Melansir dari Bloomberg, harga minyak Brent untuk pengiriman Maret 2022 terpantau menguat 1,13 persen atau 1.14 poin ke level US$87,65 per barel di ICE Futures Europe exchange pada pukul 13:00 WIB, level tertinggi sejak Oktober 2014 yang berada di level USD$86.59 per barel.
Sekadar informasi saja, harga minyak mentah Brent pernah menyentuh level tertingginya di US$139,83 per barelnya pada tahun 2008.
Jika ditarik data sejak awal Januari 2022, maka harga minyak mentah Brent sudah menguat hingga lebih dari 13%.
Penguatan harga komoditas minyak mentah ini diakibatkan oleh spekulasi dari para pelaku pasar yang meramalkan bahwa pasokan minyak global akan tetap mengetat (permintaan lebih besar daripada pasokan yang ada) dikarenakan varian covid baru yaitu Omicron tidak akan mengganggu aktivitas perekonomian sehingga permintaan tidak akan turun.
Selain itu juga, OPEC tidak akan meningkatkan pasokan ketika permintaan global yang cukup kuat.
Lanjut lagi,
informasi yang datang dari Libya sebagai negara no 10 yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia mengungkapkan bahwa total produksi minyak Libya turun ke level 700 ribu barel per harinya saat awal tahun 2022 sehingga semakin memberikan sinyal bullish bagi harga komoditas minyak.
Informasi terbaru mengatakan, bahwa Pejuang Houthi Yaman mengklaim telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke Uni Emirat Arab, produsen minyak mentah terbesar ketiga di antara anggota OPEC.
Serangan ini muncul setelah pejuang Houthi yang didukung Iran memperingatkan Abu Dhabi agar tidak mengintensifkan kampanye udaranya terhadap mereka.
Atas informasi ini, OPEC akan merilis laporan bulanannya pada Selasa malam guna memberikan gambaran terhadap pasar.
Key Takeaway
Bullishnya harga minyak mentah dunia ini menjadi katalis positif bagi kinerja emiten yang bergerak di bisnis perminyakan yaitu PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC).
MEDC sejak tahun 2018, kontribusi dari sektor perminyakan terus meningkat terhadap pendapatan secara keseluruhan.
Untuk ELSA sendiri, meski kenaikan harga minyak tak langsung memberikan dampak langsung sebab ada kontrak (K3S) dengan perusahaan migas sehingga kenaikan harga minyak tidak langsung menaikkan harga jasa ELSA namun tetap akan ada penyesuian jika kenaikan harga minyak dirasa signifikan.
Download InvestasiKu.id sekarang!