Pada dasarnya, investasi adalah kegiatan menanamkan modal pada suatu perusahaan maupun proyek supaya memperoleh keuntungan. Sekilas tampak sederhana, tetapi banyak orang yang masih bingung dengan konsep investasi ini.
Investasi pasti akan selalu berhubungan dengan banyak uang, sehingga wajar saja para investor akan hati-hati demi menghindari risiko kerugian. Memangnya, bagaimana sih konsep investasi yang ternyata berbeda dengan tabungan? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Pengertian Investasi
Investasi adalah kegiatan menanamkan modal pada suatu perusahaan (emiten) maupun proyek dalam jangka lama, demi mendapatkan keuntungan lebih dari nilai aslinya di masa yang akan datang.
Jadi, investasi ini berkaitan dengan bagaimana komitmen seseorang terhadap sejumlah modal pada saat ini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat (benefit) di kemudian hari (future time).
Modal yang dimaksud tidak melulu harus uang saja. Namun juga aset seperti tanah, emas, maupun properti.
Apa Tujuan Investasi?
Singkatnya, tujuan investasi adalah memperoleh keuntungan di kemudian hari. Namun jika dijabarkan secara lebih khusus, berikut ini tujuan seseorang melakukan kegiatan investasi:
1. Demi Mendapatkan Kehidupan Lebih Baik di Masa Depan
Jika kamu adalah seorang yang bijaksana, pasti sadar bahwa kehidupan di masa depan akan serba mahal. Di sisi lain, kebutuhan di masa depan pun juga akan semakin bertambah baik itu primer hingga tersier.
Nah, untuk mempertahankan upaya kehidupan lebih baik adalah dengan berinvestasi dari sekarang. Investasi ini dapat bermanfaat untuk kebutuhan masa depan seperti pernikahan, pendidikan anak, hingga liburan sekalipun.
2. Mengurangi Dampak Inflasi
Investasi ternyata sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Jadi, ketika kamu berinvestasi pada suatu emiten, itu memberikan peluang orang lain untuk terhindar dari risikonya di-PHK.
Tak berhenti disitu, investasi juga mampu mengurangi dampak terjadinya inflasi di suatu negara.
3. Dorongan Untuk Menghemat Pajak
Beberapa negara di dunia ternyata sudah merealisasikan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi. Hal ini dilakukan dengan pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang sudah berinvestasi pada bidang usaha tertentu.
4. Sebagai Passive Income
Banyak orang melakukan investasi dengan tujuan sebagai passive income, khususnya pada saham. Passive income alias pendapatan pasif ini memang tidak akan terasa saat ini juga tetapi di waktu kedepannya.
5. Pertumbuhan Modal
Tujuan investasi yang satu ini berkenaan dengan keuntungan. Jadi, banyak orang memang sengaja berinvestasi supaya dapat meningkatkan modal atau nilai investasinya di masa depan.
Para investor ini berharap bahwa nilai aset mereka akan meningkat seiring berjalannya waktu. Lalu, ketika nilai aset sudah naik mereka akan menjualnya dengan harga lebih tinggi pula.
6. Mengelola Risiko Keuangan
Kamu tidak pernah tahu kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi di masa depan. Apakah akan kehilangan pekerjaan, kesehatan memburuk, atau tiba-tiba terjadi kebangkrutan usaha.
Nah, melalui investasi ini dapat mengurangi risiko keuangan yang muncul dari peristiwa tak terduga tersebut.
Baca Juga: Perusahaan yang Modalnya dari Penjualan Saham Disebut?
Jenis-Jenis Investasi
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, investasi itu tidak melulu harus menanamkan modal berupa uang. Ada banyak jenis-jenis investasi yang tetap sama-sama menghasilkan keuntungan.
Nah, berikut ini jenis-jenis investasi yang perlu kamu pahami:
1. Saham
Jenis investasi pertama yang paling populer adalah saham. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang telah tercatat di BEI. Artinya, saat kamu membeli saham maka sama saja dengan membeli sebagian kepemilikan perusahaan tersebut.
Jadi semakin banyak saham yang dibeli, maka semakin besar pula persentase kepemilikanmu terhadap perusahaan tersebut.
2. Reksadana
Reksadana adalah instrumen investasi yang dananya berasal dari beberapa investor, kemudian dikumpulkan menjadi satu untuk dikelola oleh Manajer Investasi. Nantinya, dana reksadana ini dapat diinvestasikan ke beberapa jenis investasi lainnya seperti saham maupun obligasi.
Jenis investasi yang satu ini justru populer di kalangan investor pemula khususnya yang memiliki keterbatasan dana. Hanya dengan uang Rp100.000 saja kamu sudah dapat menanamkan modal melalui reksadana ini.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun perusahaan. Jadi, pembeli obligasi akan memberikan pinjaman kepada pihak penerbit (baik itu pemerintah maupun perusahaan), kemudian menerima bunga reguler serta pembayaran pokok saat waktu jatuh tempo.
4. Properti
Jenis investasi properti berkaitan dengan aset berwujud nyata alias ada wujud yang dapat dilihat. Misalnya seperti rumah, apartemen, ruko, tanah, bangunan, dan lainnya.
Biasanya, investasi properti dapat dikelola untuk jangka pendek maupun jangka panjang, bergantung keuntungan yang diinginkan.
5. Emas
Investasi emas saat ini tengah hits di kalangan muda-mudi. Mengingat nilai emas itu jarang turun sehingga keuntungannya akan selalu valid.
Jadi, dengan naiknya harga emas maka dapat menjadi modal investasi terbaik.
Baca Juga: Investasi Emas Antam, Emang Beneran Cuan?
Perbedaan Investasi dengan Tabungan
Investasi tentu saja berbeda dengan tabungan. Ada banyak hal yang membedakan keduanya, terutama pada konsep dasarnya.
Nah, berikut ini perbedaan investasi dengan tabungan:
Investasi |
Tabungan |
|
Wujud Simpanan |
Aset berharga yang dibeli dengan uang. Aset ini dapat berupa saham, emas, reksadana, obligasi, dan properti. |
Uang hanya dititipkan di bank dalam tempo waktu tertentu. |
Tujuan Penyimpanan |
Untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin di masa depan. |
Hanya simpanan di bank dalam jangka pendek saja. |
Risiko Kerugian |
Risiko kerugian lebih tinggi dibandingkan tabungan, tetapi keuntungannya juga besar. |
Memiliki suku bunga rendah sehingga risiko kerugian juga rendah. Namun risiko keuntungan juga tidak sebesar investasi. |
Peluang Untung |
Suku bunga lebih tinggi sehingga keuntungan juga besar, seiring dengan risiko kerugiannya. |
Suku bunga lebih rendah daripada investasi, sehingga keuntungannya juga rendah. |
Kemudahan Pencairan |
Memiliki tingkatan likuiditas berbeda-beda, bergantung jenis asetnya. |
Dapat dicairkan sewaktu-waktu. Namun pada tabungan berjangka, hanya dapat dicairkan saat jatuh tempo saja. |
Baca Juga: 5 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi
Investasi mana yang ingin kamu pilih?
Nah, itulah penjelasan tentang pengertian investasi yang ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Tenang saja, di zaman digital seperti saat ini kamu bisa menanamkan modal pada perusahaan ternama lewat aplikasi InvestasiKu.
Selain menguntungkan di masa depan, kamu juga turut andil dalam proses pertumbuhan ekonomi di negara ini melalui investasi tersebut!
Sumber:
Tandelilin, E. (2010). Dasar-dasar Manajemen Investasi. Manajemen Investasi, 34, 117-127.