Pasar modal Indonesia makin ramai dengan hadirnya sejumlah delapan emiten baru yang siap melantai melalui Initial Public Offering (IPO). Pada IPO silam, sempat ada CDIA, PSAT, hingga COIN yang sekarang masih ramai diperbincangkan.
Kali ini, ada lagi delapan emiten berasal dari berbagai sektor seperti teknologi finansial hingga energi. Langsung saja yuk simak apa aja emiten yang siap melantai pada penghujung akhir tahun 2025 ini!
1. Blu by BCA
- Sektor: Perbankan
- Kepemilikan: 99,97% BCA
Emiten pertama yang akan IPO ada Blu by BCA dengan fokusnya pada sektor perbankan digital. Sebagian besar masyarakat sudah menggunakan aplikasi perbankan digital yang satu ini, atau mungkin kamu juga?
Sesuai namanya, Blu by BCA memang produk bank digital milik PT Bank Central Asia Tbk. alias BCa. Bicara tentang sentimen, jawabannya adalah positif. Masyarakat melihat Blu sebagai inovasi yang memudahkan transaksi keuangan sehari-hari, ditambah lagi dengan reputasi BCA.
2. Bank Jakarta
- Sektor: Perbankan
- Kepemilikan: 99,98% Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Selanjutnya ada Bank Jakarta yang telah beroperasi sejak tahun 1961 sekaligus bagian dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Pada Juni 2025 kemarin, tepat saat hari jadi ke-498 Jakarta, bank daerah yang satu ini berubah namanya menjadi Bank Jakarta. Rebranding ini menjadi langkah strategis untuk implementasi UU RI Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Sentimen masyarakat terhadap Bank Jakarta ini bervariasi. Sebagai bagian dari Barang Milik Daerah (BMD), maka Bank DKI memiliki basis nasabah loyal di Jakarta khususnya para PNS dan UMKM yang berkaitan dengan program pemerintah daerah. Keberadaannya dianggap penting untuk mendukung ekonomi lokal.
3. Vidio Dot Com
- Sektor: Media Digital
- Kepemilikan:
Vidio adalah platform streaming video lokal terbesar di Indonesia. Ada banyak konten yang ditawarkan seperti siaran TV nasional, serial original, film, hingga tayangan olahraga eksklusif.
Vidio merupakan anak perusahaan dari PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang sudah IPO pada tahun 2002. Platform streaming yang satu ini selalu sukses mengamankan hak siar liga-liga olahraga populer seperti Liga Inggris dan NBA.
Sentimen masyarakat terhadap Vidio sangat positif, terutama di kalangan penggemar olahraga dan penikmat hiburan. Mengingat biaya langganan untuk akun premium juga relatif terjangkau. FYI, pada tahun 2022 Vidio berhasil menjadi platform streaming terbesar di Indonesia, bahkan mengalahkan Netflix, Disney+ Hotstar, dan Prime Video.
Baca Juga: Jacob Soetoyo, Sosok Dibalik Stasiun Swasta SCTV dan Indosiar
4. OrangTua Group
- Sektor:
- Kepemilikan:
Orang Tua Group menjadi salah satu perusahaan consumer goods terkemuka di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1948. Ada banyak produk dari Orang Tua Group seperti Wafer Tango, Odol Formula, Vita Jelly Drink, Teh Gelas, dan lainnya. Namun produk yang paling ikonik adalah Anggur Orang Tua.
Sentimen terhadap Orang Tua Group cenderung positif karena produk-produk mereka sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. DItambah lagi kualitas produknya juga konsisten dengan harga terjangkau.
Bagi kamu yang memang fokus pada investasi syariah, maka emiten yang satu ini kurang cocok dengan hal tersebut.
5. Griya Idola (PP)
- Sektor: Properti
- Kepemilikan:
Nah, ada lagi nih perusahaan milik Prajogo Pangestu yang akan IPO dalam waktu dekat, yakni Griya Idola. Perusahaan ini bergerak dalam pengembangan dan pengelolaan ruang perkantoran serta properti milik Barito Pacific.
Sentimen masyarakat terhadap perusahaan properti, terutama yang terafiliasi dengan Barito Group cenderung netral hingga positif. Mengingat saham milik Prajogo Pangestu selalu rutin membagikan dividennya, maka calon investor akan selalu menantikannya.
6. Summarecon Agung Tbk (IPO anak usaha)
- Sektor: Properti
- Kepemilikan:
Summarecon Agung (SMRA) jadi salah satu pengembang properti terkenal di Indonesia dengan pengembangan kota mandiri (township) yang punya fasilitas lengkap seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan area komersial.
Kali ini, perusahaan sektor properti ini akan IPO anak usahanya.
Sentimen terhadap Summarecon secara keseluruhan sangat positif. Nilai properti di kawasan Summarecon cenderung stabil dan meningkat.
7. Pertamina (Induk/Reorganisasi)
- Sektor: Properti
- Kepemilikan:
Kamu pasti sudah tahu kalau Pertamina sudah melantai duluan di BEI dengan kode PGEO. Nah kali ini, anak perusahaannya akan IPO dalam waktu dekat.
PT Pertamina (Persero) adalah BUMN energi terbesar di Indonesia sekaligus memegang peran sentral dalam penyediaan energi nasional.
Sentimen terhadap Pertamina sangat kompleks. Sebagai BUMN, Pertamina seringkali menjadi sorotan publik terkait harga bahan bakar, subsidi, dan efisiensi operasional. Ada sentimen positif karena Pertamina adalah simbol kedaulatan energi nasional dan penyedia utama kebutuhan energi masyarakat.
Namun, ada juga sentimen negatif terutama terkait kasus dugaan korupsi hingga oplosan BBM yang baru-baru ini terjadi.
8. Pertamina Hulu Energi (PHE)
- Sektor: Properti
- Kepemilikan:
Pertamina Hulu Energi (PHE) adalah subholding dari PT Pertamina (Persero), yang bertanggung jawab atas kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. PHE menjadi tulang punggung Pertamina dalam memastikan ketersediaan pasokan energi dari sumber daya domestik.
Sentimen masyarakat terhadap PHE, sebagai bagian dari Pertamina, tentu saja mencerminkan sentimen terhadap induknya.
Mau Untung dari Deretan Saham yang IPO?
Nah, itulah penjelasan tentang apa saja deretan saham yang akan IPO di akhir tahun 2025 ini. Melihat dari sentimen masing-masing perusahaan, kamu bisa pilih mana yang cocok dengan preferensi.
Jika kamu ketinggalan IPO, bisa saja menanamkan saham ketika sudah melantai di BEI melalui aplikasi InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.