Baik ibadah haji maupun umroh, pasti akan melaksanakan tahapan Sa’i. Sa’i tidak hanya sekadar berjalan atau berlari-larian kecil saja di antara bukit Shafa dan Marwah, tetapi lebih dari itu.
Nyatanya, segala hal yang Allah SWT perintahkan kepada para hamba-Nya itu memang selalu bermanfaat baik secara psikolog maupun fisik. Tak banyak yang tahu bahwa ternyata ibadah Sa’i ini memberikan deretan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Jadi, sepulangnya ibadah umroh kamu tidak hanya memperoleh segala ganjaran dari Allah SWT saja, tetapi juga tubuh yang sehat untuk menjalani keseharian.
Lantas, bagaimana tata cara pelaksanaan Sa’ ini? Yuk simak dengan beberapa kesalahan umum yang harus kamu hindari.
Apa Itu Ibadah Sa’i?
Sebelum membahas bagaimana tata cara pelaksanaan Sa’i, kamu harus tahu apa pengertiannya.
Sa’i adalah salah satu tahapan ibadah umroh maupun haji yang berupa kegiatan berjalan atau berlari-larian kecil sebanyak 7x di antara Bukit Safa dan Marwah.
Sa’i ini menjadi bentuk peringatan atas perjuangan Hajar selaku istri Nabi Ibrahim yang berupaya mencari air untuk putranya, Ismail.
Hitungan 7x ini dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Marwa, sekitar 400 meter. Jadi, untuk melaksanakan ibadah Sa’i ini, kamu harus menempuh jarak sekitar 3 km dalam 7 putaran.
Dalam kitab Akhbaru Makkah, menyebutkan bahwa jarak antara Bukit Shafa dan Marwah itu setara dengan 3,83 km. Jadi, jika 7x putaran maka setara dengan 2,6 km.
Itulah mengapa, sebelum pelaksanaan umroh biasanya akan melalui pengecekan fisik untuk mengetahui bagaimana kemampuan fisik masing-masing jamaah. Jika memang fisiknya lemah, maka dapat dilakukan secara perlahan dan diperbolehkan istirahat sejenak saat kelelahan.
Namun, ada juga jamaah umroh maupun haji yang fisiknya tidak mampu melaksanakan Sa’i sehingga diperbolehkan menggunakan kursi roda maupun digendong.
Baca Juga: 7 Keutamaan Umroh, Salah Satunya Ganjaran Surga Dari Allah SWT
Tata Cara Pelaksanaan Sa’i Umroh
Sebagai salah satu rukun haji maupun umroh, Sai tentu saja wajib hukumnya. Ibadah berupa berjalan kaki bolak-balik sebanyak 7x dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah ini memiliki tata cara tersendiri.
Berikut ini tata cara pelaksanaan Sa’i dalam ibadah umroh:
1. Boleh dilaksanakan dalam keadaan suci dengan berwudhu maupun tidak. Namun, dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu.
2. Saat mendekati Bukit Shafa, sebaiknya membaca:
"Sesungguhnya shafa dan Marwah adalah sebagian dari Syiar Allah"
3. Setelah sampai di Bukit Shafa, segera menghadap ke arah kiblat kemudian membaca:
"Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Esa. Tiada sekutu bagi-Nya. MilikNya-lah segala kerajaan dan Pujian. Dan, Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Esa. Zat yang memenuhi segala janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan musuh dengan ke-Esaan-Nya"
4. Setelah itu, berdoa dan berdzikir sebanyak-banyaknya sembari mengangkat kedua tangan.
5. Saat turun dari Bukit Shafa, kemudian berlari-larian kecil menuju Bukit Marwah.
6. Bagi pria, jika sudah sampai di tanda hijau pertama, dianjurkan untuk mempercepat lari-lariannya sampai ke tanda hijau berikutnya. Sesudah itu, barulah kembali berlari-larian kecil seperti biasa.
7. Saat sampai di Bukit Marwah, segera menghadap ke arah kiblat sambil membaca sebelumnya yakni:
("Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Esa. Tiada sekutu bagi-Nya. MilikNya-lah segala kerajaan dan Pujian. Dan, Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Esa. Zat yang memenuhi segala janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan musuh dengan ke-Esaan-Nya")
8. Selama melaksanakan Sa’i ini, dianjurkan untuk banyak-banyak berdzikir, berdoa, bahkan membaca Al-Quran.
9. Ibadah Sa’i akan dianggap sah apabila sudah dilakukan selama 7x dengan sempurna, dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwah.
10. Ibadah Sa’i juga akan dianggap sah apabila dilakukan setelah tawaf. Bagi seseorang dalam kondisi uzur atau tidak bisa melakukan sebagaimana ibadah Sa’i dengan berjalan kaki, maka diperbolehkan digendong atau menggunakan kursi roda.
Kesalahan Umum Dalam Ibadah Sa’i Umroh
Meskipun tata cara Sa’i itu sudah jelas, tetapi masih banyak jamaah yang melakukan kesalahan.
1. Membaca Takbir Saat Naik ke Bukit Shafa dan Marwah
Nyatanya, ada sebagian jamaah umroh maupun haji yang ketika naik ke Bukit Shafa dan Marwah, justru mengangkat tangannya kemudian membaca takbir, seolah-olah akan shalat.
Padahal, itu keliru. Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua telapak tangannya hanya untuk berdoa saja.
Di bukit tersebut, kamu cukup membaca Tahmid dan Takbir saja, kemudian barulah membaca doa apapun itu sambil menghadap kiblat.
Ibadah ini akan lebih afdol jika kamu membaca dzikir.
2. Berjalan Cepat Pada Seluruh Putaran
Ada juga sebagian jamaah yang justru berjalan cepat pada seluruh putaran. Padahal seharusnya, berjalan cepat khususnya bagi jamaah laki-laki itu hanya dilakukan antara 2 tanda hijau saja.
Di luar dari tanda hijau itu, kamu cukup berjalan biasa saja.
Baca Juga: 7+ Cara Menabung Umroh, Tentukan Target Untuk Masa Depan!
Makna Ibadah Sa’i
Ibadah Sa’i tidak hanya sekadar berjalan 7x putaran dari Bukit Shafa sampai Bukit Marwah saja, tetapi justru memiliki makna mendalam.
Sebagian besar memang Sa’i sebagai peringatan atas kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail AS. Namun jika kamu melaksanakan dengan sebaik-baiknya, ada banyak makna tersirat di dalamnya.
Makna ibadah Sa’i ini dapat kamu rasakan imbasnya pada berbagai aspek kehidupan, baik spiritual, fisik, maupun sosial
1. Mengenang Kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail AS
Ibadah Sa’i memberikan makna untuk meneladani perjuangan Siti Hajar selaku istri Nabi Ibrahim AS dalam upayanya mencari air di tenga-tengah padang pasir yang tandus untuk anaknya, Nabi Ismail AS.
Ada banyak cobaan yang dialami Siti Hajar, termasuk merasakan kehausan di tengah padang pasir untuk mencari air demi anaknya. Siti Hajar berlari bolak-balik antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah.
Melalui mukjizat Allah SWT, akhirnya muncul air zam zam yang menyelamatkan Siti Hajar dan Nabi Ismail AS.
2. Melatih Kesabaran dan Ketekunan
Mengingat pelaksanaan Sa’i itu harus bolak-balik 7x, maka tentunya membutuhkan stamina dan ketahanan fisik.
Nah, melalui ibadah ini para umat Islam diajarkan bersabar dan tekun dalam menjalani itu semua.
3. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Taat
Ibadah Sa’i mengingatkan para muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT, sebagaimana air zamzam yang ditemukan oleh Siti Hajar kepada Nabi Ismail AS.
4. Memperkuat Tali Persaudaraan dan Kesetaraan
Saat melaksanakan ibadah Sa’i ini, kamu pasti akan bertemu dengan ribuan hingga jutaan jamaah dengan berbagai latar belakang. Tak dapat dipungkiri akan berkenalan dengan mereka yang berasal dari Indonesia atau bahkan negara lain.
Bersama-sama, kamu dan mereka beribadah untuk memohon ridho dari Allah SWT sehingga secara tidak langsung akan memperkuat rasa persaudaraan dan kesetaraan di antara umat Islam.
5. Memperingati Identitas Umat Islam
Pada dasarnya memang Sa’i adalah bagian dari tata cara haji maupun umroh yang telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Dengan kamu melaksanakan Sa’i sama saja dengan mengikuti jejak para nabi untuk lebih memperkuat identitas umat Islam.
6. Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran
Kata siapa ibadah Sa’i hanya tentang hubungan antara umat muslim dengan Allah SWT saja?
Ibadah Sa’i juga berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran tubuh sendiri karena melibatkan aktivitas fisik.
7. Mendapatkan Pahala dan Keberkahan
Mengacu pada sebelumnya, ibadah Sa’i tidak hanya akan membuat tubuhmu sehat dan bugar selepas pulang, tetapi juga mendapatkan pahala serta keberkahan dari Allah SWT.
Baca Juga: Berikut Panduan Umroh Secara Ringkas, Tetap Sesuai Tata Cara yang Berlaku!
Manfaat Sa’i Untuk Kesehatan Fisik
Mengacu pada makna ibadah Sa’i ke-6 yakni meningkatkan kesehatan dan kebugaran, ternyata memang benar adanya.
Hal ini dibahas dalam penelitian jurnal Efek Menguntungkan dari Sa’i Dalam Ibadah Haji Terhadap Kesehatan Fisik Tubuh yang mengemukakan bahwa:
1. Meningkatkan Kebugaran
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ibadah Sa’i itu melibatkan aktivitas fisik. Mulai dari berjalan dan berlarian kecil, sehingga mampu meningkatkan kebugaran kardiovaskular, kekuatan otot, dan daya tahan tubuh.
Berjalan atau berlarian kecil di antara Bukit Shafa dan Marwah justru mampu meningkatkan denyut jantung sekaligus melancarkan peredaran darah, sehingga baik untuk kesehatan kardiovaskular.
Nyatanya, terdapat studi yang menggarisbawahi bahwa jamaah haji maupun umroh yang melakukan Sa’i sukses mengalami peningkatan VO2max (kapasitas aerobik) dan penurunan massa lemak tubuh.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Aktivitas fisik yang kamu lakukan selama ibadah Sa’i dapat membantu melancarkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah, sehingga baik untuk kesehatan jantung.
Tak hanya kebugaran jantung saja, tetapi juga meningkatkan kapasitas paru-paru pada sistem pernapasan.
Beberapa studi lainnya juga menunjukkan bahwa ibadah Sa’i dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
3. Memperkuat Tulang dan Sendi
Dengan kamu berjalan dan berlarian kecil sepanjang Bukit Shafa dan Bukit Marwah, dapat membantu memperkuat tulang dan sendi, serta mencegah osteoporosis, terutama pada tulang kaki.
Ada sebuah riset yang menyatakan bahwa kepadatan mineral pada tulang jamaah haji yang melakukan Sa’i justru mengalami peningkatan, daripada jamaah yang tidak melakukan Sa’i.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Aktivitas fisik selama ibadah Sa’i mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
Hal itu karena dengan aktivitas fisik berupa berjalan atau berlari kecil dalam jarak yang relatif pendek tetapi berulang justru dapat meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan tubuh dan kekebalan tubuh.
Ditambah lagi adanya penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah sel darah putih dan sel limfosit pada para jamaah haji maupun umroh, khususnya setelah melaksanakan Sa’i.
5. Menurunkan Berat Badan
Sama halnya ketika kamu berolahraga jalan kaki atau jogging di lapangan, ibadah Sa’i dengan aktivitas fisik yang sama juga mampu membakar kalori dan membantu menurunkan berat badan, setidaknya rata-rata 2 kg.
Yap, ibadah ini dapat membantu membakar kalori dan lemak, sehingga membantu mengontrol berat badan dan mencegah obesitas.
6. Meningkatkan Kesehatan Mental
Ibadah Sa’i dinilai mampu u mengurangi stres, kecemasan, dan depresi, serta meningkatkan mood dan kualitas tidur.
Hal ini tidak hanya klaim belaka, melainkan telah ada riset penelitiannya. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar hormon serotonin dan dopamin pada jamaah haji, dimana hormon tersebut sangat berkontribusi pada kebahagiaan dan ketenangan setiap individu.
Baca Juga: Berapa Biaya Umroh 2024? Simak Rinciannya Berikut Ini!
Sudah Siap Untuk Beribadah Umroh?
Ibadah umroh dapat kamu laksanakan insyaAllah pada tahun depan, caranya dengan berinvestasi reksadana. Tenang saja, reksadana ini khusus reksadana syariah yang berprinsip pada hukum syariah Islam, sehingga tidak ada hal-hal haram dalam pelaksanaannya.
Saat kamu sudah memenuhi panggilan Allah SWT untuk mengunjungi kota suci Makkah dan Ka’bah, kamu tetap harus melaksanakan tawaf. Jika tidak melakukan ibadah ini, maka niatmu umroh pun juga akan dianggap batal.
Yuk, ikuti program Umroh Vest untuk wujudkan mimpi ke tanah suci dan belajar berinvestasi demi finansial yang lebih baik.
Sumber:
Haryanti, A., Siregar, A. N., Seprizal, H. N., & Arifah, M. (2024). Efek Menguntungkan Dari Sa’i Dalam Ibadah Haji Terhadap Kesehatan Fisik Tubuh. Intellektika: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(5), 232-239.