BISNIS
 

Pemilik SPBU Vivo, Cara, dan Syarat Buka Franchise

by Estrin Vanadianti Lestari - 03 Oct 2023 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Pernah menjual BBM lebih murah dari Pertamina, yakni seharga Rp8.900 per liter, SPBU Vivo seketika viral dan langsung diburu warga. Tapi, siapa pemilik SPBU Vivo? Lalu, apakah bisa buka franchise SPBU Vivo?

 

Profil Perusahaan SPBU Vivo

Jika Pertamina merupakan perusahaan milik pemerintah, bagaimana dengan SPBU Vivo? Meski SPBU Pertamina juga ada yang dimiliki oleh pihak swasta, namun konsumen bisa membedakannya dari kode angka, di plang SPBU-nya.

Nah, kalau SPBU Vivo sendiri adalah brand SPBU yang berasal dari PT Vivo Energy Indonesia. Perusahaan ini tentunya juga bergerak di sektor hilir minyak dan gas bumi, yang resmi beroperasi di Indonesia sejak 2017.

 

Siapa Pemilik SPBU Vivo?

Ternyata bukan asli Indonesia, PT Vivo Energy Indonesia sendiri, adalah anak perusahaan dari Vitol Group asal Swiss. Vitol Group sendiri berdiri sejak 1966 di Rotterdam, dan kini masih menjadi pemegang saham terbesar PT Vivo Energy Indonesia.

Tapi, selain di Indonesia, Vivo juga ada di beberapa negara lainnya, seperti Singapura, London, Australia, Afrika, Belanda, dan 40 negara lainnya. Perlu diketahui juga, bahwa di setiap negara, Vivo menggunakan nama merek yang berbeda-beda, seperti di Australia menggunakan merek Viva.

 

Vitol Group Merupakan Grup Bisnis Konglomerasi Kelas Kakap

Bukan kaleng-kaleng, pemilik Vitol Group ternyata konglomerasi kelas kakap dunia. Bagaimana tidak, dilansir dari cnbcindonesia, Vitol Holding BV merupakan perusahaan energi dan komoditas, berbasis di Belanda.

Beroperasi melalui berbagai anak perusahaan, yang bahkan nyaris menyentuh seluruh aspek industri di sektor hulu migas. Mulai dari:

  • Pemurnian
  • Perdagangan
  • Pengiriman
  • Terminal
  • Penyimpanan
  • Pembangkit listrik

Adapun, group bisnis ini juga memiliki portofolio perusahaan meliputi Vitol Aviation, Varo Energy, Vivo Energy, Viva Energy Australia, VTTI dan OVH Energy. Kini, mayoritas eksekutif tertinggi perusahaan, berkantor pusat di London, dan banyak melakukan aktivitas bisnis dari Geneva, Swiss.

Jarang terdengar, namun Vitol Group sangat dikenal di kalangan pejabat tinggi, sebut saja seperti menteri perminyakan Saudi. Mengapa namanya kurang populer? Jawabannya dua, yakni karena Vitol menambang minyak secara independen dan masih swasta (bukan perusahaan publik).

Jika Vitol merupakan perusahaan publik, mungkin Vitol akan berada di urutan 7, perusahaan Fortune 500. Di mana ia berada di bawah perusahaan besar seperti Exxon Mobil, dan berada di atas Berkshire Hathaway milik Warren Buffet dan induk Google, Alphabet.

 

Vitol Group di Indonesia

Kantor Vivo Group Indonesia atau PT Vivo Energy Indonesia, berlokasi di Gama Tower, Jalan Rasuna Said, Kuningan Jakarta, Indonesia. Vitol Group di Indonesia memiliki jaringan SPBU yang sebelumnya bekas digunakan SPBU Total (Perusahaan asal Perancis).

Namun, SPBU Total cabut dari Indonesia, karena merasa bisnisnya di sini, kurang menguntungkan. Sehingga, banyak dari SPBU Total di Indonesia, berganti menjadi SPBU Vivo.

 

Pernah Ganti Nama Perusahaan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa SPBU Vivo berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia. Tapi, ternyata awalnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI).

Saat ini, Vivo sudah masuk ke pasar pompa bensin dalam negeri, di mana kamu bisa menemukan banyak SPBU Vivo bertebaran.

Tidak mau kalah dengan Pertamina, Vivo juga ingin masuk ke pasar domestik Indonesia, di mana ia juga menjual bensin beroktan 88 (setara Premium di Pertamina), yang dulu hanya dijual PT Pertamina (persero). Bahkan, SPBU swasta sekelas Total dan Shell juga belum pernah menjual bensin jenis tersebut.

 

Jenis dan Harga Bensin yang Dijual SPBU Vivo

Di Indonesia sendiri, SPBU Vivo juga memiliki kilang minyak kecil di Tanjung Priok, dan berencana akan membangun kilang minyak yang lainnya. Jenis bahan bakar yang dijual SPBU Vivo ada tiga, yang diklasifikasikan berdasarkan kadar Research Octane Number RON, yakni:

  • Revvo 90: Naik Rp100, menjadi Rp11.300 per liter (dari Rp11.200 per liter)
  • Revvo 92: Naik Rp387, menjadi Rp13.087 per liter (dari Rp12.700 per liter)
  • Revvo 95: Naik Rp415, menjadi Rp13.995 per liter (dari Rp13.580 per liter)

Untuk perbandingan berikut informasi harga BBM di SPBU Pertamina:

  • Pertamax: Stabil di Rp12.400 per liter
  • Pertamax Turbo: Naik Rp400, menjadi Rp14.400 per liter (dari Rp14.000 per liter)
  • Dexlite: Naik Rp 450, menjadi Rp13.950 per liter (dari Rp13.500 per liter)
  • Pertamina Dex: Naik Rp850, menjadi Rp14.350 per liter (dari Rp13.500 per liter)

*Update harga BBM terbaru per 1 Agustus 2023

Meski sebelumnya viral karena pernah menjual BBM dengan harga lebih murah dari Pertamina, kini SPBU Vivo resmi menaikkan harga BBM jenis Revvo 89 dari Rp8.900 menjadi Rp10.900 per 5 September 2022 lalu.

Intinya, semakin tinggi nilai RON, maka baik kualitas jenis bensin, dalam pembakaran di ruang mesin kendaraan kamu.

 

Cara dan Syarat Buka Franchise SPBU Vivo

Jika franchise SPBU Pertamina banyak menarik perhatian para pebisnis, untuk menjadi mitranya, apakah PT Vivo Energy Indonesia juga buka franchise SPBU Vivo?

Seperti yang diketahui, bahwa bisnis franchise SPBU, dianggap sebagai salah satu lahan bisnis, yang menjanjikan. Maka, tak heran jika tidak sedikit masyarakat juga yang penasaran dengan cara, syarat dan harga franchise SPBU Vivo.

Namun, ternyata sampai saat ini belum ada informasi resmi, apakah PT Vivo Energy Indonesia membuka peluang kemitraan. Terlebih, perusahaan SPBU swasta ini juga tidak memiliki website atau media sosial resmi, yang secara khusus menginformasikan peluang kerjasama franchise SPBU Vivo.

Namun, diketahui bahwa SPBU Vivo telah memiliki izin untuk mendirikan banyak unit SPBU di Indonesia, oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun, dengan catatan harus berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), atau maksudnya adalah di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

Meski belum ada informasi resmi, maka belum tentu tidak ada peluang. Mungkin, perusahaan sedang menyiapkan terkait kerjasama kemitraan. Tidak perlu kecewa, karena kamu masih bisa buka franchise SPBU Pertamina atau franchise bisnis lainnya kok!

Karena apapun franchise-nya, yang penting ada dulu modalnya! Jika belum mencukupi, kamu bisa mengumpulkan uang sambil diinvestasikanke beberapa instrumen investasi, seperti saham, obligasi atau reksadana.

Jangan lupa untuk investasi di platform aplikasi investasi yang aman dan terpercaya, seperti InvestasiKu. Selain mudah dan banyak fiturnya, kamu juga bisa dapat poin di setiap transaksinya. Yuk, segera download aplikasi InvestasiKu sekarang!

 

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO