Daftar Isi
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) atau Allo Bank, mencatatkan kinerja gemilang di tahun 2023.
Bank digital yang merupakan anak usaha dari CT Corp ini, berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp444,56 miliar, naik 64,6% secara tahunan (YoY) dari tahun 2022, yang sebesar Rp270,03 miliar.
Kinerja positif ini, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,04 triliun, naik 65,2% YoY dari tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit, yang tumbuh 2,38% YoY menjadi Rp7,32 triliun.
Dengan kinerja ini, rasio harga terhadap laba (price to earnings ratio/P/E) BBHI, menjadi 63,05 (sebelumnya 142,0) dan rasio harga terhadap nilai buku (price to book value ratio/P/BV), menjadi 5,10 (sebelumnya 5,98).
Pendapatan Bunga Bersih Naik 65,2%
Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Allo Bank pada tahun 2023, mencapai Rp1,04 triliun, naik 65,2% YoY dari tahun 2022 yang sebesar Rp627,23 miliar.
Pendapatan bunga bersih merupakan selisih antara pendapatan bunga, yang diperoleh dari penyaluran kredit dan pendapatan lainnya, dengan beban bunga yang dikeluarkan, untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dan beban lainnya.
Pendapatan bunga bersih merupakan sumber utama pendapatan bagi bank.
Peningkatan pendapatan bunga bersih Allo Bank, juga sejalan dengan peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang mencapai 9,01% pada tahun 2023, naik 231 basis poin (bps) dari tahun 2022 yang sebesar 6,7%.
Margin bunga bersih merupakan rasio antara pendapatan bunga bersih, dengan rata-rata aset produktif. Margin bunga bersih, menunjukkan seberapa efisien bank dalam mengelola aset produktifnya.
Penyaluran Kredit Tumbuh 2,38%
Penyaluran kredit Allo Bank pada tahun 2023 mencapai Rp7,32 triliun, tumbuh 2,38% YoY dari tahun 2022 yang sebesar Rp7,15 triliun.
Penyaluran kredit merupakan aktivitas utama bank dalam menjalankan fungsi intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Penyaluran kredit menunjukkan seberapa besar kontribusi bank, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan penyaluran kredit Allo Bank didukung oleh peningkatan permintaan kredit dari berbagai sektor, terutama sektor konsumsi, perdagangan, dan jasa.
Allo Bank juga fokus pada penyaluran kredit ritel, yang memiliki risiko lebih rendah dan margin lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi.
Allo Bank, juga memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah proses penyaluran kredit, seperti aplikasi Livin by Mandiri, yang merupakan super app yang menyediakan berbagai layanan finansial dan gaya hidup.
Kualitas Kredit Terjaga
Kualitas kredit Allo Bank pada tahun 2023 terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang rendah.
NPL gross Allo Bank pada tahun 2023 sebesar 0,09%, naik 8 bps dari tahun 2022 yang sebesar 0,01%.
NPL gross merupakan rasio antara kredit bermasalah dengan total kredit yang disalurkan. NPL gross menunjukkan seberapa besar potensi kerugian yang harus ditanggung bank akibat gagal bayar nasabah.
NPL net Allo Bank pada tahun 2023 sebesar 0,05%, naik 4 bps dari tahun 2022 yang sebesar 0,01%.
NPL net merupakan rasio antara kredit bermasalah, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), dengan total kredit yang disalurkan.
NPL net menunjukkan seberapa besar kerugian, yang sudah ditanggung bank akibat gagal bayar nasabah.
Prospek Bisnis Allo Bank di Tahun 2024
Allo Bank optimistis dapat mempertahankan kinerja positif di tahun 2024, dengan mengandalkan sejumlah strategi bisnis, yaitu:
- Meningkatkan penyaluran kredit, terutama kredit ritel, dengan memanfaatkan data dan analitik untuk menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah.
- Meningkatkan pendapatan non bunga, terutama dari fee based income, dengan mengembangkan layanan wealth management, asuransi, dan investasi, serta memanfaatkan sinergi dengan grup CT Corp dan Bukalapak.
- Meningkatkan efisiensi operasional, terutama dari sisi biaya, dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti cloud computing, artificial intelligence, dan blockchain, serta melakukan transformasi organisasi dan budaya kerja.
- Meningkatkan kualitas kredit, terutama dengan melakukan pencegahan dan penyelesaian kredit bermasalah secara proaktif, serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik.
Baca juga: Profil Indra Utoyo, Direktur Utama Allo Bank
Dengan hasil kinerja yang cukup bagus, kira-kira Kawan Visto tertarik nggak nih untuk beli saham BBHI?
Yuk, beli saham-saham incaran melalui aplikasi InvestasiKu, dan dapatkan MPC Point!
Namun, disclaimer ya Kawan! Apapun pilihannya jangan lupa untuk lakukan analisis mendalam, karena keputusan tetap ada di Kawan Visto masing-masing!