Kalau kamu rajin scroll sosial media, pasti akan muncul konten tentang konflik Iran dan Israel.
Konflik antara dua negara tersebut turut berpengaruh pada seluruh pasar keuangan global, tak terkecuali IHSG di negara kita ini.
Melansir dari cnbcindonesia.com, konflik kian memanas setelah Iran menggempur Israel dengan ratusan rudal dan drone pada 13 April 2024 silam.
Pihak detiknews pun turut mengemukakan bahwa perang Iran-Israel yang berlangsung selama 12 hari itu telah berakhir.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengumumkan bahwa perang dengan Israel telah berakhir, yang dipaksakan oleh Israel. Pidatonya disampaikan melalui kantor berita resmi IRNA kepada para rakyat Iran.
Namun selama 12 hari itu, ada banyak dampak yang dirasakan oleh global terutama pasar modal Indonesia.
Apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Harga Minyak Melonjak Naik
Melansir dari kompas.id, harga minyak dunia turut naik terutama pada beberapa hari berakhirnya perang Iran-Israel.
Namun, banyak pihak yang berpendapat apabila kedua negara tersebut masih tetap berperang, maka harga minyak dunia bisa kembali ke level 100 dollar AS per barel.
Pada 16 Juni 2025 silam, harga minyak dunia naik sekitar 7% hingga menyentuh angka 75 dollar AS per barel.
Kenaikan tersebut lantaran Israel meluncurkan serangan di Semenanjung Persia, yang menyebabkan platform produksi gas ditutup.
Iran menjadi salah satu negara produsen minyak dunia. Jadi, jika beberapa platform produksi minyak mereka terjadi masalah, maka berpengaruh pada harga minyak dunia.
Hal ini didukung oleh pernyataan kompas.id, yang menyatakan bahwa perang Iran-Israel akan memicu lonjakan harga minyak mentah, apalagi jika Selat Hormuz ditutup.
FYI, Selat Hormuz adalah selat yang memisahkan antara Iran dengan Uni Emirat Arab dan menjadi satu-satunya jalur untuk mengirim minyak ke luar Teluk Persia.
Jadi, jika sampai selat ini diblokade, maka distribusi minyak akan terganggu sekaligus harga minyak mentah kian naik.
Baca Juga: 5 Instrumen Investasi yang Paling Terdampak Saat Perang
Kabar IHSG
Sebenarnya, kabar gencatan senjata antara Iran dan Israel itu justru membuat IHSG dan rupiah menguat. Namun, apabila perjanjian gencatan senjata itu dilanggar, maka IHSG negara kita akan terobrak-abrik.
Melansir dari tempo.co, setelah pengumuman gencatan senjata Iran-Israel, IHSG pada 24 Juni 2025 silam menguat ke posisi 6.869,17.
Berdasarkan indeks IDX-IC, ada 10 sektor yang menguatkan IHSG ke level tersebut. Mulai dari sektor properti, sektor barang konsumen nonprimer, sektor kesehatan, hingga sektor energi.
Berita gencatan senjata tersebut sukses menjadikan IHSG dalam sentimen positif.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Tempo, apabila kebijakan gencatan senjata ini tidak terjaga dengan baik, maka IHSG akan kehilangan pijakan fundamentalnya.
Mau Jadi Pemegang Saham Emiten Minyak?
Nah, itulah penjelasan tentang dampak perang Iran vs Israel bagi pasar modal Indonesia. Perlu kamu pahami bahkan kenaikan harga minyak itu berdampak pada sentimen negatif dan positif.
Jika harga minyak dunia terus-menerus naik, maka berpotensi menekan kinerja untuk beberapa emiten sektornya mengandalkan minyak sebagai bahan baku.
Di sisi lain, hal tersebut juga memberikan sentimen positif terutama bagi emiten produsen minyak dan gas.
Namun perlu digarisbawahi bahwa seberapa berpengaruhnya kenaikan harga minyak pada harga saham emiten migas, bergantung pada seberapa lama konflik Iran-Israel dan AS terjadi.
Ada beberapa emiten migas yang mungkin bisa kamu lirik untuk diinvestasikan. Misalnya seperti MEDC, ELSA, PGAS, ENRG, APEX, RAJA, ESSA, SUNI, dan lainnya.
Manfaatkan saja platform investasi digital yang semakin mudah diakses dengan modal kecil, salah satunya InvestasiKu. Sekalipun kamu masih pemula, tetap harus konsisten untuk berinvestasi setiap bulannya.
Tenang saja, ada banyak opsi instrumen investasi yang bisa kamu pilih, terutama dengan menyesuaikan profil risiko. Mulai dari saham, reksa dana, hingga obligasi.
Kamu bisa berinvestasi hanya lewat smartphone saja, salah satunya lewat aplikasi InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.