Purchasing Manager Indeks (PMI) merupakan data hasil dari survei yang dilakukan kepada para manager manufaktur seperti bidang inventori, perekrutan tenaga kerja, kecepatan supplier, tingkat produksi, dan order pelanggan.
Varibel penyusun PMI Indeks ini meliputi jumlah pesanan baru, output hasil produksi, jumlah tenaga kerja, waktu pengiriman dan pemasok bahan atau material dan ketersediaan barang-barang penunjang produksi yang dibeli.
Meski data yang disampaikan oleh Kementrian Keuangan pada 1 Maret 2022 tentang data PMI Indeks periode Februari 2022 menurun, namun penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan dan masih berada di atas level ekspansi.
Kondisi PMI Indonesia
PMI Indeks Indonesia periode Februari 2022 tercatat di level 51,2 turun dari level 53,7 pada bulan Januari 2022. Level di atas 50 menandakan bahwa ekonomi berada dalam keadaan sehat ditunjukkan industri manufaktur masih mengalami perkembangan.
Sebaliknya jika berada di bawah 50 artinya keadaan ekonomi lagi melemah ditunjukkan oleh industri manufaktur yang lesu dan jika di bawah 50 berturut-turut maka keadaan ekonomi sedang mengalami resesi.
Penurunan angka PMI periode Februari ini diakibatkan oleh varian Omicron yang kembali membuat jumlah kasus positif di Indonesia kembali mencetak rekor tertingginya. Naiknya kasus positif covid ini, membuat akitivitas industry menjadi tidak maksimal.
Namun, hal baiknya level PMI Indonesia masih lebih tinggi dibanding Cina yang tercatat di level 50,2 di Februari 2022. Kawan Visto juga harus memperhatikan data PMI negara mitra dagang Indonesia seperti China ini, sebab jika mitra dagang Indonesia mengalami penurunan ekonomi imbasnya juga ke sektor-sektor yang ekspor utamanya ke negara tersebut.
Key Takeaway
Level PMI ini penting diperhatikan oleh Kawan Visto mengingat jika level PMI di atas 50, para investor berani untuk berinvestasi di sektor ini yang implikasinya menjadi katalis positif bagi rupiah dalam jangka pendek dan jika industri manufaktur berekspansi maka penyerapan tenaga kerja juga meningkat, kebutuhan akan barang baku meningkat yang ujung-ujungnya berdampak ke ekonomi Indonesia.
Investasi saham sekarang di InvestasiKu!