PT Gudang Garam Tbk (GGRM), mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 13%, pada tanggal 30 September 2023 menjadi Rp81,74 triliun.
Meskipun demikian, perusahaan berhasil menekan biaya pokok penjualan menjadi Rp70,33 triliun, yang menghasilkan laba sebesar Rp4,45 triliun atau naik 197,6% dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Pendapatan Gudang Garam Tbk (GGRM) Turun 13%
Pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2023, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 13% menjadi Rp81,74 triliun.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama, di tahun sebelumnya. Di mana perusahaan, mencatatkan pendapatan sebesar Rp93,91 triliun di tahun 2022.
Meskipun pendapatan Gudang Garam mengalami penurunan, perusahaan berhasil menekan biaya pokok penjualan menjadi Rp70,33 triliun, pada akhir kuartal III-2023, jika dibandingkan dengan Rp86,23 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini menghasilkan laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar Rp4,45 triliun dalam periode Januari-September 2023.
Laba ini naik hampir 3 kali lipat, jika dibandingkan dengan laba yang dicatatkan pada akhir kuartal ketiga tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp1,49 triliun.
Baca juga: Profil Rachman Halim Ex Bos Gudang Garam
Strategi Baru GGRM untuk Peningkatan Margin
Gudang Garam (GGRM) tampaknya sedang menerapkan strategi baru, yang berfokus pada peningkatan margin. Para pesaingnya juga diperkirakan mengadopsi pendekatan serupa, sebagai respons terhadap kenaikan pajak ekspor, yang terjadi selama dua tahun terakhir.
Dengan penyesuaian pada harga jual rata-rata (average selling price/ASP) dan penekanan pada profitabilitas, Gudang Garam diharapkan dapat melanjutkan perbaikan hingga tahun 2024 dan seterusnya.
Strategi baru Gudang Garam, untuk meningkatkan margin yaitu sebagai berikut ini:
1. Penyesuaian Harga Jual Rata-rata (ASP)
Gudang Garam telah melakukan penyesuaian pada harga jual rata-rata produknya. Dengan menaikkan harga jual, perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan dan marginnya.
2. Penekanan pada Profitabilitas
Selain penyesuaian harga, Gudang Garam juga fokus pada peningkatan profitabilitas. Dengan mengoptimalkan biaya dan efisiensi operasional, perusahaan berupaya untuk meningkatkan marginnya.
3. Proyeksi Pertumbuhan
Analis Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan EBIT dan laba bersih Gudang Garam dengan CAGR 2022-2028 sebesar 23%. Meskipun pertumbuhan pendapatan diperkirakan tetap rendah, perusahaan diharapkan dapat terus memperbaiki kinerjanya hingga tahun 2024 dan seterusnya.
Cara Gudang Garam Untuk Meningkatkan Profitabilitas
Gudang Garam Tbk (GGRM) telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan profitabilitasnya. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh perusahaan tersebut yang dilansir dari beberapa sumber:
1. Penyesuaian Harga Jual
Gudang Garam telah melakukan penyesuaian pada harga jual produknya. Dengan menaikkan harga jual, perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan dan marginnya.
2. Optimalisasi Biaya dan Efisiensi Operasional
Gudang Garam fokus pada peningkatan profitabilitas dengan mengoptimalkan biaya dan efisiensi operasional. Perusahaan berupaya untuk mengurangi biaya produksi dan operasional agar dapat meningkatkan marginnya.
3. Inovasi Produk
Gudang Garam terus melakukan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Dengan menghadirkan produk yang menarik dan berkualitas, perusahaan dapat meningkatkan daya tarik dan penjualan produknya.