KEUANGAN
 

Topik Finansial yang Perlu Dibahas Sebelum Menikah

by William Fernandes - 17 May 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Keuangan dapat menjadi sumber masalah yang sangat sensitif dalam pernikahan. Salah pengertian mengenai keuangan keluarga dapat menyebabkan pertengkaran bahkan perceraian.

Untuk menghindari masalah ini di masa depan, penting untuk membahas keuangan bersama pasangan sebelum menikah. Berikut ini beberapa hal yang harus dibahas bersama pasangan sebelum menikah.

 

Bicarakan Sebelum Resmi Menikah

Suka tidak suka, uang adalah bagian penting dalam sebuah pernikahan. Uang yang menjadi masalah bisa menjadi sumber masalah dalam pernikahan, lho. Di Indonesia, masalah keuangan ini menjadi salah satu penyebab utama perceraian. Menurut Hukumonline, faktor ekonomi menjadi penyebab yang paling dominan terjadinya perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun.

Data dari Pengadilan Agama tahun 2017, menyebutkan bahwa ada 415.848 perkara perceraian yang masuk ke pengadilan agama. Dari jumlah tersebut, sebanyak 374.516 perkara telah diputuskan. Nah, dari perkara perceraian yang telah diputuskan itu, sebanyak 105.266 perkara disebabkan oleh masalah ekonomi. Ini adalah penyebab perceraian nomor dua setelah perselisihan dan pertengkaran terus-menerus.

Ketika kamu memasuki ikatan pernikahan, kamu akan menyatukan dua individu yang memiliki latar belakang dan impian yang mungkin berbeda-beda. Salah satu perbedaan yang mungkin kamu hadapi adalah pandangan tentang uang dan cara mengelola keuangan.

Sebagai contoh, mungkin kamu termasuk orang yang spontan dan tidak terlalu suka terikat pada rencana. Karakter tersebut mungkin juga memengaruhi cara kamu mengelola uang, seperti lebih suka belanja secara boros. Sementara itu, calon pasangan kamu mungkin lebih hemat atau memiliki kebiasaan berbelanja yang terencana. Perbedaan karakter ini dapat menjadi masalah jika tidak dibicarakan dengan baik. Apalagi jika ada masalah finansial serius seperti hutang yang banyak.

Oleh karena itu, jika kamu serius ingin menikah, mulailah berani membahas isu keuangan. Mulailah dengan niat baik, karena komunikasi yang terbuka dan lancar antara kamu dan pasangan tentang keuangan akan membantu menjaga keharmonisan dan kekuatan pernikahan di masa depan.

 

Topik Yang Perlu Dibahas Sebelum Menikah

 

  1. Pendapatan

Hal yang perlu kamu bicarakan secara terbuka bersama calon pasangan adalah tentang profil pendapatan. Ini bukan indikasi bersikap materialistis alias "matre", lho, ya. 

Dengan mengetahui sumber pemasukan masing-masing, berapa jumlah dan kapan biasanya kamu menerima pendapatan tersebut, kamu dan calon pasangan bisa mengetahui gambaran tantangan keuangan di depan.

Misalnya, calon pasangan kamu adalah seorang wirausaha muda yang memiliki usaha kecil berprospek bagus. Saat ini, usaha tersebut masih dalam tahap pengembangan. 

Sumber pendapatan calon pasangan adalah dari usaha tersebut. Ini berarti, kamu sebagai pasangan kelak harus memahami dan mengantisipasi profil pendapatan calon pasangan sebagai wirausaha yang cenderung tidak pasti.

Dengan saling terbuka tentang profil pendapatan masing-masing, kamu dan pasangan akan lebih mudah menyusun rencana keuangan bersama sebagai satu keluarga. Ungkap pula apa saja aset yang kamu berdua miliki.

 

  1. Gaya Pengeluaran

Memiliki pendapatan yang besar belum tentu menandakan seseorang itu sejahtera. Banyak kasus terjadi di mana gaji seseorang sebenarnya memadai, tapi karena kebiasaan keuangannya cenderung konsumtif, dia tidak mampu menabung sama sekali. Sehingga, uang gajinya tak bersisa.

Maka itu, hal kedua yang perlu kamu bicarakan bersama calon pasangan adalah tentang gaya pengeluaran atau konsumsinya. Apakah kamu atau calon pasangan termasuk boros? Apakah kamu termasuk kalangan yang rela belanja habis-habisan untuk menuruti hobi dan lain sebagainya?

Maka itu, jangan berhenti membicarakan tentang profil pendapatan, kamu dan calon pasangan juga perlu mengungkapkan secara terbuka bagaimana selama ini gaya pengeluaran masing-masing. 

Memahami gaya pengeluaran masing-masing akan membantu kamu dan pasangan mengidentifikasi bagaimana kelak pengelolaan keuangan bersama yang nyaman bagi kamu berdua.

Bicarakan juga jumlah tanggungan. Apakah kamu atau calon pasangan masih menanggung sekolah adik? Atau, menanggung kehidupan orangtua yang sudah pensiun? Semua fakta finansial itu perlu diungkap supaya tidak berisiko menjadi masalah di kemudian hari.

 

  1. Beban Utang

Ini juga sangat penting untuk dibahas bersama calon pasangan sebelum menikah. Terutama bagi kamu yang hendak menikah tanpa berbekal perjanjian pranikah atau pre-nuptial agreement. 

Ajaklah calon pasangan kamu untuk saling terbuka tentang utang yang kini ditanggung.

Apakah masing-masing memiliki beban utang? Utang apa saja dan berapa cicilan tiap bulan? Serta, sampai berapa lama periode cicilannya. Dengan mengetahui beban utang masing-masing yang dimiliki, kamu dan pasangan akan lebih memahami profil keuangan masing-masing.

Pemahaman tentang utang yang tengah ditanggung juga membantu kamu kelak supaya tidak kelimpungan ketika sudah terikat pernikahan. Maklum, apabila kamu tidak memiliki perjanjian pranikah, maka menurut hukum yang berlaku di Indonesia, harta dan utang suami istri menyatu seiring status pernikahan.

 

  1. Pembagian Tanggungjawab

Nah, setelah mengetahui profil keuangan masing-masing, saatnya beranjak lebih jauh ke pembagian tanggung jawab. Cobalah bicara dengan calon pasangan akan seperti apa kelak pengelolaan keuangan saat menikah. 

Apakah tetap jalan sendiri-sendiri atau membuat akun rekening bersama (joint account)? Membuka joint account akan memudahkan kamu untuk membagi tanggung jawab keuangan. Sebagai gambaran, kamu dan calon pasangan tiap bulan menempatkan sekian dana yang disepakati untuk biaya operasional rumah tangga. Ini bisa ditempuh terutama oleh suami istri yang sama-sama bekerja.

Rekening tersebut menjadi rekening operasional untuk membayar segala macam tagihan rutin rumah tangga. Mulai dari listrik, internet hingga belanja bulanan.

 

  1. Tujuan Keuangan Bersama

Hidup dalam pernikahan berarti kamu tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Sebelum menikah, tidak ada salahnya kamu dan calon pasangan mengungkapkan rencana keuangan ke depan.

Misalnya, kamu berdua belum memiliki rumah sendiri untuk ditempati pasca pernikahan kelak. Jadi, rencana pertama adalah mengontrak rumah lebih dulu sembari mengumpulkan uang muka pembelian rumah. Karena prioritas pertama adalah rumah, maka keinginan memiliki mobil pribadi perlu ditunda terlebih dulu.

Memiliki mimpi atau tujuan keuangan bersama bisa membuat kamu dan calon pasangan mengetahui apa saja yang perlu diprioritaskan dan bagaimana strategi pengelolaan keuangan yang paling cocok.

Itulah 5 hal penting yang perlu dipertimbangkan setiap calon pasangan suami istri demi masa depan finansial lebih cerah di masa mendatang. Nah, sudah siap bicara sekarang?

Selain merencanakan finansial kedepan, kamu dan pasangan jangan lupa untuk rutin berinvestasi!

Nah, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!

InvestasiKu, adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, reksadana, obligasi, dan rencana.

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO