Sejak 1 Januari 2024, sejumlah emiten rokok, termasuk HMSP, GGRM, dan WIIM, menghadapi risiko terdampak oleh kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 10%.
Di mana pemerintah telah menetapkan kenaikan tarif cukai rokok, sebesar 10% pada tahun 2023 dan 2024. Dari kebijakan kenaikan tarif tersebut ternyata berdampak pada kenaikan harga jual rokok dan menekan daya beli masyarakat.
Dampak Kenaikan Cukai Rokok
Kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10%, ternyata juga berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja fundamental para emiten rokok. Di mana tarif cukai merupakan salah satu beban terbesar, bagi perusahaan atau emiten rokok.
Dengan adanya kenaikan tarif cukai, perusahaan akan menghadapi beban yang lebih tinggi, dan kesulitan dalam mencetak laba bersih di tahun ini.
Tren saham emiten rokok saat ini kurang kondusif, sehingga penurunan harga saham rokok, dapat berlanjut dalam jangka pendek.
Selain itu, outlook jangka panjang emiten rokok juga kurang prospektif, karena ekspektasi permintaan rokok dalam jangka panjang, diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan kesadaran masyarakat, terkait kesehatan yang semakin tinggi.
Rekomendasi Saham Rokok
Meskipun terdampak oleh kenaikan tarif cukai rokok, beberapa analis masih merekomendasikan saham emiten rokok seperti HMSP, GGRM, dan WIIM.
Menurut analis Infovesta Kapital Advisori, saham HMSP dan GGRM cocok untuk dibeli oleh investor institusi, sedangkan saham WIIM dapat dipertimbangkan oleh investor ritel.
Dari sisi analisis teknikal, analis MNC Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham HMSP dan WIIM.
Saham HMSP memiliki rekomendasi buy dengan target harga antara Rp925 hingga Rp945, sedangkan saham WIIM memiliki rekomendasi buy dengan target harga antara Rp1.870 hingga Rp2.010.
Baca juga: AKRA Resmi Dirikan Perusahaan Pembangkit Listrik di Jatim
Perkembangan Saham
Pada perdagangan terakhir, saham HMSP stagnan di level Rp890 per saham, sedangkan saham GGRM mengalami kenaikan sebesar 1,80% ke level Rp21.175 per saham. Saham WIIM mengalami penurunan sebesar 0,56% ke level Rp1.760 per saham.
Yuk, beli saham emiten rokok incaranmu di aplikasi InvestasiKu by Mega Capital Sekuritas!