Sebenarnya, obrolan seputar perencanaan keuangan itu harus diajarkan sedini mungkin.
Katakankanlah sejak SD, orang tua sudah mulai diberi uang saku, maka itu berarti mereka percaya kepadamu untuk melakukan perencanaan keuangan seefektif mungkin.
Mungkin memang tampak menakutkan, tetapi justru perencanaan keuangan ini sangat penting, usia berapapun kamu.
Yuk, simak bagaimana perencanaan keuangan yang efektif, sehingga pendapatanmu gak cuma habis buat kebutuhan sehari-hari saja, tetapi juga berinvestasi.
7 Langkah Perencanaan Keuangan Secara Efektif
Sebenarnya, langkah-langkah perencanaan keuangan itu bergantung pendapatan dan kebutuhan masing-masing individu. Mengingat kata “efektif” juga sangat relatif.
Siapapun kamu baik itu mahasiswa maupun karyawan kantoran, kamu harus memahami hal-hal dasar berikut ini:
1. Evaluasi Kondisi Keuangan Saat Ini
Langkah pertama adalah ketahui bagaimana posisi keuangan saat ini. Catat semua:
- Pendapatan tetap: gaji, usaha, dan penghasilan pasif
- Pengeluaran bulanan: makan, transportasi, tagihan, dan cicilan
- Aset: tabungan, kendaraan, dan properti
- Kewajiban: utang, kartu kredit, dan cicilan KPR
Jika sudah mengetahui bagaimana kondisi keuangan, maka kamu bisa menghitung net worth alias kekayaan bersih.
Caranya yaitu total aset dikurangi total kewajiban.
2. Tetapkan Tujuan Keuangan
Tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Daftar tujuan keuangan itu pisahkan berdasarkan jangka waktunya:
- Jangka pendek (1–2 tahun): misalnya liburan, dana darurat, atau beli gadget
- Jangka menengah (3–5 tahun): misalnya DP rumah atau modal usaha
- Jangka panjang (5+ tahun): misalnya dana pensiun atau pendidikan anak
Gunakan strategi SMART.
- Spesifik,
- Measurable (terukur),
- Achievable (terjangkau),
- Relevant,
- Time-bound (berjangka waktu).
Tujuan keuangan itu dapat kamu tulis seperti “Aku ingin menabung Rp10 juta dalam 12 bulan untuk liburan ke Thailand.”
Baca Juga: Cara Menabung 10 Juta Dalam 3 Bulan, Asal Konsisten Pasti Bisa!
3. Buat Anggaran Bulanan
Nah, poin ketiga ini menjadi inti dari perencanaan keuangan. Gunakan metode sederhana seperti 50/30/20:
- 50% kebutuhan pokok: makan, tempat tinggal, transportasi
- 30% keinginan: hiburan, nongkrong, langganan streaming
- 20% tabungan dan investasi
Hitungan angka tersebut bisa kamu ubah sesuai dengan kondisi. Hal yang penting adalah alokasi penghasilan tersebut harus secara sadar dan disiplin.
4. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga. Misalnya seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak.
Kisaran dana darurat ini idealnya harus mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam jangka waktu 3-6 bulan.
Perlu kamu pahami juga bahwa jumlah dana darurat untuk tiap individu itu berbeda. Individu yang sudah menikah dan yang masih lajang juga berbeda.
Simpan dana ini di tempat yang likuid dan mudah diakses, seperti rekening tabungan terpisah atau e-wallet khusus.
Baca Juga: Cara Menghitung Dana Darurat, Harus Sesuaikan Kondisi Finansial dan Kebutuhanmu!
5. Kelola dan Lunasi Utang dengan Bijak
Punya utang itu adalah hal yang wajar dan tidak semua utang itu buruk.
Namun, utang yang tidak dikelola secara baik justru mampu menggerus kondisi keuangan. Maka dari itu, prioritaskan untuk melunasi utang terutama utang konsumtif, misalnya kartu kredit.
Kamu juga bisa gunakan metode snowball yakni melunasi utang dari yang jumlahnya kecil ke besar atau avalanche yakni dari bunga tertinggi ke terendah.
Ingat, jangan sekali-kali ambil utang baru kecuali benar-benar perlu dan mampu memberikan produktivitas dalam jangka panjang.
6. Mulai Berinvestasi
In this economy, tabungan saja tidak cukup karena nilainya bisa terkikis inflasi.
Maka, mulailah berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan.
- Pemula: reksa dana pasar uang
- Menengah: reksa dana campuran, emas, obligasi
- Berpengalaman: saham, properti, bisnis
Investasi harus secara rutin dan jangka panjang. Mulai dari jumlah kecil juga tidak masalah, yang penting konsisten.
7. Proteksi Diri dengan Asuransi
Asuransi adalah bagian dari perencanaan untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko finansial.
- Asuransi kesehatan: wajib punya, bisa dari BPJS atau swasta.
- Asuransi jiwa: penting jika kamu punya tanggungan keluarga.
- Asuransi lainnya: seperti asuransi kendaraan atau rumah, bergantung kebutuhan
8. Review dan Evaluasi Secara Berkala
Setiap 3–6 bulan, luangkan waktu untuk mengevaluasi perencanaan keuangan. Pandangi catatan keuanganmu dan tanyakan pada diri sendiri tentang:
- Apakah pengeluaran sudah sesuai anggaran?
- Apakah tujuan keuangan mampu tercapai sesuai waktu yang diperkirakan?
- Apakah perlu disesuaikan rencana investasi jangka panjang?
Perencanaan keuangan tersebut bisa saja berubah, terutama jika kamu mengalami perubahan kondisi.
Misalnya seperti menikah, punya anak, atau pindah kerja.
Baca Juga: Menyimpan Dana Darurat, Bagusnya Dimana? Ini 6 Opsinya!
Contoh Perencanaan Keuangan Sederhana
Profil
- Nama: Archen
- Usia: 28 tahun
- Status: Lajang
- Pekerjaan: Karyawan swasta
- Penghasilan bersih: Rp7.000.000 per bulan
- Cicilan: Kredit motor Rp700.000 per bulan
Penerapan Langkah Perencanaan Keuangan
- Evaluasi kondisi keuangan
- Pendapatan: Rp7.000.000
- Pengeluaran tetap (sewa, makan, transport): Rp3.500.000
- Cicilan: Rp700.000
- Sisa: Rp2.800.000
- Menentukan tujuan keuangan
- Jangka pendek: Liburan Rp5.000.000 dalam 1 tahun
- Jangka menengah: Dana darurat Rp21.000.000 (6 bulan pengeluaran)
- Jangka panjang: Dana pensiun
- Buat anggaran bulanan
- 50% kebutuhan: Rp3.500.000
- 20% tabungan & investasi: Rp1.400.000
- 30% keinginan + cicilan: Rp2.100.000
- Mulai menabung dana darurat
- Rp1.000.000 per bulan ke tabungan khusus
- Target tercapai dalam 21 bulan
- Investasi reksa dana
- Rp400.000 per bulan ke reksa dana pasar uang
- Asuransi
- Sudah memiliki BPJS dari kantor dan tengah mempertimbangkan asuransi tambahan
- Review setiap 6 bulan
- Evaluasi progress dana darurat dan investasi
Baca Juga: Asuransi dan Investasi - Pilar Penting dalam Perencanaan Keuangan
Siap Berinvestasi Sebagai Bagian Dari Perencanaan Keuangan?
Nah, itulah pembahasan tentang bagaimana langkah-langkah perencanaan keuangan yang harus senantiasa kamu pikirkan sejak sekarang. Tidak apa-apa, secara perlahan saja supaya di masa tua nanti kamu tidak menyesal.
Salah satu strategi jitu dalam perencanaan keuangan adalah dengan berinvestasi. Supaya memperoleh return jumbo, sebaiknya pilihlah saham blue chip seperti BBCA dan BBRI yang mana dalam 5 tahun cenderung dapat memberikan return stabil.
Kamu juga bisa memilih reksa dana pendapatan tetap maupun reksa dana saham. Semuanya bergantung pada profil risikomu.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka kamu bisa membeli sekaligus memantau saham, reksa dana, maupun obligasi yang stabil hanya melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.