Daftar Isi
Istilah analisis fundamental, pasti sudah tidak asing lagi didengar. Terlebih, jika kamu sudah lama terjun ke dunia saham. Kawan Visto pernah dengar atau pernah menerapkan belum?
Nah, biasanya analisis ini sering dijadikan acuan oleh para investor, yang didasarkan dengan kondisi suatu perusahaan, kondisi ekonomi, dan industri terkait.
Apa Itu Analisis Fundamental Saham?
Jadi, analisis fundamental adalah sebuah proses untuk mengukur nilai intrinsik suatu ekuitas saham. Gimana caranya? Yakni dengan memeriksa faktor ekonomi dan kinerja keuangan perusahaan terkait.
Tidak hanya dari faktor ekonomi dan kinerja keuangan perusahaan, tapi juga bisa mengetahui kondisi industri, hingga faktor ekonomi mikro seperti efektivitas manajemen perusahaan.
Arti fundamental menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah bersifat dasar (pokok); atau mendasar.
Bagi investor, tujuan fundamental analysis adalah dasar untuk menemukan perbandingan harga saham. Apakah kondisi saham saat ini dikategorikan undervalued atau overvalued.
Dengan begitu, seorang investor bisa memiliki referensi terkait saham apa yang ingin dibeli untuk jangka menengah, sampai jangka panjang.
Metode analisis fundamental menggunakan tiga acuan:
Adapun, untuk menerapkan metode analisis fundamental, kamu bisa menggunakan tiga acuan berikut ini:
- Data Historis: Untuk memeriksa bagaimana kinerja saham di masa lalu.
- Informasi Perusahaan (Publik): Informasi yang diketahui publik tentang fundamental perusahaan, termasuk pengumuman yang dibuat oleh manajemen dan opini orang yang berpengaruh tentang perusahaan tersebut.
- Informasi Perusahaan (Non publik): Informasi yang tidak diketahui publik, namun bermanfaat untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan, dalam menangani krisis ekonomi.
Baca juga: Mengenal PBV dalam Saham
Apa saja Model Analisis Fundamental?
Jika kamu pemula, dan baru pertama kali memutuskan untuk menganalisa fundamental, tentunya kamu akan membutuhkan model yang bisa dijadikan acuan untuk berinvestasi. Berikut ada dua jenis model analisis fundamental, yang bisa kamu pelajari:
1. Model Kualitatif
Model analisis fundamental yang pertama adalah model kualitatif, yang bisa jadi pertimbangan investor. Model analisis ini sifatnya tidak dapat diukur oleh data, karena agak subjektif. Namun tetap berdampak pada kinerja perusahaan.
Apa saja indikator yang dijadikan ukuran dalam model kualitatif ini? Setidaknya ada 4 faktor kualitatif yang perlu diketahui, yakni sebagai berikut:
Kepuasan Karyawan
Biasanya diukur melalui survei, tetapi ada cara kualitatif untuk mengevaluasi kepuasan karyawan. Cara paling cepat adalah dengan bertanya kepada karyawan itu sendiri. Adapun, belajar menganalisis fundamental ini, memang cukup sulit untuk diterapkan.
Kualitas Manajemen
Selanjutnya, yakni dengan mengetahui kualitas manajemen, di mana kamu akan bertanya terkait pencapaian apa, yang pernah diraih. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mengetahui faktor-faktor lainnya, seperti kepribadian dan gaya manajemen.
Nah, pengetahuan yang seperti ini, bisa kamu jadikan salah satu analisa fundamental, untuk memprediksi arah masa depan perusahaan.
Kekuatan Merek
Berikutnya ada faktor dari kekuatan merek, yang menjadi salah satu cara menganalisis fundamental, sebagai aset tak berwujud. Sebuah barang harganya bisa mahal, hanya karena mereknya populer, begitu juga saham.
Bagi konsumen, nilai merek dapat dianggap sebagai kekuatan sebuah produk. Pada umumnya, konsumen masih akan tetap setia pada merek yang sudah mereka kenal. Bahkan, akan terus mengkonsumsi produk dari merek yang sama, kecuali mereka dikecewakan oleh merek tersebut.
Kepuasan pelanggan
Selain dari merek, faktor penting juga bisa dilihat dari kepuasan pelanggan dan layanan perusahaan. Hal tersebut juga menjadi penting dalam analisis fundamental. Agar lebih valid, lihat komentar langsung dari pengguna melalui layanan web ulasan, atau media sosial.
Meskipun hal tersebut rentan terhadap manipulasi, dan juga sering memberikan hasil yang miring, namun kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor kualitatif analisis fundamental saham, yang efisien.
2. Model Kuantitatif
Model analisis fundamental yang kedua adalah model kuantitatif. Di mana kamu bisa belajar menganalisis fundamental, menggunakan pendekatan laporan keuangan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja perusahan yang satu, dengan perusahaan yang lainnya. Dari model analisis ini, setidaknya ada tiga laporan keuangan, yang sering investor gunakan yakni:
Neraca
Dalam laporan neraca ini kamu bisa mencatat aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada periode waktu tertentu. Dari neraca ini, bisa menunjukkan gambaran kepada investor terkait kondisi keuangan, pada sebuah perusahaan dan dapat membantu menentukan nilai perusahaan, yang sebenarnya.
Laporan Laba Rugi
Mencatat kinerja keuangan perusahaan, selama periode waktu tertentu. Terlebih, perusahaan publik biasanya akan menyajikan Laporan Laba Rugi mereka, setiap tiga bulan (kuartal) atau setiap tahun.
Nah, di sini para investor bisa memanfaatkan dan menggunakan laporan ini untuk menilai, tentang bagaimana pendapatan bersih yang direalisasikan oleh perusahaan.
Laporan Laba Rugi, juga harus dianalisis dari tahun ke tahun, dan kuartal ke kuartal. Tujuannya, untuk memahami operasi perusahaan, efisiensi manajemennya, dan kinerjanya.
Tidak hanya itu, investor juga harus memeriksa area seperti beban, depresiasi, biaya keuangan atau kerugian luar biasa yang sedang mengikis profitabilitas perusahaan.
Dengan demikian, analisis fundamental dengan menggunakan laporan laba rugi, dipercaya bisa membuat investor paham. Apakah perusahaan akan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatannya, dan apakah kinerjanya akan melampaui kompetitornya di masa mendatang.
Laporan Arus Kas
Laporan keuangan ini membuka informasi, yang sangat penting dalam analisis fundamental saham. Mengapa?
Karena, laporan ini mampu menunjukkan posisi kas atau likuiditas perusahaan yang sebenarnya. Isinya, yakni tentang arus kas masuk dan arus keluar selama periode waktu tertentu.
Nah, kesimpulan dari analisis fundamental saham melalui faktor kualitatif dan kuantitatif ini, ternyata sama pentingnya. Adapun cara ini, bisa membantu kamu melihat data masa lalu dan sekarang untuk mengantisipasi nilai masa depan.
Kelemahan utama dari analisis fundamental adalah cukup memakan waktu.
Mengapa Analisis Fundamental Perusahaan itu Penting Sebelum Investasi Saham?
Singkatnya, analisis fundamental adalah analisis dengan cara melihat kisah perusahaan. Pendekatannya sangat logis, daripada kamu harus berspekulasi untuk mengetahui harga saham, pada masa yang akan datang.
Nah, jika kamu tidak mengetahui rencana bisnis, tujuan, atau arus kas nya, maka akan sulit untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada masa depan perusahaan tersebut.
Analisis fundamental saham adalah fondasi dalam memilih saham. Sehingga, para investor harus mempelajari dengan cermat, agar mampu mengambil keputusan yang logis sebelum memilih saham. Berikut beberapa tipsnya:
1. Menentukan Nilai Wajar
Pertama, kamu bisa menentukan harga wajar saham, dan juga membantu membuat keputusan, apakah hal tersebut undervalued atau overvalued.
Analisa fundamental akan senang, untuk membeli saham jika harga pasar saat ini, sedang berada di bawah nilai intrinsiknya.
Kemudian, suatu saat akan menjual saham tersebut ketika harga pasar jauh di atas nilai intrinsiknya. Oleh karena itu, analisa fundamental menjadi penting dalam pemilihan saham.
2. Evaluasi Manajemen
Manajemen, sangat berperan penting dalam membuat perusahaan menjadi sukses. Jadi, analisa fundamental membantu dalam mengevaluasi manajemen sebuah perusahaan, dan juga membuat keputusan bisnis internal.
3. Menentukan Kemampuan Perusahaan Untuk Mengalahkan Pesaingnya
Jika kamu hanya menganalisa kinerja perusahaan secara keseluruhan, saja sepertinya tidak cukup. Sehingga, kamu juga harus melakukan analisa perbandingan, antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Selain itu, investor harus selalu bertanya pada diri sendiri sebelum berinvestasi, di suatu perusahaan. Bahwa, apakah perusahaan tersebut berada pada posisi yang kuat, untuk mengalahkan pesaingnya di masa depan? Misalnya seperti perusahaan saham blue chip.
4. Menganalisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Tantangan selanjutnya dalam analisis fundamental adalah ketika investor harus menentukan kekuatan keuangan sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk membayar utang.
Tidak peduli seberapa baik atau buruk manajemen, atau faktor lainnya. Tetapi, pada akhirnya, mengetahui kinerja keuangan perusahaan itu memang penting.
Mengapa? Karena banyaknya komplikasi yang terlibat, dalam analisa fundamental, di mana orang memiliki kecenderungan untuk menghindari menganalisa saham.
Pasalnya, salah satu kesalahan yang sangat umum terjadi di pasar adalah, ketika awal setelah membeli saham, investor membeli tanpa melakukan analisa apapun. Di mana, orang mulai menganalisa setelah saham yang dibeli harganya turun.
Cara Analisis Fundamental Saham
Oke, semua informasi tentang analisis fundamental sudah dijelaskan di atas. Sekarang, saatnya kamu mengetahui bagaimana cara analisis fundamental saham, di mana kamu bisa mengkaji dari banyak faktor, termasuk:
- Kinerja industri secara keseluruhan.
- Kondisi politik dalam negeri.
- Laporan keuangan perusahaan.
- Siaran pers perusahaan.
- Rilis berita terkait perusahaan dan langkah bisnisnya.
Baca juga: 3 Ciri Saham yang Akan Naik
Apa Perbedaan Analisis Fundamental dan Teknikal?
Selain ada analisis fundamental, kamu juga harus tahu bahwa dalam memilih saham, juga bisa menggunakan analisis teknikal. Duh analisis apa lagi nih?
Berbeda dengan analisis fundamental, tujuan analisis teknikal lebih melihat dan berfokus pada momentum pasar saham. Maksudnya gimana?
Jadi, mereka para investor melihat saham berdasarkan pola pergerakan harga, berdasarkan volume perdagangan di bursa.
Mereka berasumsi bahwa, pada saat volume meningkat, pergerakan harga nya juga cepat. Mereka juga akan bertransaksi ketika tren sedang naik.
Siapa sih atau investor yang seperti apa, yang biasanya menggunakan analisis teknikal? Nah, yang biasa menggunakan analisis teknikal adalah pedagang saham harian, atau biasa disebut trader.
Setiap hari, mereka memantau momentum yang akan datang, dari orang-orang yang bereaksi terhadap berita perusahaan.
Intinya, perbedaan antara analisis fundamental dan teknikal itu menjadi penting, sesuai dengan kebutuhan investor. Hanya saja, pendekatannya itu berbeda dalam memprediksi harga saham di masa depan.