SAHAM
 

Apa Itu Boncos Saham?

by Estrin Vanadianti Lestari - 15 Apr 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Sudah ngumpulin modal setengah mati, malah boncos! Balik modal juga nggak, duh gimana nih?

By the way, boncos tuh apa yah? Apakah sejenis kerugian? Sepertinya, Kawan Visto yang gaul-gaul, pasti tahu nih istilah boncos! Coba, ada yang tahu nggak?

 

Istilah Kata Boncos

Bukan bahasa baku, yang tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata atau istilah boncos ini memiliki arti yang negatif, seperti merugi, tidak untung, tidak menghasilkan, dan lainnya.

Istilah ini, biasanya berkaitan dengan aktivitas memancing ikan dan investasi. Jika dalam dunia pancing, boncos artinya pemancing sedang tidak mendapatkan ikan sedikit pun.

Sedangkan dalam dunia investasi, boncos mengandung arti tidak mendapatkan hasil apa-apa, tidak mendapatkan hasil memuaskan. Biasanya boncos sering diucapkan para investor yang mengalami kerugian atau cut loss.

 

Boncos atau Rugi dalam Dunia Investasi

Kondisi boncos atau rugi dalam dunia investasi, dapat diartikan sebagai kerugian yang diderita oleh seorang investor, akibat dari turunnya nilai aset yang diinvestasikan.

Contohnya, Kawan Visto ingin investasi dan membeli saham 1 lot seharga Rp5.500 per lembar, sehingga 1 lot-nya adalah Rp550.000. Kemudian, harga saham tersebut tiba-tiba turun menjadi Rp4.850 per lembar.

Akibatnya, Kawan Visto akan mengalami kerugian sebesar Rp650 per lembar. Mungkin harga saham tersebut, bisa kembali naik dengan jangka waktu yang tidak bisa dipastikan. Tapi, Kawan Visto justru akan lebih rugi, jika menjual saham tersebut, dengan harga yang lebih rendah dari harga beli.

Namun, kondisi menjual saham ketika sedang harganya sedang turun meski rugi, akan lebih baik. Ketimbang kamu mendiamkan saham tersebut ketika sudah boncos mencapai 30%. Maka dari itu, lebih baik memang kamu jual atau cut loss.

 

Baca juga: Money Management, Cara Mengurangi Boncos

 

Apa Itu Cut Loss?

Cut loss adalah suatu strategi dalam investasi di mana seorang investor menjual asetnya yang sedang rugi dengan tujuan untuk mengurangi kerugian yang dideritanya.

Ini biasanya dilakukan jika investor yakin bahwa aset tersebut tidak akan kembali ke harga yang dibeli, atau jika investor ingin mengalihkan dana ke aset lain yang lebih menguntungkan.

Cut loss dapat digunakan untuk mengurangi kerugian potensial yang mungkin diakibatkan oleh pergerakan pasar yang tidak diharapkan. Namun, perlu diingat bahwa cut loss, juga dapat menghilangkan kesempatan, untuk mendapatkan cuan atau keuntungan, jika aset yang dijual kembali meningkat nilainya.

 

Cuan Kebalikan dari Boncos

Sudah ada istilah boncos, kali ini ada istilah tentang cuan. Apa itu cuan? Oke, kata cuan dalam investasi adalah keuntungan yang didapat dari sebuah aset setelah dikurangi dengan harga beli.

Dalam hal ini, cuan dapat diukur dalam jumlah uang atau dalam persentase dari harga beli. Contohnya, jika kamu membeli saham seharga Rp1.890 per lembar, kemudian kamu menjualnya dengan harga Rp2.350. 

Maka, cuan yang kamu dapat adalah Rp460, dan cuan juga dapat diperoleh dari investasi jangka panjang, yang memberikan keuntungan dari dividen atau bunga.

 

Tips Cuan Anti Boncos saat Investasi Saham

Beberapa tips untuk mengurangi risiko rugi dalam berinvestasi adalah:

  • Melakukan riset dan mengetahui informasi sebanyak mungkin tentang aset yang akan diinvestasikan, termasuk prospek perusahaan atau industri yang berkaitan.

  • Membuat diversifikasi portofolio investasi, yaitu menyebar investasi ke berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, properti, dan lain-lain.

  • Memahami risiko yang terlibat dalam setiap investasi dan menyesuaikan dengan profil risiko pribadi.

  • Membuat batas kerugian yang dapat diterima dan melakukan cut loss jika aset tersebut tidak menunjukkan prospek yang baik.

  • Menempatkan investasi dalam jangka waktu yang cukup panjang, sehingga dapat mengambil keuntungan dari tren jangka panjang.

  • Melakukan monitoring secara rutin terhadap perkembangan nilai investasi dan menyesuaikan strategi investasi jika diperlukan.

  • Belajar dari pengalaman dan terus meningkatkan pengetahuan tentang investasi.

 

Ingatlah bahwa investasi merupakan suatu kegiatan jangka panjang yang memerlukan kesabaran dan disiplin. Tidak ada jaminan bahwa setiap investasi, akan selalu memberikan keuntungan. 

Namun dengan melakukan riset dan perencanaan yang baik, kamu dapat mengurangi risiko kerugian dan memperbesar peluang keuntungan.

 

Istilah Lain di Dunia Investasi Selain Boncos dan Cuan

Kalau kamu ingin terjun ke dunia investasi seperti saham, maka kamu harus mengetahui banyak istilah, yang sering digunakan selain boncos dan cuan. Berikut istilah-istilah dalam dunia investasi:

 

1. FOMO

Pertama ada FOMO atau Fear of Missing Out, yang mencerminkan suatu kondisi perasaan takut akan tertinggal sesuatu, khususnya karena tertinggal harga saham yang terus naik.

Sehingga, karena tidak ingin melewati kesempatan, maka seseorang merasa harus membeli saham, meski harganya sedang tinggi dan akan terus naik.

 

2. Wait and See

Selanjutnya, ada istilah wait and see, di mana artinya adalah ketika seseorang akan melihat dan menunggu. Dalam kondisi ini, tidak ada kegiatan transaksi saham yang dilakukan, meski investor sudah memiliki modal, dan Investor hanya mengamati dan menganalisa pasar.

 

3. Serok Bawah

Saham A lagi murah nih! Serok bawah kali ya? Eits, serok bawah tuh apa? Oke, serok bawah itu adalah keadaan di mana investor membeli saham, ketika harga saham tersebut berada di titik paling rendah atau murah.

 

4. Ketinggalan Kereta

Mau naik kereta, eh keretanya sudah berangkat lima menit yang lalu. Pastinya sudah tertinggal jauh. Sama seperti ketinggalan kereta dalam dunia investasi.

Di mana, istilah ini mengacu pada harga saham yang sudah naik dengan melejit, namun kita belum membelinya dan sudah ketinggalan jauh.

 

5. Blue Chip

Kalau mau beli saham untuk jangka panjang, lebih baik cari saham blue chip. Wah apa lagi nih? Jadi, blue chip adalah salah satu istilah yang juga sering disinggung dalam dunia investasi.

Blue chip sendiri adalah sebutan untuk saham unggulan, dari perusahaan besar yang keuangannya cenderung stabil. Beberapa contohnya adalah bank BBCA (Bank BCA), BMRI (Bank Mandiri), UNVR (Unilever Indonesia), dan HMSP (HM Sampoerna).

 

download investasiku

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO