LIFESTYLE
 

Waspada Modus Penipuan Tawaran Freelance yang Marak Terjadi

by William Fernandes - 16 Aug 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Penipuan Freelance - Menawarkan pekerjaan dengan janji penghasilan tinggi dapat menjadi daya tarik bagi banyak orang. Sayangnya, modus seperti ini sekarang digunakan oleh para penjahat untuk menipu orang-orang yang menjadi korban.

Target utama mereka adalah orang-orang yang sedang mencari pekerjaan setelah menyelesaikan studi.

Selain itu, orang-orang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan juga menjadi calon korban. Banyak dari mereka yang merasa yakin dengan trik yang digunakan oleh para penjahat.

Untuk menghindari menjadi korban, penting bagi kamu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penawaran serupa.

Carilah informasi tentang langkah-langkah pencegahan agar bisa terhindar dari modus penipuan serupa.

 

Modus Penipuan Tawaran Freelance

Tawaran pekerjaan freelance digital semakin banyak muncul di tengah masyarakat. Namun hal ini dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk melakukan penipuan dengan menargetkan para korban yang mencari penghasilan tambahan.

Hanya dengan menggunakan laptop, gadget, dan koneksi internet, pekerjaan freelance ini semakin diminati karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa terikat waktu.

Namun, di balik tawaran pekerjaan freelance ini, ternyata ada sekelompok penipu yang menjadikannya sebagai modus untuk menipu orang-orang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

Dalam aksinya, para penipu ini menawarkan lowongan pekerjaan freelance dengan janji-janji memberikan komisi hanya dengan mengisi ulasan singkat di Google Review, tetapi pada kenyataannya mereka menguras rekening korban.

 

Ciri-ciri Modus Penipuan Tawaran Kerja Freelance

Pelaku penipuan akan menawarkan pekerjaan kepada banyak orang. Penawaran ini menarik karena calon korban dapat memperoleh gaji harian. Berikut adalah tindakan yang dilakukan oleh para penjahat.

  1. Menghubungi Calon Korban Secara Acak

Para penjahat akan menghubungi calon korban secara acak, biasanya melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp.

Kamu mungkin akan menerima pesan tersebut meskipun tidak mendaftar atau melamar pekerjaan di tempat tertentu.

Mereka akan mengaku bekerja untuk sebuah perusahaan, dan terkadang perusahaan tersebut dapat ditemukan di internet.

Nomor yang mereka gunakan bisa berupa nomor dari provider Indonesia atau nomor dengan kode negara lain.

Ketika mereka menggunakan nomor dengan kode negara lain, mereka akan berbicara dalam bahasa Indonesia yang sedikit kaku.

Hal ini bertujuan untuk meyakinkan korban bahwa mereka bukan penutur asli bahasa Indonesia.

 

  1. Menawarkan Pekerjaan Yang Mudah Dengan Imbalan Menarik

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pelaku kejahatan adalah menawarkan pekerjaan freelance atau paruh waktu kepada calon korban.

Pekerjaan yang ditawarkan sangat mudah dan tidak membutuhkan keahlian khusus.

Tugas yang diberikan cukup sederhana, seperti mengikuti dan memberikan like pada akun media sosial tertentu. Akun media sosial tersebut telah dirancang untuk membuat korban lebih percaya.

Yang menarik, pekerjaan ini menjanjikan imbalan yang menggiurkan dan dapat dilakukan segera. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk menerima tawarannya.

 

  1. Meminta Bergabung ke Dalam Grup Aplikasi Pesan

Jika korban tertarik dan setuju dengan tugas tersebut, mereka akan diminta untuk bergabung ke dalam grup chat di aplikasi Telegram.

Setelah bergabung ke dalam grup, korban akan diberikan petunjuk tentang tugas yang harus dilakukan.

Grup tersebut berisi ratusan akun yang mungkin merupakan korban dan anggota sindikat penjahat tersebut.

Topik pembicaraan di dalam grup cukup meyakinkan. Kamu akan menemukan tips tentang cara menyelesaikan tugas dan pembayaran komisi.

 

  1. Akan Mendapatkan Imbalan Komisi atau Hadiah Yang Menarik

Korban yang telah diberikan tugas hanya perlu menyelesaikan pekerjaan sesuai instruksi yang diberikan. Pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat.

Korban diminta untuk mengambil tangkapan layar sebagai bukti pekerjaan yang telah selesai.

Imbalan atas pekerjaan akan segera diterima oleh korban setelah pekerjaan selesai. Sayangnya, hal ini hanyalah trik untuk membuat korban tetap percaya dengan modus penipuan yang dilakukan.

 

  1. Meminta Transfer Uang Sebagai Deposit

Pelaku penipuan akan memberikan pekerjaan tambahan (mereka menyebutnya Tugas Prabayar) dengan imbalan yang lebih besar.

Namun, korban harus memenuhi beberapa persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.

Korban diminta untuk mentPada tahap selanjutnya, para penjahat akan meminta korban untuk mengirimkan sejumlah uang sebagai deposit ke rekening mereka.

Jika tidak, imbalannya akan dikurangi menjadi nominal awal. Korban kemudian akan mendapatkan imbalan yang masuk ke rekening mereka, sehingga membuat korban semakin percaya.

Kemudian, korban diminta untuk mentransfer jumlah uang yang lebih besar dari sebelumnya, dengan janji akan mendapatkan imbalan yang lebih besar pula.

Namun, imbalan yang dijanjikan tidak diterima, dengan alasan ada tugas tambahan, dan jika ingin mendapatkan imbalan tersebut, korban harus mentransfer dengan nominal yang lebih besar lagi.


Baca Juga: Daftar Perusahaan Penipuan Berkedok Lowongan Kerja

 

Tips untuk Menghindari Modus Penipuan Freelance

Selain meningkatkan kewaspadaan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar dari modus penipuan tawaran kerja freelance. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Abaikan Tawarannya

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengabaikan tawaran tersebut.

Jangan membalas pesan yang dikirim oleh pelaku kejahatan, terutama jika kamu tidak pernah melamar pekerjaan tersebut.

 

  1. Tanyakan Dengan Detail

Segala sesuatu yang terlihat menarik seringkali menyimpan sesuatu di baliknya.

Oleh karena itu, penting untuk bertanya dengan lebih detail tentang pekerjaan, imbalan yang ditawarkan, dan proses pembayaran.

Selain itu, tanyakan juga tentang orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut, terutama jika kamu tidak bertemu secara langsung dengan mereka.

 

  1. Periksa Kebenaran Informasi dan Pemberi Kerja

Ketika mendapatkan tawaran pekerjaan, manfaatkan kesempatan untuk mencari informasi lebih lanjut. Periksa kebenaran informasi yang diberikan oleh pemberi kerja.

Cari tahu tentang perusahaan tempat mereka bekerja, termasuk akun media sosial mereka.

Selain itu, periksa juga nomor telepon yang digunakan oleh mereka. Kamu dapat menggunakan aplikasi atau situs web yang tersedia di internet untuk memverifikasi nomor tersebut.

 

  1. Tolak Untuk Mentransfer Dana

Lowongan pekerjaan yang sebenarnya tidak akan meminta uang dari para calon karyawan.

Sebaliknya, pemberi kerja akan membayar gaji, komisi, atau imbalan kepada orang yang membantu menyelesaikan pekerjaan.

Jadi, tolak untuk mentransfer dana apapun yang diminta oleh pemberi kerja.

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO