Setiap hari, investor pemula wajib belajar istilah baru yang berkaitan dengan dunia investasi. Sekalipun usiamu sudah mencapai 40 tahun, tidak ada salahnya untuk belajar hal baru.
Salah satu istilah yang harus kamu ketahui tentang investasi khususnya reksadana adalah NAV alias Net Asset Value—yang biasanya juga disebut sebagai Nilai Aktiva Bersih (NAB).
NAV menjadi salah satu tolak ukur untuk memantau hasil reksadana, sehingga kamu harus benar-benar memperhatikannya secara signifikan. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu NAV?
NAV adalah adalah nilai harga bersih suatu reksadana yang saat ini tengah diperjualbelikan.
Nilai Aktiva Bersih ini diperoleh dari hasil penjumlahan seluruh portofolio instrumen pasar modal, yang dikurangi seluruh kewajiban.
Hasil penjumlahan seluruh portofolio tersebut meliputi uang kas, deposito, instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan instrumen pasar modal.
Lalu, ditambah dengan tagihan kepada broker, piutang dividen, piutang bunga, dan piutang lainnya.
Setelah itu, dikurangi dengan kewajibannya yang terdiri dari pinjaman, biaya Manajer Investasi, biaya bank kustodian, dan amortisasi biaya pendirian (jika ada).
Singkatnya, NAV adalah harga bersih reksadana yang tengah diperjualbelikan saat ini. Harganya tentu saja akan di-update setiap hari kerja.
Nah, keuntungan investasi reksadana itu justru didapatkan dari kenaikan NAV tersebut.
Jika berkenaan dengan reksadana, maka NAV ini menjadi nilai keseluruhan modal investasi milik para investor yang dikelola oleh Manajer Investasi.
Tingkat NAV yang tinggi dan cenderung meningkat setiap harinya, justru mencerminkan kemampuan Manajer Investasi dalam mengelola dana para investor.
Jadi, semakin baik pengelolaan portofolio oleh Manajer Investasi, akan meningkatkan return sehingga jumlah NAV reksadana juga akan naik.
NAV reksadana konvensional maupun syariah dapat dikatakan baik, jika mengalami peningkatan nilai dari periode sebelumnya.
Baca Juga: Manajer Investasi Adalah - Kunci Kesuksesan Reksadana
Fungsi NAV
Keberadaan NAV (Net Asset Value) atau NAB (Nilai Aktiva Bersih) menjadi salah satu tolak ukur untuk memantau hasil portofolio reksadana. Beberapa fungsi NAV tersebut adalah:
- Indikator kinerja,
- Sebagai penentu harga jual dan beli,
- Pengelolaan portofolio oleh manajer investasi
- Transparansi
Nah, berikut penjelasan atas beberapa fungsi NAV khususnya dalam reksadana.
1. Indikator Kinerja
NAV (Net Asset Value) berfungsi sebagai indikator kinerja dari suatu investasi reksadana.
Setiap kenaikan NAV akan menandakan pertumbuhan nilai investasi. Pun sebaliknya, jika NAV turun maka menandai kerugian nilai investasi.
2. Sebagai Penentu Harga Jual dan Beli
Fungsi NAV selanjutnya adalah untuk menentukan harga jual dan beli dalam unit reksadana.
3. Pengelolaan Portofolio oleh Manajer Investasi
Saat pihak Manajer Investasi berhasil mengelola portofolio secara baik, maka kinerja tersebut akan tercermin dalam nominal NAV.
Jadi, semakin baik pengelolaan portofolio oleh Manajer Investasi, akan meningkatkan return sehingga jumlah NAV reksadana juga akan naik.
4. Transparansi
Berkaitan dengan fungsi sebelumnya, NAV dapat memberikan tingkat transparansi kepada investor. Para investor ini dapat dengan mudah melacak nilai investasi berdasarkan perubahan NAV.
Jika NAV naik, maka nilai investasi reksadana juga naik.
Baca Juga: 14 Faktor Pertimbangan Investor Untuk Berinvestasi Pada Reksadana
Siap Mencapai NAV Tinggi?
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian NAV dalam investasi reksadana yang dapat berubah-ubah setiap harinya. Selain menjadi indikator kinerja reksadana, juga menjadi bukti pengelolaan portofolio oleh Manajer Investasi.
Kamu dapat berinvestasi reksadana melalui platform aplikasi investasi terpercaya. Salah satu aplikasi investasi yang dapat kamu gunakan untuk menanamkan modal reksadana adalah melalui InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi InvestasiKu ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.