OBLIGASI
 

7+ Tips Membeli Obligasi, Berikut yang Perlu Digarisbawahi!

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 16 Jan 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Kata siapa obligasi tidak laku di pasar modal? Obligasi alias surat utang baik itu terbitan pemerintah maupun swasta, selalu diincar oleh para investor termasuk para pemula. 

Jika membandingkan antara obligasi pemerintah dan obligasi korporasi, sebenarnya justru lebih berisiko obligasi korporasi. Hal tersebut karena jika perusahaan penerbit mengalami kendala dalam bisnis misalnya bangkrut, maka tentu saja investor obligasi akan merugi. 

Para investor profesional tentu saja telah handal melihat mana rating obligasi yang baik dan tidak. Lantas, jika pemula pasti akan kebingungan. 

Nah, berikut ini tips membeli obligasi khususnya bagi investor pemula yang pertama kali mengenal investasi instrumen ini!

 

7+ Tips Membeli Obligasi Untuk Pemula yang Pertama Kali Berinvestasi

Banyak aspek yang harus dicermati oleh pemula sebelum membeli obligasi, terutama obligasi swasta. Yuk, simak apa saja!

 

1. Pahami Jenis Obligasi yang Sesuai

Tips membeli obligasi untuk pemula yang pertama adalah pahami dahulu jenis obligasi yang sesuai denganmu. Jenis obligasi itu ada banyak, yang sering disorot adalah obligasi pemerintah dan obligasi swasta. 

Ingat, beda jenis obligasi maka beda pula sistemnya. 

Misalnya kamu hendak membeli obligasi pemerintah, maka pahami situs pemerintah yang trusted. Namun saat ini, kamu bisa membeli obligasi pemerintah maupun swasta di aplikasi investasi, jadi lebih mudah dan praktis. 

 

2. Kenali Perusahaan Penerbit 

Kenali profil perusahaan penerbit obligasi, terutama jika kamu hendak membeli jenis obligasi swasta. Mulai dari bagaimana manajemen perusahaan, fundamental bisnis, bergerak di sektor apa, siapa CEO dan jajaran direksi, dan lainnya. 

Bahkan jika kamu teliti, bisa mengecek track record para CEO dan jajaran direksi melalui internet. Lihat, apakah mereka terlibat kasus kriminal atau korupsi. 

FYI, obligasi swasta lebih memang rentan karena jika bisnisnya gagal maka mereka tidak bisa membayarkan kewajibannya kepada para investor. 

Obligasi terbitan BUMN juga sering dilirik para investor profesional. Biasanya, obligasi terbitan Telkom, Bank Mandiri, Bank BTN, dan Bank Mandiri selalu menjadi target investasi. 

Sama halnya dengan saham, obligasi terbitan perusahaan swasta yang berfundamental kokoh pasti selalu diincar investor. Contohnya Astra Group, BCA, Salim Group, dan lainnya. 

 

Baca Juga: Saham ADRO - Profil, Kinerja Keuangan, Riwayat Dividen, dan Prospek Bisnisnya

 

3. Perhatikan Rating Obligasi 

Pada dasarnya, semua obligasi yang beredar di Indonesia itu memiliki rating dari lembaga pemeringkat. Ada beberapa lembaga pemeringkat obligasi yang sering menjadi acuan yakni PEFINDO, Fitch Ratings, Moodys Investor Service, dan Standard & Poor’s. 

Rating ini nantinya akan memperlihatkan bagaimana profil risiko dari obligasi tersebut. Rating obligasi ada 2 yakni investment grade bond dan non-investment grade bond. 

Pada rating investment grade bond dianggap sebagai obligasi yang layak untuk diinvestasikan, dengan kode AAA, AA, dan A menurut Standard & Poor’s; sementara menurut Moody’s dengan kode Aaaa, Aa, dan A. 

Lalu pada obligasi rating non-investment grade bond, memiliki kode BBB, BB, dan BB menurut Standard & Poor’s; sementara menurut Moody’s dengan kode Bbb, Bb, dan B. 

 

4. Pantau Likuiditas 

Ingat bahwa salah satu risiko obligasi adalah likuiditas, yakni tingginya volume dan frekuensi transaksi obligasi di pasar modal. 

Obligasi yang memiliki likuiditas baik, maka risiko harganya akan lebih rendah daripada saat dibeli. 

Seberapa likuiditas obligasi sangat berpengaruh pada harga obligasi. Jadi, jika likuiditas suatu obligasi naik, maka harganya pun akan naik. 

 

5. Cek Tingkat Suku Bunga

Sama halnya dengan saham, obligasi pun bergantung pada nilai suku bunga. Sebagai pemula, kamu tetap harus cek tingkat nilai suku bunga. Imbal hasil obligasi akan berbanding terbalik dengan nilai suku bunga. 

Jadi, jika suku bunga turun maka kamu berpotensi mendapatkan keuntungan obligasi yang semakin meningkat pun sebaliknya. 

 

6. Tinjau Kondisi Pasar

Tips membeli obligasi selanjutnya adalah rajin-rajinlah meninjau kondisi pasar. Susun strategi yang sesuai dengan situasi dan kondisimu, dengan melihat tujuan maupun waktu yang kamu miliki. 

Pantau pergerakan suku bunga karena dapat berubah kapanpun. Terlebih lagi jika kondisi ekonomi dan politik di negara ini tengah chaos, maka kamu harus dapat melihat peluang yang ada. 

Rajin-rajin membaca berita terbaru tentang ekonomi, politik, dan market. Lihat bagaimana stabilitas ekonomi di negara ini. 

 

7. Cermati Momen BI7DRR

Cermati momentum yang pas di pasar modal. Misalnya saat terjadi BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) naik, maka kebanyakan harga obligasi swasta akan turun. 

BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) adalah kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia atas penempatan dana jangka pendek dari berbagai bank di negara ini. BI7DRR selalu menjadi acuan para investor untuk melihat bagaimana kondisi pasar uang, perbankan, dan sektor riil. 

 

8. Gunakan Aplikasi InvestasiKu

Tips membeli obligasi bagi para pemula yang terakhir adalah menggunakan aplikasi InvestasiKu. Sebenarnya, memang ada banyak aplikasi investasi di Indonesia salah satunya InvestasiKu. 

Di aplikasi ini, kamu dapat memilih apakah hendak berinvestasi pada obligasi swasta maupun obligasi pemerintah. Hanya kamu sendiri yang bisa menentukannya. 

 

Baca Juga: Mau Untung? Pilih Investasi Obligasi Pemerintah Seri FR di InvestasiKu!



Mau Membeli Obligasi Melalui InvestasiKu?

Nah, itulah penjelasan apa saja tips yang harus dicermati oleh pemula sebelum membeli obligasi untuk pertama kalinya. Pelajari juga istilah-istilah khusus di pasar modal, sehingga saat mengikuti diskusi investasi bersama para profesional kamu dapat memahaminya perlahan. 

Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka untuk membeli obligasi melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu

Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik. 




 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO