Kehidupan rumah tangga pasti tidak akan jauh dari alokasi keuangan bulanan, atau bahkan harian sekalipun. Cara mengatur keuangan rumah tangga tentunya akan berbeda-beda, bergantung pada pendapatan suami maupun istri.
Hal-hal yang diatur pada keuangan rumah tangga ini melingkupi pengeluaran dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya alokasi belanja kebutuhan pangan, sandang, hiburan, hingga dana darurat. Mengingat perekonomian global sedang tidak baik-baik saja, maka keuangan rumah tangga harus diperhatikan sedetail mungkin.
Berikut ini cara mengatur keuangan rumah tangga, tetapi harus menyesuaikan kondisi keuangan masing-masing ya…
1. Pahami Kondisi Keuangan Keluarga
Cara pertama adalah kamu harus memahami terlebih dahulu bagaimana kondisi keuangan keluarga. Sebisa mungkin, catat pendapatan utama maupun tambahan selama bulanan dari milikmu maupun pasangan.
Catat semua penghasilan yang masuk supaya nantinya lebih mudah diperhitungkan.
2. Tentukan Tujuan Keuangan
Cara kedua adalah tentukan tujuan keuangan yang dicapai setidaknya tahun ini. Namun, tujuan tersebut tidak harus dicapai pada tahun ini, bisa saja baru terwujud setelah tahun-tahun berikutnya. Bergantung pada seberapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk menggapai tujuan tersebut.
Buat daftar tujuan-tujuan keuangan yang hendak dicapai untuk tahun ini. Daftar tersebut meliputi target dan jangka waktu yang jelas.
Misalnya, kamu dan pasangan baru memiliki anak usia 1 tahun. Lalu, tujuan keuangan rumah tangga tahun ini adalah untuk tabungan sekolah anak dimulai dari TK. Maka, kamu dan pasangan harus rutin menyisihkan sekitar 5% dari pendapatan untuk tabungan sekolah tersebut.
3. Buat Daftar Pengeluaran
Setelah tujuan keuangan dicetuskan, maka kamu dan pasanganmu harus membuat daftar pengeluaran bulanan. Hal ini supaya tujuan tetap tercapai sekalipun perlahan.
Daftar pengeluaran bulanan ini mencangkup belanja kebutuhan sehari-hari, tagihan air, tagihan listrik, biaya transportasi (khususnya bensin), cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan lainnya. Melalui daftar belanja ini, kamu akan lebih mudah mengontrol pengeluaran sehari-hari. Jangan sampai saat akhir bulan, pengeluaran melebihi anggaran yang ditentukan.
4. Tentukan Prioritas
Kamu harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Segala hal yang termasuk dalam kategori kebutuhan primer sebaiknya dipenuhi dahulu. Untuk kebutuhan tersier yang biasanya berupa hiburan atau liburan keluarga, dapat diakali dengan budget seminim mungkin.
Skala prioritas ini harus berdasarkan pada kondisi finansial rumah tanggamu. Jika ternyata pendapatan milikmu dan pasangan cukup besar, maka kebutuhan tersier bisa dilakukan. Namun jika tidak cukup bear, ada baiknya kebutuhan tersier tersebut tidak harus dilakukan secara rutin setiap bulannya.
Baca Juga: Topik Finansial yang Perlu Dibahas Sebelum Menikah
5. Alokasikan Anggaran Secara Rutin
Setelah memahami apa saja prioritas dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier, buat alokasi anggaran. Alokasi anggaran ini tidak harus secara bulanan, bergantung pada periode perolehan pendapatan. Adapun jika kamu memiliki cicilan hutang, maka masuk pada kebutuhan primer yang harus segera dipenuhi.
Misalnya, kamu dan pasangan menerima gaji setiap bulan maka anggaran dapat dibuat dalam periode bulanan. Pun jika gajimu dan pasangan diterima setiap minggu, maka anggaran juga dapat dibuat secara mingguan.
Lalu, bagaimana jika gaji yang diterima tidak tetap? Maka buat saja dalam nominal rata-rata. Ada banyak formula alokasi anggaran yang bisa digunakan. Ingat, formula alokasi anggaran ini harus menyesuaikan tujuan, total gaji, dan kebutuhan sehari-hari untuk anggota keluarga. misalnya:
- 40% investasi, 30% kebutuhan rutin sehari-hari, 20% cicilan hutang, 10% membantu orang tua (khususnya bagi sandwich generation).
- 40% kebutuhan rutin sehari-hari, 30% cicilan hutang, 20% hiburan seperti belanja, 10% investasi.
- 40% kebutuhan rutin sehari-hari, 20% membantu orang tua, 20% cicilan hutang, 10% hiburan, 10% investasi.
- 45% kebutuhan rutin sehari-hari, 30% membantu orang tua, 10% hiburan, 10% investasi, 5% dana darurat.
- 50% kebutuhan sehari-hari, 30% cicilan hutang, 20% investasi.
6. Pikirkan Tabungan atau Investasi
Supaya kondisi keuangan rumah tangga makin aman, kamu harus tetap menabung atau berinvestasi. Zaman sekarang, investasi sudah seperti gaya hidup yang bisa dilakukan oleh siapapun tidak hanya orang kaya saja.
Sisihkan setidaknya Rp200 ribu untuk dimasukkan ke investasi, baik itu saham maupun reksadana. Uang investasi tersebut secara tidak sadar akan terkumpul setiap bulannya dan kelak dapat dicairkan untuk tujuan keuangan.
7. Siapkan Dana Darurat
Tidak hanya tabungan maupun investasi, dana darurat juga harus dipikirkan. Mengingat ada banyak hal-hal yang dapat terjadi pada keluarga kedepannya. Situasi-situasi seperti krisis ekonomi hingga terjadi PHK tak dapat dihindari, sehingga dana darurat sangat penting dalam jangka kedepannya.
8. Jaga Komunikasi Terbuka dengan Pasangan
Khususnya bagi pasangan muda, sering terjebak dengan permasalahan mengatur keuangan. Hal tersebut karena keduanya tidak transparan dalam urusan pendapatan setiap bulannya. Jadi, jangan ada rahasia apapun antara kamu dan pasanganmu, khususnya pada jumlah pendapatan.
Menjaga komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya dengan tidak membuat anggaran pengeluaran sendiri tanpa persetujuan pasangan. Ingat, rumah tangga akan berjalan baik jika dilalui bersama, bukan individu semata.
9. Jika Berhutang, Kelola Sebaik-baiknya
Berhutang menjadi tindakan wajar, khususnya bagi kamu yang masih memiliki finansial belum stabil. Namun utang tersebut harus segera dilunasi dan jangan biarkan terus menumpuk. Yap, upayakan untuk tidak gali tutup lubang dengan utang.
Jika memang kamu dan pasangan terpaksa harus berhutang, pastikan untuk hal-hal pokok. Misalnya cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan tanah, dan lainnya. Perlu diperhatikan bahwa rasio utang juga perlu dijaga.
Sebaiknya, kamu dan pasangan jangan sampai berhutang melebihi 30% dari total pendapatan bulanan. Jika melebihi angka tersebut, justru akan berpeluang terganggunya keuangan rumah tangga.
Baca Juga: Latte Effect, Kebiasaan Tanpa Sadar Mempengaruhi Kondisi Keuangan
10. Disiplin
Jika sudah melakukan hal-hal diatas, maka kamu dan pasangan harus disiplin dalam melaksanakannya. Disiplin dan komitmen menjadi kunci supaya tujuan awal mengatur keuangan rumah tangga dapat tercapai. Apalagi jika berhubungan dengan masa depan anak, pasti harus banyak yang dikorbankan khususnya kebutuhan tersier.
11. Evaluasi Setiap Bulan
Cara mengatur keuangan rumah tangga yang terakhir adalah dengan evaluasi setiap bulan. Pada akhir bulan, obrolkan bersama pasangan terkait anggaran keuangan rumah tangga tersebut. Apakah pengeluaran selama bulan itu sudah sesuai dengan rencana atau justru lebih boros.
Jika ternyata jumlahnya melebihi rencana, lakukan perbaikan untuk bulan berikutnya. Jika jumlahnya sudah sesuai dengan rencana, maka terus jaga komitmen tersebut pada bulan berikutnya.
Cara mengatur keuangan rumah tangga di zaman sekarang tentu tidak akan lepas dari investasi. Investasi ini dapat berupa saham maupun reksadana yang memang dibutuhkan dalam jangka panjang. Investasi tidak selalu harus dalam jumlah jutaan rupiah lho… Hanya dengan ratusan ribu saja, kamu bisa mendapatkan produk investasi.
Produk-produk investasi ini dapat diperoleh melalui aplikasi InvestasiKu. Kamu dapat memilih emiten mana yang hendak kamu tanamkan dan pantau grafiknya setiap hari melalui InvestasiKu. Tenang saja, InvestasiKu ini terdaftar secara resmi dan diawasi oleh OJK.