Menabung 10 juta dalam 3 bulan itu bisa-bisa saja dilakukan, asal konsisten. Secara rasional, nominal tersebut cukup besar untuk didapatkan dalam 3 bulan yang tidaklah sebentar.
Namun, apabila kamu konsisten dalam menabung pasti bisa kok. Perlu digaris bawahi untuk menabung 10 juta dalam 3 bulan ini setidaknya pendapatanmu harus di atas UMR.
Nah, berikut cara menabung 10 juta dalam 3 bulan yang masuk akal dan tips ampuhnya!
9 Cara Menabung 10 Juta dalam 3 Bulan
Ada 2 opsi supaya dapat mencapai 10 juta dalam 3 bulan. Menabung per hari atau per bulan.
Itu semua bergantung dengan kondisi finansialmu. Jika kamu bukan seorang sandwich generation dan pendapatan bulanan sudah di atas UMR atau bahkan dua digit, maka tabungan 10 juta dalam 3 bulan itu bisa saja tercapai.
Namun apabila ternyata kamu adalah seorang sandwich dengan pendapatan bulanan yang mepet UMR, maka perlu dipertimbangkan lagi untuk cara berikut. Jangan sampai upaya menabung ini malah membuatmu krisis selama menjalani 3 bulan.
1. Tentukan Tujuan Menabung
Sebenarnya, menabung 10 juta dalam 3 bulan itu bisa dikatakan riskan terutama bagi kamu dengan pendapatan mepet UMK dan banyak tanggungan.
Maka dari itu, tentukan dahulu tujuan menabung ini. Apakah akan digunakan untuk dana darurat, membeli sesuatu, atau bahkan liburan. Tujuan menabung yang jelas akan membuatmu lebih fokus dan termotivasi.
2. Hitung Anggaran Bulanan
Hitung anggaran bulanan atau harian yang ingin kamu keluarkan.
Misalnya, kamu adalah individu dengan gaji Rp6.000.000, bukan generasi sandwich, dan masih tinggal bersama orang tua. Maka kamu bisa menabung secara harian maupun bulanan.
Jika harian, maka cukup sisihkan Rp110.000 saja selama 30 hari.
Rp110.000 x 30 = Rp3.300.000
Menabung secara harian ini lakukan terus sampai bulan ke-3 hingga menghasilkan Rp9.900.000.
Kekurangan Rp100.000 itu bisa diakali dengan pada hari ke-89, kamu menabung Rp210.000.
Namun secara realistis, apabila kamu adalah seorang dengan pendapatan mepet UMR sekaligus generasi sandwich, maka untuk menabung Rp10 juta dalam 3 bulan justru akan menyulitkan. Kecuali, kamu memiliki freelance yang omsetnya bahkan melebihi pendapatan bulanan tersebut.
3. Atur Prioritas Pengeluaran Bulanan
Setelah menyadari bahwa kamu harus menyisihkan setidaknya Rp3.300.000 setiap bulannya, maka aturlah prioritas pengeluaran bulanan. Dalam hal ini, prioritaskan pengeluaran bulananmu.
Jika kamu adalah individu dengan gaji Rp6 juta dan merantau, maka masih harus memikirkan uang kos dan biaya hidup (makan, laundry, ongkos transport, dan kebutuhan lainnya).
Alhasil, apabila harus menyisihkan Rp3.300.000 setiap bulan mungkin akan terasa berat.
Eits, kamu masih tetap bisa menabung hingga jutaan rupiah tetapi mungkin tidak akan sampai Rp10 juta.
4. Batasi Pengeluaran Impulsif
Tekadkan pikiranmu untuk menabung 10 juta dalam 3 bulan ini. Jadi, anggap saja selama 3 bulan, kamu harus puasa belanja.
- Kurangi membeli barang-barang yang bahkan tidak dibutuhkan alias hanya FOMO saja secara impulsif.
- Gunakan transportasi umum yang lebih murah.
- Untuk makan siang atau sarapan, lebih baik masak sendiri dan membawa bekal saja.
- Saat weekend, kurangi nongkrong di kafe hits dan lakukan hal-hal menyenangkan yang tidak menguras biaya seperti painting by number atau belajar merajut.
- Jika ingin minum kopi, buat sendiri dengan kopi sachet saja.
5. Terapkan Sistem 50/30/20
Metode 50/20/30 menjadi trik paling jitu untuk menabung 10 juta dalam 3 bulan.
Metode ini diperkenalkan melalui buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan karya Senator Elizabeth Warren.
Metode ini mengacu pada pembagian uang untuk digunakan setiap bulannya.
- 50% untuk kebutuhan harian dan tagihan,
- 30% untuk hiburan atau self-reward,
- 20% untuk ditabung atau bahkan diinvestasikan.
6. Cari Freelance Untuk Tambahan
Sekarang ini, banyak kerja sampingan yang dapat kamu peroleh dari sosial media. Gunakan skill-muuntuk menjadi freelancer, sehingga tidak hanya menambah portofolio saja tetapi juga pundi-pundi rupiah.
Jika kamu belum punya skill mumpuni, kamu dapat memilih freelance yang mudah. Misalnya dropshipper, berjualan aplikasi online, penerjemah, dan lainnya.
Daripada weekend tidak melakukan hal apapun, lebih baik melakukan freelance ini sehingga uangnya dapat ditabung supaya mencapai Rp10 juta dalam 3 bulan.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan Buat Millennial dan Gen Z
7. Jual Barang Preloved
Untuk mendapatkan uang tambahan tidak hanya dari freelance saja, tetapi juga dengan menjual barang-barang preloved.
Coba buka lemari pakaian atau rak sepatu milikmu. Apakah ada barang-barang yang kondisinya masih layak tetapi sudah jarang kamu pakai.
Jika ada, jual saja sebagai barang preloved daripada menumpuk di kamar.
Kamu dapat menjualnya di e-commerce atau mempromosikannya melalui sosial media. Sekalipun itu barang preloved, tetapi tetap banyak peminatnya.
Nah, uang hasil penjualan barang preloved itu dapat kamu masukkan ke tabungan 10 juta tersebut.
8. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Apakah kamu sadar bahwa generasi saat ini tengah mengalami latte effect?
Latte effect adalah kebiasaan membelanjakan uang dalam jumlah kecil, tetapi secara teratur. Alhasil, tetap berefek besar pada kondisi keuangan setiap bulannya.
Misalnya kamu menggunakan uang untuk berlangganan Netflix, Spotify, atau bahkan rutin membeli kopi setiap paginya. Sekalipun jumlahnya kecil, tetapi jika teratur setiap bulannya maka akan tetap boros.
Maka dari itu, kamu harus mengurangi pengeluaran-pengeluaran tersebut.
Untuk Spotify, kamu dapat menghentikan langganan bulanannya. Lagipula, tidak apa-apa kan jika kamu mendengarkan iklan sejenak saat memutar lagu?
Untuk kopi setiap pagi, kamu dapat mengakali dengan menyeduh sendiri dari kopi sachet. Memang rasanya tidak akan sama, tetapi ini demi impian tabungan 20 juta setahun tersebut.
Baca Juga: Latte Effect, Kebiasaan Tanpa Sadar Mempengaruhi Kondisi Keuangan
9. Berinvestasi Pada Saham atau Reksa Dana
Setelah uang 10 juta terkumpul, ada beberapa opsi yang dapat kamu pilih yakni tetap membiarkan uang tabungan tersebut di rekening atau menginvestasikannya.
Kamu bebas berinvestasi dalam jumlah berapapun. Tidak perlu berinvestasi keseluruhannya sebab mengacu pada prinsip investasi yakni High-Risk and High-Return.
Katakanlah kamu adalah seorang pribadi yang takut risiko tinggi, maka bisa pilih reksa dana. Namun jika kamu adalah pribadi yang berani risiko tinggi sekaligus ingin return tinggi, maka pilih saham blue-chip yang stabil.
Contoh saham blue-chip yakni BBCA, BBNI, BBRI, ASII, ADRO, dan masih banyak lainnya.
Sementara jika ingin investasi yang risikonya lebih rendah tetapi return tetap sehat, maka bisa memilih reksa dana pendapatan tetap.
Ada baiknya, pertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan dari instrumen investasi serta perhatikan bagaimana profil risiko. Hanya kamu sendiri yang paham bagaimana kondisi ekonomimu.
Terutama bagi kamu yang masih pemula tetapi ingin berinvestasi, tingkatkan motivasi untuk terus melakukannya dengan berada di lingkungan yang suportif.
Salah satunya dengan bergabung pada Discord Komunitas InvestasiKu.
Mau Berinvestasi di Saham Maupun Reksa Dana yang Stabil?
Nah, itulah cara menabung 10 juta setahun yang bisa diterapkan pada awal 2025 ini. Kamu harus konsisten ketika menabung dan jangan sampai goyah supaya pertengahan tahun besok bisa menikmati hasil tabunganmu tersebut.
Apabila kamu ingin hasil yang lebih maksimal, bisa juga dengan berinvestasi pada saham maupun reksa dana. Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka kamu bisa membeli sekaligus memantau saham dan reksa dana yang stabil hanya melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.