Istilah inklusi keuangan mulai banyak digunakan dalam mendefinisikan situasi ekonomi sejak tahun 2008. Kala itu, tengah terjadi krisis pada kelompok in the bottom of the pyramid.
Kelompok tersebut adalah mereka yang tinggal di daerah terpencil, cacat, pendapatan rendah dan tidak teratur, tidak memiliki dokumen identitas yang legal, menjadi masyarakat pinggiran, dan bahkan unbanked.
FYI, unbanked merupakan sebutan untuk individu yang sudah cukup umur tetapi tidak memiliki rekening bank.
Memangnya, apa sih inklusi keuangan itu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Definisi Inklusi Keuangan
Istilah inklusi keuangan pertama kali diperkenalkan saat acara Leaders Summit di Los Cabos, Meksiko, pada tahun 2012, tepatnya dalam peluncuran Financial Peer Learning Program (FPLP) dan Global Partnership on Financial Inclusion (GPFI).
Inklusi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam mendapatkan akses segala produk dan jasa keuangan yang sesuai kebutuhannya. Produk dan jasa keuangan tentunya harus tersedia secara berkelanjutan sekaligus teregulasi secara baik.
Pada tahun 2016, World Bank juga pernah mendefinisikan inklusi keuangan merupakan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi secara bertanggung jawab.
Melalui inklusi keuangan, justru dapat mengubah pola pikir para pelaku ekonomi khususnya dalam melihat uang dan keuntungan.
Singkatnya, inklusi keuangan diharapkan mampu mengurangi jumlah kelompok in the bottom of the pyramid maupun unbanked.
Kamu harus memahami bahwa akses keuangan adalah hak dasar seluruh masyarakat Indonesia dengan tujuan meningkatkan hidup masyarakat.
Manfaat Inklusi Keuangan
Negara berkembang seperti Indonesia justru seharusnya mengembangkan situasi keuangan yang inklusif, sebab dapat bermanfaat untuk:
- Memberikan potensi pasar baru bagi dunia perbankan,
- Meningkatkan efisiensi ekonomi,
- Mengurangi shadow banking (penghimpunan dana, investasi, maupun pinjaman yang tidak terawasi dari OJK),
- Mendukung stabilitas sistem ekonomi,
- Mendukung peningkatan Human Development Index (HDI) alias ukuran pencapaian manusia dalam dasar kualitas hidup.
- Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,
- Mengurangi adanya kesenjangan dan low income trap.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Campuran - Definisi, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya
Penerapan Inklusi Keuangan di Indonesia
Dilansir dari inklusikeuangan.id, menyatakan bahwa memang inklusi keuangan itu menjadi faktor pendukung dalam hal mengurangi kemiskinan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Nah, Indonesia juga sudah melakukan beberapa upaya atas inklusi keuangan ini yakni:
- Pada Peraturan Presiden No.82 Tahun 2016 tentang Strategis Nasional keuangan Inklusif. Hal ini bertujuan untuk memperluas akses masyarakat khususnya terhadap layanan jasa keuangan, supaya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan antar individu maupun antar daerah.
- Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama beberapa lembaga industri jasa keuangan turut mendukung pertumbuhan tingkat inklusi keuangan. Caranya dengan mendorong pengembangan produk dan layanan jasa keuangan hingga mengupayakan pemenuhan 4 elemen inklusi keuangan.
Ada empat elemen inklusi keuangan ini berupa:
- Perluasan akses keuangan,
- Ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan,
- Penggunaan produk dan layanan jasa keuangan,
- Peningkatan kualitas dan kuantitas produk dan layanan jasa keuangan.
Atas dasar itulah, Indonesia memiliki Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan beberapa industri jasa keuangan dapat meningkatkan kondisi keuangan yang inklusif, melalui beberapa program:
- Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda)
- Kredit Usaha Rakyat (KUR)
- Bank Wakaf Mikro (BWM)
- Pusat Edukasi, Layanan Konsumen, & Akses Keuangan UMKM (PELAKU)
- Simpanan Pelajar (SimPel)
- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
- Layanan Keuangan Mikro
Beberapa program tersebut biasanya diterapkan pada beberapa bank swasta juga.
Nah, jika kamu memiliki rekening bank maka sebaiknya manfaatkan sebaik mungkin. Tidak hanya menabung, cara efektif untuk mengantisipasi dana darurat di masa depan adalah dengan berinvestasi. Berinvestasi melalui InvestasiKu justru kamu tidak akan hanya mendapatkan keuntungan besar, tetapi juga deretan bonus poin!