SAHAM
 

Apa Itu Spekulasi? Ini Pengertian, Faktor Pengaruh, dan Jenisnya dalam Investasi Saham

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 26 May 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kata "spekulasi" sering digunakan untuk berbagai konteks, yang mana mengacu pada tindakan menebak atau memperkirakan sesuatu tanpa dasar yang kuat.

Namun, dalam konteks investasi pasar saham, spekulasi bermakna yang lebih spesifik dan kompleks.

Sederhananya, spekulasi dalam dunia investasi adalah sebuah tindakan membeli atau menjual saham dengan harapan memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi di masa depan, terutama dalam jangka waktu pendek. 

Seorang yang melakukan spekulasi disebut sebagai spekulan. 

Nah, supaya kamu lebih paham tentang spekulasi di pasar saham, yuk simak penjelasannya berikut ini!

 

Pengertian Spekulasi dalam Investasi Saham

Jika melihat pada KBBI, "spekulasi" adalah endapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan; tindakan yang bersifat untung-untungan.

Nah, jika dalam konteks investasi maka spekulasi adalah tindakan membeli atau menjual saham dengan harapan memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi di masa depan, terutama dalam jangka waktu pendek.

Spekulasi selalu berkaitan erat dengan perdagangan instrumen keuangan terutama yang risiko tinggi. Hal itu karena seorang investor sekaligus spekulan akan selalu berharap-harap cemas atas pengembalian yang signifikan. 

Jadi, berspekulasi artinya melakukan kegiatan spekulasi serta meyakini hasilnya tanpa sebuah rencana. 

Lalu, jika di dalam ranah ekonomi, spekulasi juga diartikan  untuk menggambarkan pengambilan risiko keuangan.

Misalnya, seorang individu dapat terlibat dalam spekulasi dengan menginvestasikan uang dalam usaha bisnis baru. Meskipun, hasil keuntungan atau kerugian juga belum diketahui.

Spekulasi saham adalah upaya berspekulasi pada perdagangan saham yang tidak memiliki fundamental buruk.

Saham perusahaan tersebut tidak menunjukkan kekuatan yang jelas atau model bisnis yang berkelanjutan, sehingga dianggap sangat berisiko.

Alhasil, hanya diperdagangkan dengan harga yang relatif rendah dan para investor pun hanya berharap pada keuntungan.

Mayoritas, invstor yang melakukan kegiatan spekulasi saham-saham biasa ini adalah karena volatilitasnya yang lebih tinggi daripada dengan saham blue-chip

Jadi, memang risikonya akan lebih besar sekalipun peluang return juga besar. Ibarat kata, 50:50. 

 

Baca Juga: Portofolio Investasi - Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Cara Mengelolanya!

Bagaimana Investor Melakukan Spekulasi Investasi?

Fokus utama seorang investor saat melakukan spekulasi investasi adalah pada fluktuasi harga.

Meskipun risiko yang terkait dengan investasi tersebut tergolong tinggi, investor biasanya lebih fokus untuk menghasilkan keuntungan berdasarkan perubahan nilai pasar jangka pendek daripada investasi jangka panjang.

Biasanya, spekulasi dalam investasi dilakukan ketika ada momentum besar yang menyebabkan harga suatu instrumen keuangan bergerak secara cepat.

Maka dari itu, isu atau berita hangat di sosial media maupun berita akan berpengaruh pada pergerakan harga saham. 

Jika tidak ada berita hangat yang menyebabkan suatu saham bergerak cepat, spekulan tidak tertarik untuk terlibat dalam investasi saham. 

Dalam skenario ini, investor membeli saham dalam upaya untuk menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi, meskipun kondisi pergerakan nya berisiko besar.

Misalnya, hari ini adalah sebuah pemberitaan di sosial media bahwa ada emiten batu bara yang sedang melakukan ekspor besar-besaran.

Atas berita tersebut, harga sahamnya akan naik dalam beberapa jam kemudian. 

Jika kamu adalah seorang spekulan tersebut, maka pasti akan langsung mengambil kesimpulan bahwa harga saham tersebut akan naik dalam dalam beberapa waktu kedepan. 

 

Spekulasi Positif vs Negatif

Spekulasi itu ada 2 yakni positif dan negatif. Kedua hal ini tidak selalu berkaitan dengan etika atau moral.

Spekulasi positif maupu negarif mengacu pada dampaknya terhadap pasar dan investor secara keseluruhan.

  • Spekulasi Positif

Dalam batas tertentu, spekulasi dapat memberikan kontribusi positif bagi pasar saham.

Para spekulon secara langsung akan membantu meningkatkan likuiditas pasar dengan melakukan transaksi jual beli secara aktif.

Mereka juga membantu dalam penemuan harga yang efisien dengan merespons informasi dan sentimen pasar dengan cepat.

Jika ada ketidaksesuaian antara harga saham dengan nilai fundamentalnya dalam jangka pendek, spekulan dapat membantu mengoreksi harga tersebut.

Contoh: saat seorang spekulator melakukan short selling (meminjam saham dan menjualnya dengan harapan harga akan turun, lalu membelinya kembali dengan harga lebih rendah untuk dikembalikan ke pemiliknya) pada saham perusahaan yang secara fundamental memang terlihat overvalued (harganya terlalu tinggi dibandingkan nilai aslinya).

Tindakan ini mampu membantu menekan harga saham kembali ke level yang lebih wajar.

  • Spekulasi Negatif

Spekulasi menjadi negatif saat dilakukan secara berlebihan, dan tidak rasional. Contohnya:

1) Perdagangan Berbasis Rumor dan Informasi Orang Dalam

Dengan mengambil keputusan investasi berdasarkan informasi yang belum dipublikasikan dan hanya diketahui oleh segelintir orang.

FYI, hal ini justru tindakna ilegal dan merusak integritas pasar.

 

2) Manipulasi Pasar

Upaya untuk secara artifisial mengerek atau menurunkan harga saham untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Pun demikian, ini adalah tindakan ilegal dan merugikan investor lain.

 

3) Spekulasi Berlebihan

Ketika pasar didominasi oleh spekulasi jangka pendek tanpa memperhatikan fundamental.

Alhasil akan menciptakan gelembung harga (bubble) yang berpotensi pecah dan menyebabkan kerugian besar bagi banyak investor.

 

4) Perilaku Herd (Herd Behavior)

Mengikuti tren atau aksi beli/jual secara membabi buta tanpa melakukan analisis cermat.

Tindakan ini termasuk dalam spekulasi negatif karena sering kali didorong oleh emosi dan bukan rasionalitas.

 

Baca Juga: FOMO Saham - Definisi, Ciri, dan Alasan Tidak Boleh FOMO

 

Faktor Lain Investor Melakukan Spekulasi Investasi

Seperti yang sudah tertulis sebelumnya, faktor utama terjadinya spekulasi saham adalah ketika terjadi berita atau isu hangat seputar emiten yang bersangkutan. 

Itulah kenapa, dalam pasar saham, spekulasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dinamika perdagangan.

Para spekulan sering kali mencari peluang keuntungan dari berbagai faktor, seperti:

Volatilitas Pasar

Pergerakan harga saham yang cepat dan signifikan dalam jangka pendek menjadi lahan subur bagi spekulator.

Mereka mencoba membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi dalam rentang waktu yang singkat.

 

Sentimen Investor

Perubahan suasana hati atau ekspektasi investor terhadap suatu saham atau sektor dapat menciptakan peluang spekulatif.

Misalnya, jika ada euforia terhadap saham teknologi, spekulator mungkin akan membeli saham-saham teknologi meskipun fundamentalnya belum tentu kuat.

 

Berita dan Rumor

Informasi atau desas-desus tentang kinerja perusahaan, akuisisi, produk baru, atau perubahan regulasi dapat memicu spekulasi.

Spekulan berusaha mengambil posisi sebelum informasi tersebut secara luas mempengaruhi harga saham.

Mayoritas orang-orang yang termakan berita dan rumor, adalah mereka yang mudah FOMO.

 

Analisis Teknikal

Spekulator sering menggunakan grafik harga saham dan berbagai indikator teknikal untuk mengidentifikasi pola pergerakan harga dan memprediksi arah selanjutnya dalam jangka pendek.

 

Baca Juga: Saham PRDA - Profil, Kinerja Keuangan, Riwayat Dividen, dan Prospek Bisnisnya

 

Jenis-Jenis Spekulasi

Dalam penerapannya, ada beberapa jenis spekulasi, yakni:

 

1. Spekulan Bullish

Seorang spekulan bullish mengharapkan harga naik saat mereka sudah membeli aset tertentu. Meskipun tidak berlandaskan alasan yang jelas. 

Misalnya, harga saham BBRI sebanyak 1 lot seharga Rp4,350 per lembar.

Lalu, para spekulan ini akan membeli tanpa analisa laporan keuangan. Melainkan hanya ikutFOMO saja. 

 

2. Spekulan Bearish

Spekulan bearish adalah kebalikan dari bullish.

Para spekulan mengharapkan harga sebuah aset turun di masa depan.

Spekulan bearish menjual aset yang bertujuan untuk mendapat untung karena dapat membelinya kembali dengan harga lebih rendah.

Eits, terkadang pemula tidak mengetahui area mana untuk membeli kembali (buy back). 

 

PENTING BAGI PEMULA!

Ada beberapa hal yang wajib pemula perhatikan terkait spekulasi ini.

  • Spekulasi bukanlah investasi jangka panjang. Ingat, fokus utama investasi jangka panjang adalah pada pertumbuhan nilai perusahaan dan potensi keuntungan dari dividen.
  • Spekulasi membutuhkan pemahaman pasar yang mendalam, kemampuan analisis yang kuat, dan toleransi risiko yang tinggi. Jika masih pemula, jangan coba-coba.
  • Jangan pernah menginvestasikan uang panas untuk aktivitas spekulatif.
  • Mulailah dengan investasi jangka panjang yang lebih aman dan pelajari pasar secara bertahap sebelum coba-coba.
  • Waspadai godaan keuntungan cepat.
  • Selalu lakukan riset sendiri alias Do Your Own Research.

 

Mau Menjadi Pemegang Saham dari Emiten Ternama?

Nah, itulah penjelasan tentang apa itu spekulasi. Ingat, jika kamu masih pemula jangan pernah coba-coba melakukan spekulasi saham apalagi dengan uang panas.

Supaya lebih aman, kamu lebih baik memilih saham dari emiten ternama. 

Ada banyak saham dari emiten ternama seperti BBCA, ANTM, BBHI, ADRO, ASII, TLKM, AMRT, BFIN, EMTK, dan masih banyak lainnya. 

Manfaatkan saja platform investasi digital yang semakin mudah diakses dengan modal kecil, salah satunya InvestasiKu. Sekalipun kamu masih pemula, tetap harus konsisten untuk berinvestasi setiap bulannya. 

Tenang saja, ada banyak opsi instrumen investasi yang bisa kamu pilih, terutama dengan menyesuaikan profil risiko. Mulai dari saham, reksa dana, hingga obligasi. 

Kamu bisa berinvestasi hanya lewat smartphone saja, salah satunya lewat aplikasi InvestasiKu.

Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik. 

 

Penulis: Dany Mauriz G (kemudian disunting kembali)

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.service@megasekuritas.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO