Salah satu saham blue chip di sektor pertambangan yang bisa kamu lirik ada BRMS milik emiten PT Bumi Resources Minerals.
Banyak orang yang masih bingung apakah BRMS dan BUMI itu sama. Wajar saja bingung, sebab nama kedua emiten tersebut hampir sama—berada dalam naungan induk yang sama pula, yakni Bakrie Group.
Saham BRMS itu milik PT Bumi Resources Minerals. Sementara BUMI milik PT Bumi Resources Tbk.
Sebenarnya, baik BRMS maupun BUMI itu punya peluang untung yang hampir sama. Namun kali ini kamu akan berkenalan dengan BRMS lebih dekat!
Profil PT Bumi Resources Minerals
PT Bumi Resources Minerals Tbk dengan kode saham BRMS berdiri pada tanggal 6 Agustus 2003. Perusahaan ini menjadi entitas induk dari berbagai entitas anak perusahaan dalam bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan sumber daya mineral.
Namun, tepat pada tanggal 1 Juli 2019, perusahaan ini telah mengubah kegiatan usaha utamanya, dari industri perusahaan investasi menjadi pertambangan.
Kantor pusat PT Bumi Resources Minerals sendiri berlokasi di Bakrie Tower, 6th & 10th Floor, Rasuna Epicentrum Complex Jl. H.R. Rasuna Said Kuningan South Jakarta DKI Jakarta 12940.
Sebelum menjadi PT Bumi Resources Minerals Tbk, awalnya bernama PT Panorama Timur Abadi. Lalu, pada 2009 diambil alih oleh Bumi Resource Tbk (BUMI), dan namanya diubah menjadi PT Bumi Resources Minerals (BRMS).
Pada tahun 2022, Salim Group menanamkan modal mereka pada PT Bumi Resources lewat private placement senilai Rp24 triliun.
Lantas siapa nama dibalik PT Bumi Resources Minerals Tbk? Nah, di tengah isu akuisisi, terdapat satu nama yakni Agus Projosasmito, di mana tepat pada tahun 2022 secara resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals (BRMS) yang baru.
Saham BRMS IPO kepada publik pada tanggal 26 November 2010, sebanyak 3.300.000.000 dengan nilai nominal Rp100/saham.
Untuk harga penawarannya sendiri berada di angka Rp635 per saham. Adapun BRMS dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Desember 2010.
Per 7 Juli 2025 ini, harga saham BRMS adalah Rp404. Klik di sini untuk memantau trafiknya!
Baca Juga: Agus Projosasmito, Sosok Taipan di Balik Tambang Salim!
Apa Beda Saham BRMS dan BUMI?
Seperti yang telah tertulis sebelumnya, saham BRMS dan BUMI ini dinaungi oleh perusahaan berbeda, sekalipun dalam induk yang sama yakni Bakrie Group.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Perusahaan holding yang mengelola dua perusahaan tambang emas yakni PT Citra Palu Minerals (CPM), perusahaan tambang tembaga dan emas PT Gorontalo Minerals, dan perusahaan tambang seng dan timbal yakni PT Dairi Prima Mineral.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Perusahaan holding yang mengelola dua perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), kemudian memiliki anak usaha di bidang tambang minerals seperti emas, tembaga, seng dan timbal melalui PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Singkatnya, BUMI adalah induk dari BRMS , usaha yang dijalankan BUMI adalah usaha tambang batubara melalui KPC serta Arutmin dan tambang mineral seperti emas dijalankan oleh BRMS .
Kinerja Keuangan PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Berdasarkan laporan keuangan PT Bumi Resources Minerals, perusahaan tambang ini mengalami kenaikan dalam aspek berikut:
- | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
Pendapatan | 122 M | 151 M | 173 M | 711 M | 2,573 M |
Laba Kotor | 87 M | 89 M | 98 M | 401 M | 1,263 M |
Laba Bersih | 59 M | 999 M | 204 M | 216 M | 398 M |
Total Aset | 8,296 M | 13,999 M | 16,843 M | 17,058 M | 18,659 M |
Total Liabilitas | 1,431 M | 1,439 M | 1,951 M | 2,092 M | 2,592 M |
Total Ekuitas | 6,865 M | 12,559 M | 14,892 M | 14,966 M | 16,068 M |
Berdasarkan tabel tersebut, memperlihatkan bahwa PT Bumi Resources Minerals Tbk. ini terus mengalami kenaikan sepanjang tahun 2020 hingga 2025.
Kenaikan ini bahkan tetap stabil pada tahun 2020 saat Covid-19 tengah merebak sebagai pandemi global.
Sementara itu, berikut ada perkembangan statistik dari BRMS:
- | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 |
Return on Assets (RoA) | 0,63% | 8,89% | 1,32% | 1,25% | 2,17% |
Return on Equity (RoE) | 0,54% | 7,61% | 1,21% | 1,17% | 2,07% |
Gross Margin | 62,05% | 50,47% | 49,36% | 55,39% | 48,78% |
Net Margin | 47,39% | 653,43% | 117,27% | 29,85% | 15,03% |
Baca Juga: Apa Itu Hedging Dalam Dunia Saham?
Riwayat Pembagian Dividen BRMS
Sejak IPO pada 2010 silam, perusahaan pertambangan milik Bakrie Group ini dicatatkan belum pernah membagikan dividen.
Pada rekapan tahun 2024 silam saja, BRMS ini memang sukses melejitkan laba hingga 77% dari akhir 2023, tetapi tetap saja puasa dividen.
Melansir dari katadata.co.id, pada Juni 2025 ini saja pihak Salim Group selaku pemegang saham mayoritas BRMS meminta agar emiten ini segera membagikan dividennya kepada para pemegang saham.
Atas hal itu, Herwin Hidayat selaku Direktur BRMS pun menyatakan bahwa perusahaan tengah mempertimbangkan opsi kuasi reorganisasi untuk mengatasi defisit neraca.
Defisit neraca ini mencapai US$ 760,45 juta atau sekitar Rp12,39 triliun pada 2024 silam.
Nah, pada kuartal pertama 2025 ini saja BRMS mencatatkan defisit sekitar Rp12,15 triliun (per 31 Maret 2025).
Maka dari itu, upaya pembagian dividen kemungkinan tertunda selagi emiten menyelesaikan proses defisit yang memakan waktu panjang.
Prospek Bisnis PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Melansir dari cnbcindonesia.com, terjadi penguatan harga BRMS pada Juni 2025 ini.
Bisa dibilang memang tahun ini menjadi momen emas bagi saham BRMS karena sejak awal tahun saja sudah naik sampai 41,62%.
Kabar baiknya, pabrik emas mereka yakni Gorontalo Minerals siap beroperasi pada tahun 2026 sehingga membawa target harga saham yang kemungkinan lebih tinggi dari hari ini.
Para analisis dari beberapa sekuritas juga menyatakan bahwa prospek bisnis pertambangan dari BRMS ini punya sentimen positif, terutama selagi harga emas tetap tinggi.
Baca Juga: Anthony Salim, Sukseskan Salim Group Mulai Indomie Hingga Indomaret
Mau Untung dari Saham BRMS?
Nah, itulah penjelasan tentang saham BRMS dari PT Bumi Resources Minerals Tbk. yang pendapatannya terus naik, tetapi belum pernah membagikan dividen pada para pemegang sahamnya.
Namun, dalam lima tahun kedepan ada kemungkinan dividen dibagikan kepada para pemegang sahamnya, terutama setelah pabrik emas mereka sudah berjalan operasionalnya.
Tenang saja, untuk berinvestasi pada BRMS ini, kamu cukup menggunakan aplikasi InvestasiKu secara mudah.
Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.