Daftar Isi
Sebagai investor, mungkin Kawan Visto pernah atau sering mendengar kata high risk and high return bukan? Biasanya, high risk high return ini digunakan oleh investor baik pemula, maupun profesional, sebagai sebuah prinsip.
Yuk, kenalan dulu dengan istilah investasi yang satu ini! Setelah itu, baru kamu bisa memahami high risk high return, dengan lebih mudah.
Apa Itu High Risk High Return?
High risk high return merupakan sebuah kalimat yang berasal kata risk dan return, atau risiko dan keuntungan. Dari istilah ini, seorang investor harus bisa mengarahkan strategi yang tepat, tentunya dalam mengambil langkah investasi.
Semua Instrumen Investasi Punya Risk & Return
Secara garis besar ada 3 instrumen investasi dibagi berdasarkan Risk & Return:
- Investasi Saham = High Risk High Return
- Reksa dana / obligasi = Medium Risk Medium Return
- Deposito / Reksa dana = Low Risk Low Return
Lanjut yaa,
Nah, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berikut pengertian dari kata risk atau risiko dan return atau keuntungan:
- Risk/Risiko: Merupakan hal yang terjadi akibat kurang menyenangkan, merugikan, membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan, bahkan hal ini sulit untuk dihindari. Jika melihat dari sisi investasi, risk di sini artinya seperti tidak menentunya fluktuasi harga di pasar, kondisi ekonomi-politik di suatu negara dan inflasi mempengaruhi kegiatan investasi menjadi tidak pasti sehingga dapat dikatakan berisiko. Meski sulit dihindari, namun risiko ini bisa dicegah dengan strategi, agar investor bisa membuat keputusan yang tepat.
- Return/Keuntungan: Merupakan timbal balik atau dalam kegiatan investasi diartikan sebagai keuntungan. Return atau keuntungan dapat diartikan sebagai laba, manfaat, dan sebagainya. Pada investasi, perbedaan mengenai return adalah expected return sebagai pengembalian yang diharapkan dan realized return sebagai pengembalian aktual.
Jadi, high risk high return merupakan teori esensial yang harus dipahami oleh setiap investor. Di mana istilah ini memiliki arti bahwa setiap investasi pasti dapat menghasilkan keuntungan sekaligus memiliki risiko yang sama tingginya.
Intinya, jika ada instrumen investasi yang memberikan keuntungan yang sangat tinggi, maka otomatis risikonya juga tidak kalah tinggi. Mudah dipahami bukan?
Sehingga, istilah ini sering digunakan sebagai patokan bagi para investor untuk lebih berhati-hati. Khususnya pada instrumen dengan keuntungan yang sangat tinggi. Jadi, jangan senang dulu dan gelap mata ya!
Keterkaitan High Risk dengan High Return
Jika bicara tentang keterkaitan, tentu sangat bertolak belakang, namun tetap memiliki korelasi. Terlebih, dalam dunia investasi, kaitan antara kedua hal ini memang sudah lazim.
Di dalam dunia investasi, kamu akan menemukan banyak faktor seperti fluktuasi pasar, supply, demand, dan inflasi yang mempengaruhi pergerakan dari investasi tersebut.
Jadi, jika ingin berinvestasi pada instrumen dengan potensi keuntungan tinggi (high return), maka kamu juga harus siap dan paham, bahwa dibalik instrumen investasi tersebut terdapat risiko besar (high risk), yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Cara Beli Saham TLKM Dapet Cashback Points
Contoh Instrumen Investasi High Risk High Return
Beberapa contoh instrumen investasi dengan risiko tinggi dan potensi keuntungan tinggi adalah:
- Saham: Instrumen investasi berupa saham Individual dari perusahaan, yang berisiko tinggi namun memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
- Reksa Dana: Instrumen investasi berupa reksadana juga memiliki risiko tinggi tapi juga memiliki potensi keuntungan yang tinggi juga. Seperti reksadana saham yang berfokus pada perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang baik, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
- Investasi properti: Instrumen investasi ini bisa dicontohkan seperti pembelian rumah atau tanah, yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi di masa depan.
- Investasi mata uang kripto (Cryptocurrency): Investasi kripto seperti Bitcoin, biasanya menawarkan potensi keuntungan yang tinggi namun juga memiliki risiko tinggi.
- Investasi Startup (P2P): Jenis investasi ini juga bisa menawarkan potensi keuntungan yang tinggi jika perusahaan tersebut berhasil, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang sudah mapan.
- Obligasi: Investasi ini berupa surat utang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan tertentu, selanjutnya dapat berdagang di pasar modal, dengan memiliki jangka waktu. Namun, risiko yang ditawarkan masih di level sedang, namun ada obligasi dengan karakteristik high risk high return dalam investasi yaitu junk bond atau obligasi sampah.
Perlu diingat bahwa potensi keuntungan tinggi selalu datang dengan risiko yang lebih tinggi, dan investor harus selalu mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan sebelum membuat keputusan investasi.
Strategi Penerapan High Risk High Return
Beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam mengelola investasi dengan risiko tinggi dan potensi keuntungan tinggi adalah:
1. Diversifikasi
Maksud dari strategi ini adalah, kamu membuat portofolio yang terdiversifikasi dengan menyebar risiko, melalui berbagai jenis investasi yang berbeda.
2. Membatasi Jumlah Investasi
Selanjutnya dengan menyisihkan sebagian kecil dari portofolio, untuk memilih investasi dengan risiko tinggi dan potensi keuntungan tinggi. Sehingga, jika terjadi kerugian, tidak akan terlalu merugikan portofolio secara keseluruhan.
3. Mengetahui Risiko
Darimana kita tahu bahwa investasi tersebut berisiko? Oke, pertama kamu harus mempelajari dan mengetahui risiko, yang terkait dengan setiap investasi yang akan diterapkan. Nah, di sini kamu harus memiliki pemahaman yang baik, tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko investasi tersebut.
4. Memonitor Investasi
Jangan habis beli, langsung diabaikan. Kamu harus rajin memantau investasi secara teratur, dan mengevaluasi kinerjanya. Gunanya, untuk memastikan bahwa investasi tersebut masih memenuhi tujuan keuangan kamu.
5. Membuat Rencana Keluar
Strategi berikutnya adalah memiliki rencana untuk keluar dari suatu investasi, jika mengalami kerugian yang signifikan. Membuat rencana keluar juga bisa dilakukan ketika investasi tidak lagi memenuhi tujuan keuangan kamu.
6. Long-term Investment
Terakhir adalah dengan memperhatikan jangka panjang, investor dapat meresikokan dana yang tidak terlalu besar untuk investasi yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
Nah, perlu diingat bahwa tidak ada strategi yang pasti menghasilkan keuntungan, dan risiko selalu tetap ada dalam setiap jenis investasi.
Adapun, hal yang sebaiknya dilakukan adalah selalu berkoordinasi dengan perencana keuangan profesional, untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Tidak lupa juga untuk menggunakan platform investasi yang aman dan terpercaya, tentunya seperti InvestasiKu! Menjadi bagian dari Mega Capital Sekuritas dan CT Corp, InvestasiKu senantiasa akan memberikan pelayanan investasi yang pastinya unggul.
Yuk, download InvestasiKu sekarang, dan dapatkan point di setiap transaksinya!