SAHAM
 

10 Indikator Akurat Untuk Open Posisi

by Dany Mauriz Gibran - 07 Jan 2022 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Mentang-mentang punya modal banyak, beliin saham sembarangan. Trader yang pintar, pasti pakai indikator akurat, buat open posisi di pasar saham. Eh, indikator akurat tuh apa?

 

Apa Itu Indikator Akurat?

Oke, indikator akurat yang digunakan untuk open posisi adalah sebuah alat bantu, yang memudahkan seorang investor dan trader, dalam menganalisa pasar modal.

Selain memilih satu indikator yang paling akurat, biasanya trader juga akan mengkombinasi beberapa indikator juga. Dengan begitu, trader bisa membuat strategi dagang yang baik.

Terlebih, jika kamu sudah terjun dalam perdagangan valas, saham, sampai komoditas. Pasalnya, kamu pasti akan mengetahui keakuratan setiap indikator itu berbeda.

Tentunya, setiap pedagang akan menggunakan alat yang paling efektif untuk menunjang strategi yang sudah mereka buat.

Perlu diingatkan sekali lagi, bahwa Indikator akurat untuk open posisi adalah perhitungan matematis, yang akan bekerja seiring pergerakan harga saham.

Jika kamu implementasikan pada grafik harga, alat tersebut dapat membantu pedagang mengidentifikasi sinyal, dan tren tertentu di pasar.

Oia, indikator saham juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Indikator utama (leading indicator): Alat acuan yang memprediksi pergerakan harga di masa depan
  • Indikator tertinggal (lagging indicator): Alat yang bisa melihat tren masa lalu dan menunjukkan momentum

 

Manfaat Indikator Akurat untuk Open Posisi

 

1. Membantu Trader Dalam Menentukan Waktu yang Tepat untuk Membuka Posisi

Penting bagi trader untuk mengetahui posisi yang ingin diambil, para pelaku pasar. Sehingga, trader bisa lebih mudah dalam menentukan posisi.

 

2. Membantu Memberikan Sinyal untuk Menunjukan Kondisi Pasar

Indikator akurat ini, bisa bermanfaat untuk membantu trader memahami kondisi pasar, dengan mudah. Sehingga, trader bisa melihat apakah pelaku pasar sedang melakukan posisi buy atau sell?

 

10 Indikator Akurat Untuk Open Posisi Pada Pasar Saham

  • Moving Average
  • Eksponensial Moving Average (EMA)
  • Stochastic Oscillator
  • Moving Average Convergence Divergence (MACD)
  • Bollinger Bands (BB)
  • Indeks kekuatan relatif (RSI)
  • Fibonacci Retracement
  • Ichimoku Cloud
  • Standard Deviation
  • Average Directional Index (ADX)

Kamu dapat menggunakan pengetahuan dan selera risiko kamu, sebagai tolak ukur untuk memutuskan indikator perdagangan mana, yang paling sesuai dengan strategi kamu.

Perhatikan bahwa indikator yang tercantum di sini, tidak diberi peringkat. Tetapi, merupakan beberapa pilihan paling populer untuk pedagang ritel.

 

1. Moving Average (MA)

Pertama ada MA – atau ‘simple moving average‘ (SMA) – adalah indikator akurat untuk open posisi yang digunakan, untuk mengidentifikasi arah trend harga saham saat ini. Tanpa gangguan lonjakan harga jangka pendek.

Indikator MA menghubungkan titik harga instrumen keuangan selama jangka waktu tertentu dan membaginya dengan jumlah titik data untuk menyajikan garis trend tunggal.

Data yang digunakan tergantung dari panjang MA. Misalnya, MA 200 hari membutuhkan data 200 hari.

Dengan menggunakan indikator MA, Anda dapat mempelajari level support dan resistance dan melihat pergerakan harga sebelumnya (sejarah pasar). Ini berarti Anda juga dapat menentukan kemungkinan pola masa depan.

 

2. Exponential Moving Average (EMA)

EMA adalah bentuk lain dari moving average. Tidak seperti SMA, ini menempatkan bobot yang lebih besar pada titik data terbaru, membuat data lebih responsif terhadap informasi baru.

Saat digunakan dengan indikator lain, EMA dapat membantu pedagang mengkonfirmasi pergerakan pasar yang signifikan dan mengukur akurasinya.

Rata-rata pergerakan eksponensial yang paling populer adalah EMA 12 dan 26 hari untuk rata-rata jangka pendek, sedangkan EMA 50 dan 200 hari digunakan sebagai indikator trend jangka panjang.

 

3. Stochastic Oscillator

Indikator akurat untuk open posisi yang satu ini yaitu stochastic oscillator. Alat ini adalah indikator yang membandingkan harga penutupan aset tertentu dengan kisaran harganya dari waktu ke waktu – menunjukkan momentum dan kekuatan trend.

Ini menggunakan skala 0 hingga 100. Pembacaan di bawah 20 umumnya mewakili pasar oversold dan pembacaan di atas 80 pasar overbought. Namun, jika tren yang kuat hadir, koreksi atau reli belum tentu terjadi.

 

4. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD adalah indikator yang mendeteksi perubahan momentum dengan membandingkan dua moving average. Ini dapat membantu pedagang mengidentifikasi kemungkinan peluang beli dan jual di sekitar level support dan resistance.

‘Konvergensi’ berarti bahwa dua rata-rata bergerak datang bersama-sama, sedangkan ‘divergensi’ berarti mereka bergerak menjauh satu sama lain. Jika rata-rata bergerak konvergen, berarti momentumnya menurun, sedangkan jika rata-rata bergerak divergen, momentumnya meningkat.

 

download investasiku

 

5. Bollinger Bands

Bollinger band adalah indikator yang menyediakan informasi kisaran harga suatu aset. Lebar pita meningkat dan menurun berguna untuk mencerminkan volatilitas baru-baru ini.

Semakin dekat pita satu sama lain – atau semakin ‘sempit’ – semakin rendah volatilitas yang terkumpul pada suatu saham tersebut. Sebaliknya, jika lebar pita semakin tinggi, maka volatilitas tersebut sedang tinggi.

Bollinger bands berguna untuk mengenali kapan suatu aset diperdagangkan di luar level biasanya. Setelah itu, sebagian besar digunakan sebagai metode untuk memprediksi pergerakan harga jangka panjang. Ketika harga terus bergerak di luar parameter atas band, itu bisa menjadi overbought. Selanjutnya, ketika bergerak di bawah band bawah, bisa jadi oversold.

 

6. Relative Strength Index (RSI)

Indikator akurat untuk Open Posisi yang disebut RSI ini sebagian besar digunakan untuk membantu pedagang mengidentifikasi momentum. Tidak lepas juga terhadap kondisi pasar, dan sinyal peringatan untuk pergerakan harga yang berbahaya.

RSI terdapat tampilan angka antara 0 dan 100. Kalau suatu Aset berada pada level 70, saham tersebut sedang overbought, sedangkan aset pada atau dekat 30 itu berarti sedang oversold.

Sinyal overbought menunjukkan bahwa keuntungan jangka pendek mungkin mencapai titik jatuh tempo dan aset mungkin akan mengalami koreksi harga.

Sebaliknya, sinyal oversold bisa berarti bahwa penurunan jangka pendek mencapai jatuh tempo dan aset mungkin akan naik.

 

7. Fibonacci Retracement

Fibonacci retracement adalah indikator yang dapat menunjukkan dengan tepat sejauh mana pasar akan bergerak melawan tren saat ini. Retracement adalah ketika pasar mengalami penurunan sementara – ini juga kita kenal sebagai pullback.

Trader yang berpikir pasar akan bergerak sering menggunakan indikator akurat untuk open posisi yaitu Fibonacci retracement untuk mengkonfirmasi hal ini.

Ini karena membantu mengidentifikasi kemungkinan level support dan resistance, yang dapat mengindikasikan tren naik atau turun.

Karena trader dapat mengidentifikasi level support dan resistance dengan indikator ini, ini dapat membantu mereka memutuskan penerapan stop dan limit secara tepat, atau kapan harus membuka dan menutup posisi mereka.

 

Penjelasan selengkapnya di sini: Fibonacci Retracement: Memperkirakan harga saham ke depannya

 

8. Ichimoku Cloud

Ichimoku Cloud, seperti banyak indikator teknis lainnya, mengidentifikasi level support dan resistance. Namun, ini juga memperkirakan momentum harga dan memberikan sinyal kepada pedagang untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Terjemahan ‘Ichimoku’ adalah ‘grafik ekuilibrium sekali lihat’. Itulah mengapa indikator ini banyak yang pakai oleh para trader yang membutuhkan banyak informasi dari suatu grafik.

Singkatnya, ini mengidentifikasi tren pasar, menunjukkan level support dan resistance saat ini, dan juga memperkirakan level masa depan.

 

9. Standar Deviasi

Standar deviasi adalah indikator akurat untuk open posisi yang membantu pedagang mengukur ukuran pergerakan harga.

Akibatnya, mereka dapat mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan volatilitas mempengaruhi harga di masa depan. Tidak dapat memprediksi apakah harga akan naik atau turun, hanya saja akan terpengaruh oleh volatilitas.

Standar deviasi membandingkan pergerakan harga saat ini dengan pergerakan harga historis. Banyak pedagang percaya bahwa pergerakan harga besar mengikuti pergerakan harga kecil, dan pergerakan harga kecil mengikuti pergerakan harga besar.

 

10. Average Directional Index (ADX)

ADX menggambarkan kekuatan tren harga. Ini bekerja pada skala 0 hingga 100, yang mana pembacaan lebih dari 25 menjadi acuan tren yang kuat, dan angka di bawah 25 dengan asumsi sebagai tren yang turun. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk mengumpulkan apakah tren naik atau turun kemungkinan akan berlanjut.

ADX biasanya berdasarkan pada rata-rata pergerakan dari kisaran harga selama 14 hari, tergantung pada pengaturan trader itu sendiri.

Perhatikan bahwa ADX tidak pernah menunjukkan bagaimana tren harga dapat berkembang, itu hanya menunjukkan kekuatan trend. Indeks arah rata-rata bisa naik ketika harga turun, yang menandakan tren turun yang kuat.

 

Baca Juga: 5 Indikator Terbaik untuk Scalping

 

Penting!

Aturan pertama dalam menggunakan indikator akurat untuk open posisi perdagangan. Anda tidak boleh menggunakan indikator secara terpisah atau menggunakan terlalu banyak indikator sekaligus.

Fokus pada beberapa yang menurut Anda paling cocok dengan apa yang ingin Anda capai. Anda juga harus menggunakan indikator teknis di samping penilaian Anda sendiri terhadap pergerakan harga aset dari waktu ke waktu (‘tindakan harga’).

Penting untuk diingat bahwa Anda harus mengkonfirmasi sinyal dengan cara tertentu. Jika Anda mendapatkan sinyal ‘beli’ dari sebuah indikator dan sinyal ‘jual’ dari aksi harga, Anda perlu menggunakan indikator yang berbeda, atau kerangka waktu yang berbeda hingga sinyal tersebut terkonfirmasi.

Hal lain yang perlu kamu ingat adalah Anda tidak boleh melupakan rencana perdagangan Anda. Aturan trading itu harus tetap kamu laksanakan saat menggunakan indikator.

 

download investasiku

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO