Daftar Isi
Slow living adalah cara hidup yang berbeda dengan gaya hidup modern yang cenderung sibuk dan terburu-buru dalam melakukan segala aktivitas. Saat ini, gaya hidup ini sedang populer karena diyakini dapat membantu mengurangi stres. Tapi sebenarnya, apa sih sebenarnya arti dari slow living?
Pada dasarnya, slow living adalah gaya hidup yang lebih menekankan pada kualitas daripada kuantitas. Orang yang menerapkan gaya hidup ini dianggap lebih mampu menghargai momen-momen kecil dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencobanya, mari kita simak penjelasan mengenai apa itu slow living, manfaat yang bisa didapatkan, serta cara menerapkannya dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Slow Living?
Biasanya, orang merasa hidupnya kacau karena terlalu terburu-buru dalam menjalani hidup yang serba cepat. Namun, dengan menerapkan gaya hidup yang lebih lambat atau slow living, mereka dapat mulai menikmati hidup dengan lebih baik.
Dengan gaya hidup ini, orang diharapkan lebih "ada di saat ini" atau dengan kata lain, mereka dapat hidup di masa sekarang. Mereka tidak hanya terpaku pada masa depan sehingga bisa lebih menikmati setiap momen yang sedang dijalani.
Gaya hidup ini biasanya terkait dengan keinginan untuk hidup lebih sederhana dan bermakna. Dengan cara hidup yang lebih sederhana, tanpa hiruk-pikuk dan kesibukan berlebihan, harapannya orang dapat mengalami kehidupan secara maksimal dan tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif.
Awal Mulai Gaya Hidup Slow Living
Slow living berasal dari gerakan slow food yang diprakarsai oleh Carlo Petrini pada tahun 1986. Pria Italia ini dan gerakan slow foodnya berjuang melawan tren makanan cepat saji, terutama McDonalds, yang baru saja membuka gerai di Piazza di Spagna, Roma, Italia pada saat itu.
Tujuan mereka adalah melindungi makanan tradisional dan budaya kuliner yang lebih lezat dan sehat. Seiring berjalannya waktu, konsep slow food mulai diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti slow cooking, slow pace work, dan bahkan liburan dengan ritme yang lebih lambat.
Akhirnya, gaya hidup ini menyebar secara internasional dengan tujuan mengajak orang untuk melambatkan ritme hidup yang serba cepat. Salah satu alasan penting di balik ini adalah agar kita bisa lebih mengendalikan waktu kita dan tidak melewatkan momen-momen berharga begitu saja.
Manfaat Slow Living
Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan hidup menerapkan gaya hidup Slow Living, yaitu sebagai berikut ini:
-
Waktu Berkualitas
Slow living dapat menciptakan lebih banyak waktu berkualitas untuk melakukan hal-hal penting dalam kehidupan kita. Misalnya, kita bisa lebih banyak berkumpul dengan teman dan keluarga serta mengejar hobi yang kita sukai.
-
Menghargai Waktu
Dengan menjalani slow living, kita akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Ini memungkinkan kita menginvestasikan waktu dan energi dengan lebih baik dalam aktivitas yang sesuai dengan prioritas kita.
-
Mengatasi Stres
Salah satu manfaat utama dari slow living adalah membantu mengatasi stres dalam kehidupan sehari-hari dengan mengurangi kesibukan yang berlebihan. Kita memberi diri lebih banyak waktu untuk istirahat dan pemulihan. Melakukan aktivitas dengan ketenangan juga dapat membantu mengendalikan emosi dan mengatasi kecemasan yang sering muncul akibat kehidupan yang terburu-buru.
-
Memperkuat Koneksi
Slow living memberikan kesempatan bagi kita untuk lebih mengenal diri sendiri. Saat hidup berjalan lebih lambat, kita punya banyak waktu untuk merenung dan melakukan introspeksi diri. Hal ini membantu memperkuat koneksi dengan diri sendiri dan mengidentifikasi apa yang benar-benar penting dalam hidup kita.
Cara Menerapkan Slow Living
Pada mulanya, gaya hidup slow living mungkin terasa sulit atau bahkan aneh, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan kesibukan. Namun, sebenarnya gaya hidup ini dapat dilakukan oleh siapa pun. Berikut adalah beberapa tips dari situs The Simplicity Habit untuk menerapkan gaya hidup slow living:
-
Belajar untuk Bilang "Tidak"
Seringkali, seseorang menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas yang sebenarnya tidak penting bagi kehidupannya hanya karena merasa enggan atau segan menolak permintaan orang lain.
Hal ini sebaiknya dihindari jika ingin menerapkan gaya hidup slow living. Prioritaskan kegiatan yang benar-benar penting dan sesuai dengan tujuan hidup Anda. Jangan ragu untuk menolak permintaan yang dapat mengganggu keseimbangan hidup Anda.
-
Kurangi Penggunaan Media Sosial
Media sosial seringkali menjadi sumber stres bagi banyak orang. Entah itu karena komentar orang lain atau perasaan iri saat membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
Cobalah untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dan gunakan waktu tersebut untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang terdekat. Batasi akses media sosial Anda, terutama pada malam hari agar tidur lebih nyenyak.
-
Luangkan Waktu untuk "Istirahat"
Meskipun memiliki hari yang produktif adalah hal yang baik, menghabiskan waktu tanpa melakukan apapun juga merupakan bagian penting dari hidup. Ambil momen sejenak untuk berdiam diri sambil menikmati secangkir teh dengan tenang atau berjalan-jalan di alam tanpa tujuan tertentu.
-
Lakukan Aktivitas dengan Lebih Santai dan Tenang
Menerapkan slow living berarti mengubah cara beraktivitas sehari-hari. Cobalah untuk tidak terburu-buru saat melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya, saat makan, nikmatilah setiap gigitan dan rasa makanan tanpa terburu-buru menyelesaikannya.
Slow Living Dalam Investasi
Gak cuman kehidupan yang butuh slow living, Investasi juga harus slow living. Jangan terburu-buru pingin cuan dan profit. Harus sabar tapi konsisten.
Nah kalau mau investasi, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!
InvestasiKu, adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan rencana.
.jpg)
