sukuk khusus bagi muslim.
4. Pahami Risiko Investasi
Pada dasarnya, setiap instrumen investasi itu memiliki risiko masing-masing. Singkatnya, jika instrumen investasi tersebut memiliki risiko rendah maka peluang keuntungannya juga rendah, pun sebaliknya.
Itulah mengapa, pelajar SMP SMA disarankan berinvestasi pada instrumen sederhana dengan tenor pendek saja. Misalnya reksadana atau saham.
Jangan sampai kamu yang masih pelajar SMP SMA terlilit utang karena terkena risiko yang terlalu tinggi.
5. Mulai Investasi dengan Low-Risk
Khusus bagi investor pemula terutama pelajar SMP SMA, lebih baik memulai investasi dengan risiko rendah alias low-risk. Memang return atau keuntungannya belum besar, tetapi justru akan memberikan pengalaman investasi.
Lagipula, investasi dengan low-risk tidak akan memberikan banyak tekanan. Jadi, kamu tidak perlu overthinking.
6. Jalankan Investasi Secara Rutin
Setelah memahami apa saja istilah investasi dan memilih instrumennya, maka tinggal jalankan saja investasi tersebut secara rutin. Lakukan evaluasi kinerja pada investasimu setiap semester.
Biasanya, laporan kinerja akan dikirimkan oleh pihak perusahaan sekuritas atau manajer investasi jika kamu menggunakan reksadana.
7. Gunakan Aplikasi Investasi yang Simpel
Cara investasi untuk pelajar yang terakhir adalah gunakan aplikasi investasi yang simpel. Ada banyak rekomendasi aplikasi investasi yang memudahkan investasi di usia dini.
Salah satunya adalah InvestasiKu yang menyediakan berbagai emiten dan reksadana dengan pengawasan di bawah OJK.
Sudah Siap Untuk Berinvestasi Saham?
Nah, itulah penjelasan tentang pengertian stock split yang mampu memberikan keuntungan bagi pihak emiten dan investor sekalipun investor pemula.
Kamu dapat memantau segala perkembangan investasi melalui aplikasi, salah satunya InvestasiKu. Melalui aplikasi ini, kamu dapat menemukan deretan emiten investasi syariah yang terjamin keuntungannya.
Ada banyak emiten yang tersedia di InvestasiKu. Mulai dari Bank Syariah Indonesia (BRIS), Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Bank BTPN Syariah (BTPS), dan Bank Panin Dubai Syariah (PNBS).
Namun, jika kamu memilih investasi konvensional maka ada Bank Centra Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan lainnya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.