Daftar Isi
Dari sekian banyak pilihan saham di berbagai sektor, bidang perbankan menjadi salah satu yang cukup diminati masyarakat.
Mayoritas investor memilih sektor ini, untuk dijadikan investasi meskipun harganya mahal, baik dari segi harga saham per lembar, maupun berdasarkan price to book value (PBV).
Apa Itu PBV?
Price to Book Value atau PBV adalah sebuah perhitungan berupa nilai (perbandingan dari harga saham per lembar (CV), dengan nilai buku per lembar saham (BVPS)), yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli sebuah saham.
Rumus Rasio PBV:
- BVPS : Book Value per Share (Nilai Buku per Lembar Saham)
- EV : Equity Value (Nilai Ekuitas)
- TS : Total Shares (Jumlah Saham yang Beredar)
- CV : Current Value (Harga Saham Saat Ini)
BVPS: EV / TS
PBV: CV / BVPS
Nah, nilai ideal PBV adalah 1, yang berarti saham dijual dengan harga wajarnya saat ini. Sehingga, jika nilai PBV suatu saham di bawah 1, artinya saham tersebut masih pantas dan wajar untuk dibeli.
Namun, jika nilai PBV di atas 1 atau bisa lebih tinggi lagi, artinya harga saham sudah tergolong mahal, atau kurang worth it untuk dibeli saat itu karena terlalu mahal.
Baca juga: 4 Tips Pilih Saham Saat IHSG Anjlok
Contoh perhitungan rasio PBV BBCA:
- BVPS : ?
- EV : 235,751 B
- TS : 123.28 B
- CV : Rp8.925
BVPS : 235,751 B / 123.28 = 1,912.32
PBV : Rp8.925 / 1,912.32 = 4.667
Alasan Masyarakat Tertarik Saham Perbankan Walaupun Mahal
Ada beberapa alasan mengapa investor tertarik dengan sektor perbankan, salah satunya adalah karena perkembangan dan pertumbuhan perusahaan yang cukup baik.
Selain itu, pangsa pasar di sektor tersebut masih sangat luas, terlebih penduduk Indonesia sangat banyak dan aktif terhadap keuangan digital, sehingga sektor perbankan ini sangat berkontribusi besar terhadap perdagangan pasar modal.
Saham Perbankan Jadi Primadona di Mata Asing
Bahkan, saham sektor perbankan di Indonesia menjadi primadona, bagi para investor asing. Menurut Business Development Advisor BEI, Poltak Hotradero menyebutkan bahwa saham perbankan RI seksi di mata asing.
Alasannya, karena tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) bank di Indonesia, menjadi yang paling tinggi di Asia Pasifik.
Kalau Kawan Visto sendiri, tertarik nggak nih sama saham di sektor perbankan? Kira-kira apa saham perbankan favoritmu?
Untuk kamu yang juga sedang mengincar saham perbankan, berikut daftar saham perbankan dengan harga paling mahal, yang dikelompokan berdasarkan harga per lembar dan PBV (data per 2 November 2023).
Daftar Saham Perbankan Termahal
Berdasarkan Harga Per Lembar
- BBCA: Rp8.925/lembar
- BMRI: Rp5.875/lembar
- BBRI: Rp5.400/lembar
- MEGA: Rp5.225/lembar
- BBNI: Rp5.200/lembar
- BINA: Rp4.170/lembar
- BBSI: Rp3.420/lembar
- ARTO: Rp3.090/lembar
- BNGA: Rp1.710/lembar
- BBHI: Rp1.560/lembar
Berdasarkan Price to Book Value (PBV)
- BINA: 7,34
- BANK: 4,88
- BBCA: 4,63
- BBSI: 4,28
- BBHI: 3,81
- MEGA: 2,98
- ARTO: 2,68
- BBRI: 2,47
- BSIM: 2,29
- BMRI: 2,26
Gimana nih Kawan Visto? Kalau sudah tahu harganya, kira-kira tertarik beli yang mana? Tapi jangan lupa tetap lakukan analisis mendalam sebelum membeli ya!
Jangan lupa untuk beli saham perbankan dan sektor lainnya, di aplikasi investasi yang terpercaya, seperti aplikasi InvestasiKu by Mega Capital Sekuritas.