Dalam dunia obligasi, ada istilah khusus yang harus kamu pelajari sebagai pemula yakni yield obligasi.
Yield ini harus diperhitungkan secara detail supaya kamu dapat mengetahui bagaimana potensi keuntungan dari obligasi.
Memangnya apa sih yield obligasi itu? Bagaimana rumus hitungannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Apa Itu Yield Obligasi
Sebelum membahas tentang pengertian yield obligasi, kamu harus memahami terlebih dahulu apa pengertian obligasi.
Obligasi adalah surat utang jangka menengah panjang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan dengan nominal tertentu dan kesanggupannya membayar bunga dalam jangka waktu tertentu.
Singkatnya, obligasi menjadi salah satu sumber pendanaan khususnya bagi pemerintah maupun perusahaan dari pasar modal (investor).
Nah, yield obligasi adalah ukuran imbal hasil dari suatu obligasi. Yield ini menjadi alat ukur yang digunakan investor untuk mengukur keuntungan dari dana yang diinvestasikan dalam obligasi.
Tentu saja, yield obligasi ini harus diperhitungkan dengan rumus. Setiap jenis ukuran yield obligasi memiliki rumus tersendiri.
Jenis-Jenis Yield Obligasi
Ada beberapa ukuran jenis yield obligasi yang dapat digunakan investor untuk menghitung keuntungan dari obligasi, yakni:
1. Nominal Yield
Adalah pendapatan bunga kupon tahunan yang dibayarkan kepada pihak investor obligasi. Nominal yield disebut juga dengan tingkat kupon.
Tingkat kupon ini biasanya dinyatakan sebagai persentase nominal. Cara menghitungnya adalah:
2. Current Yield
Adalah penghasilan bunga kupon yang berdasarkan dari harga pasar obligasi yang berkaitan. Dalam yield jenis ini, nilai pasar tentu dapat berubah-ubah.
Cara menghitungnya adalah:
3. Yield to Maturity
Adalah tingkat return majemuk yang diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar sekarang, dan kemudian menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo.
Yield to Maturity alias YTM ini menjadi ukuran yield yang banyak digunakan oleh investor karena mencerminkan return dengan tingkat majemuk yang diharapkan.
Return tersebut dapat terpenuhi apabila investor mempertahankan obligasi sampai jatuh tempo dan apabila menginvestasikannya kembali YTM yang dihasilkan.
Cara menghitungnya:
4. Yield to Call
Adalah jenis yield yang diperoleh pada obligasi yang dapat dibeli kembali (callable).
Artinya, emiten alias perusahaan penerbit obligasi dapat melunasi atau bahkan membeli kembali obligasi yang diterbitkannya dari investor sebelum jatuh waktu tempo.
Perhitungan yield to call (YTC) menjadi yield yang tepat untuk mengukur return dari suatu obligasi saat obligasi tersebut dilunasi oleh penerbitnya sendiri.
5. Realized (horizon) Yield
Adalah yield obligasi dengan tingkat return harapan investor dimana investor akan menjual obligasi pada periode tertentu sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
Namun pada yield obligasi ini membutuhkan beberapa hal sebelum dihitung.
Misalnya seperti harga jual obligasi pada akhir periode, investasi yang diharapkan, dan estimasi tingkat reinvestasi untuk pendapatan kupon.
Baca Juga: Obligasi Adalah - Pengertian, Jenis, Kekurangan, dan Kelebihannya
Faktor Pengaruh Harga Obligasi
Perlu kamu ketahui bahwa naik turunnya harga obligasi turut mempengaruhi yield. Mengingat perubahan harga akan terjadi saat surat utang obligasi telah diperdagangkan di pasar sekunder.
Jadi saat harga obligasi turun, yield akan naik, pun sebaliknya. Nah, berikut ini faktor pengaruh harga obligasi:
1. Suku Bunga Acuan
BI Rate menjadi suku bunga acuan yang digunakan untuk mengontrol kestabilan nilai rupiah di antara mata uang asing.
Suku bunga ini turut berpengaruh pada harga obligasi. Jadi, ketika ada peningkatan suku bunga maka harga obligasi juga akan meningkat.
2. Maturity
Maturity adalah waktu jatuh tempo obligasi yang berpengaruh pada harga obligasi.
Jadi saat waktu tempo lebih panjang, maka tingkat risikonya pun akan lebih tinggi pula. Alhasil, yield dari obligasi jangka pendek akan berbeda dari obligasi jangka panjang.
Jika waktu jatuh tempo semakin lama, maka harga obligasi akan terjun, sehingga yield akan naik.
3. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar turut berpengaruh pada yield obligasi.
Saat nilai tukar rupiah menguat, maka harga obligasi akan naik karena permintaannya tinggi, pun sebaliknya.
4. Peringkat Surat Utang
Setiap obligasi memiliki peringkat kualitas yang kemudian menjadi tolok ukur dari probabilitas gagal bayar.
Peringkat obligasi ini disusun sesuai dengan tinggi rendahnya risiko gagal bayar.
Jadi, semakin tinggi peringkatnya maka risikonya akan semakin rendah, dan investor akan semakin berminat. Semakin tinggi angka permintaan maka berpengaruh pada harga obligasi dan yield.
5. Inflasi
Tentu saja inflasi berpengaruh pada harga obligasi dan yield. Saat terjadi inflasi, justru obligasi berisiko tinggi.
Tingginya tingkat risiko tersebut menyebabkan return dari obligasi juga akan semakin tinggi, sesuai yang diharapkan investor.
Baca Juga: Investasi Dalam Emas - Masa Depan Emas
Mau Cuan dengan Obligasi?
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu yield obligasi yang selalu berkenaan dengan surat utang obligasi dan memiliki rumus masing-masingnya.
Kamu dapat melakukan investasi obligasi melalui platform aplikasi investasi terpercaya. Salah satu aplikasi investasi yang dapat kamu gunakan untuk menanamkan modal obligasi adalah melalui InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi InvestasiKu ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan obligasi demi masa depan yang lebih baik.