India-China Bakal Borong, Batu Bara Naik 9.19%

Trading Ideas (disclaimer):

TKIM
Spec. Buy 7,000-7,100, TP 7,300-7,400, SL <6,900

ANTM
Spec. Buy 2,040-2,080, TP 2,140-2,190, SL <2,000

MEDC
BoW 1,045-1,055, TP 1,100-1,130, SL <1,020

PGAS
BoW 1,545-1,555, TP 1,600-1,625, SL <1,520

SMDR
Trd. Buy 420-426, TP 436-442, SL <414

• Harga batu bara Newcastle naik hingga 9.19% pada penutupan perdagangan kemarin, yakni di level 196 USD/ Ton.

• Penyebab penguatan harga batu bara ini adalah China yang mulai melipatgandakan pembelian batu bara dari Australia serta dihapuskannya larangan bagi 4 perusahaan untuk mengimpor batu bara ke China dari Australia.

• Selain itu dikeluarkannya kondisi darurat batu bara di India ini pun menjadi penyebab lainnya, di mana India pemerintah meminta produsen listrik untuk menggunakan batu bara impor untuk berproduksi secara penuh, mengantisipasi lonjakan permintaan listrik selama musim panas tahun ini, aturan ini sendiri mulai berlaku 16 Maret nanti.

Join Channel Telegram InvestasiKu sekarang untuk mendapatkan berita & analisa saham secara up to date!

Comments

• Kenaikkan harga batu bara ini merupakan sentimen positif jangka pendek bagi emiten batu bara. Mengingat sentimen dari China ini tidak berpengaruh positif secara langsung bagi Indonesia, karena peningkatan demand itu berpengaruh pada penjualan batu bara Aussie.

• Potensi meningkatnya impor batu bara di India sendiri merupakan sentimen poditif bagi emiten batu bara Indonesia, mengingat India adalah pasar terbesar batu bara indonesia per 2022.

• Adapun emiten yang malakukan ekspor ke India antara lain adalah BYAN, PTBA, ADRO, ADMR, & INDY.

Kabar Market Global dan Regional

• Bursa Amerika ditutup melemah. Nasdaq melemah -2.50%, Dow Jones melemah -2.06% dan S&P500 melemah -5%.

• Bursa Regional ditutup melemah. Bursa Jepang (Nikkei) ditutup melemah -0.21%. Bursa Korea Selatan (Kospi) melemah -0.07% dan Bursa Hongkong (Hangseng) melemah -1.71%.

Market Review & Outlook

• IHSG ditutup melemah -0.31% dengan saham BBRI, BBCA dan BMRI menjadi Pendorong laju perlemahan IHSG sementara saham BYAN, TLKM, dan INTP menjadi penahan laju pelemahan IHSG.

• IHSG ditutup dengan 8 Sector melemah, di mana pelemahan terbesar adalah dari IDXENERGY yang melemah -0.87% dilanjut IDXFINANCE yang melemah -0.7%. Adapun sektor yang menguat adalah IDXTRANS yang menguat 2.31%.

IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah Terbatas (6,845-6,930)

• Sempat bergerak menguat, IHSG pada perdagangan kemarin akhirnya kembali ditutup melemah berada di level 6,873.

• Indeks tampak sedang mencoba bertahan di atas EMA 50, di mana berpeluang rebound dan menuju resistance level 6,930.

Namun MACD yang mengalami death cross berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah berpotensi menuju 6,845.

• Hari diperkirakan indeks fluktuatif cenderung melemah terbatas

Kabar Indeks

IHSG 6873.405 (-0.31%)
Nikkei 27215.91 (-0.94%)
Hangseng 20529.49 (-1.71%)
FTSE 100 7977.75 (-0.46%)
Xetra Dax 15397.62 (-0.52%)
Dow Jones 33129.59 (-2.06%)
Nasdaq 11492.3 (-2.5%)
S&P 500 3997.34 (-2%)

*Bursa Regional Ditutup Melemah IHSG Fluktuatif, Cenderung Melemah Terbatas (6,845-6,930)

Kabar Komoditas

Oil Price (Brent) USD/barel 83.05 (-1.21%)
Oil Price (WTI) USD/barel 76.18 (-0.24%)
Gold Price USD/Ounce 1836.28 (0.16%)
Nickel-LME (US$/ton) 26880 (0.59%)
Tin-LME (US$/ton) 27341 (3.21%)
CPO Malaysia (RM/ton) 4097 (-0.58%)
Coal EUR (US$/ton) 196 (9.19%)
Coal NWC (US$/ton) 196 (9.19%)
Natural Gas (US$/MMBtu) 2.065 (0%)
Exchange Rate (Rp/US$) 15190 (-0.21%)
Telkom (TLK) 3820