Daftar Isi
Mencari dan menganalisis peluang investasi adalah proses yang gak mudah, terutama jika kamu belum berpengalaman dalam hal tersebut. Salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk memilih saham potensial adalah dengan menerapkan growth investing.
Growth investing adalah metode yang penting untuk menemukan saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang solid dari waktu ke waktu.
Nah, di artikel ini kamu akan belajar tentang apa itu growth investing dan perbedaannya apa saja. Yuk, simak artikel berikut
Apa Itu Growth Investing?
Growth investing adalah strategi di mana growth investor berfokus pada pembelian saham perusahaan yang sedang berkembang dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi di masa depan di Bursa Efek.
Dalam pendekatan growth investing, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi fokus utama. Potensi perusahaan menjadi faktor penentu apakah seorang investor akan berinvestasi pada suatu saham atau tidak.
Strategi investasi growth investing tidak memperhatikan apakah aset yang dibeli mahal atau murah. Yang penting adalah adanya potensi pertumbuhan perusahaan saham growth, sehingga layak untuk dibeli.
Secara umum, perusahaan baru menjadi target para growth investor. Perusahaan yang menjadi target investor ini memiliki kriteria ekspansi yang aktif. Mereka menerapkan banyak inovasi dan strategi yang bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan mereka.
Selain itu, seorang Growth investor mengevaluasi potensi perusahaan sebelum melakukan investasi. Mereka fokus pada keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain), bukan dari dividen perusahaan.
Dalam strategi growth investing, seorang investor akan berinvestasi pada saham-saham yang punya potensi growth lebih baik di masa depan (growth stock).
Perbedaan Growth Investing dan Value Investing
Growth investing adalah jenis investasi yang berbeda dari value investing. Growth investing lebih fokus pada potensi pertumbuhan saham perusahaan di masa depan, sementara value investing lebih menekankan pada nilai intrinsik saham.
Prinsip dasar untuk mencari keuntungan dalam value investing dan growth investing sebenarnya sama. Keduanya sama-sama berfokus pada keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain).
Yang membedakan adalah growth investing tidak memperhatikan apakah harga saham tersebut mahal atau murah. Di sisi lain, value investing cenderung fokus untuk membeli saham saat harganya rendah.
Value investor akan mencari saham-saham yang mereka anggap dihargai rendah oleh pasar, namun memiliki potensi kenaikan nilai.
Sementara itu, seorang growth investor akan membeli saham tanpa mempertimbangkan harga sahamnya. Mereka akan melakukan transaksi baik saat harga saham sedang murah maupun mahal.
Apakah Strategi Growth Investing Itu Bagus?
Ada banyak alasan mengapa banyak investor memilih growth investing. Berikut adalah beberapa keuntungan growth investing:
- Growth investing melibatkan pembelian saham dengan harga yang wajar dan kemudian menahannya dalam jangka panjang untuk menghasilkan pengembalian investasi yang sangat baik.
- Terdapat potensi pertumbuhan harga saham dari waktu ke waktu karena perkembangan industri, teknologi, dan permintaan pasar yang dapat meningkat.
- Growth investing membantu investor menerapkan strategi diversifikasi portofolio, sehingga mengurangi risiko ketika pasar mengalami kondisi yang sulit. Investor lebih baik memiliki berbagai jenis saham dalam portofolio mereka, seperti menggabungkan saham value dengan saham yang lebih konservatif.
Tips Menerapkan Growth Investing
-
Melakukan Penyaringan Saham
Lakukan analisis fundamental untuk memfilter saham-saham yang memiliki rekam jejak kinerja yang baik, seperti pertumbuhan tahunan dan kestabilan dividen.
Dengan melakukan penyaringan, kamu dapat menyempitkan pilihan saham berdasarkan kriteria tersebut.
-
Memantau Saham yang Dicari dalam Periode Tertentu
Tambahkan saham-saham yang kamu incar ke dalam daftar tunggu (waitlist), sehingga kamu dapat mengikuti perkembangan saham tersebut ketika ada pembaruan.
Amati pergerakan sahamnya terkait sentimen ekonomi yang sedang berlangsung, dan jangan lupa untuk memperhatikan saran dari para ahli keuangan di berbagai lembaga.
-
Bersabar dalam Menunggu
Setelah menemukan saham yang cocok dan memiliki potensi sebagai saham growth, investasikan uang kamu dan bersabarlah menunggu kenaikan harga saham. Secara umum, kamu perlu menunggu setidaknya satu tahun untuk melihat hasil dari investasi ini.
-
Perhatikan Dominasi Pasar
Salah satu tip dalam strategi investasi growth investing adalah mencari perusahaan yang mendominasi sektor pasar tertentu. Sebagai contoh, sektor teknologi saat ini dianggap sebagai sektor growth stock yang sedang berkembang pesat karena adanya produk-produk disruptif.
Perusahaan sejenis ini umumnya memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, produk yang unik, model bisnis yang baik, dan berkembang dengan cepat.
-
Diversifikasi
Ketika keuntungan kamu mulai meningkat, langkah terakhir dalam strategi growth investing adalah melakukan diversifikasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian.
Kamu dapat melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di industri yang berbeda, memilih perusahaan dengan ukuran yang bervariasi, atau menggunakan instrumen investasi yang beragam.
Itulah tips memilih saham dengan pendekatan Growth Investing. Biar investasi kamu makin mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi investasi yang terbaik juga!
Nah, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!
InvestasiKu, adalah platform trading dan investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan rencana.