Istilah income biasanya digunakan untuk menyatakan seluruh finansial yang diterima oleh individu maupun perusahaan.
Terkait hal ini, kita akan membahas tentang income yang diterima oleh individu.
Income sama saja dengan pendapatan, yang merupakan segala penghasilan seseorang atas aktivitas kerja yang dilakukannya.
Segala penghasilan tersebut mencakup active income dan passive income. Perlu dipahami bahwa income berbeda dengan gaji.
Lantas, apa itu income? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Apa Itu Income?
Income adalah jumlah uang yang diperoleh seorang individu dari berbagai sumber.
Sumber ini berupa gaji, usaha bisnis sampingan, royalti dari suatu karya, hingga investasi sekalipun.
Jadi dapat dikatakan bahwa income adalah keseluruhan penghasilan yang didapatkan, tidak hanya sekadar gaji bulanan dari bekerja saja.
Misalnya, gaji bulanan kamu dari kantor sejumlah Rp5.000.000. Sementara kamu juga memiliki usaha bisnis sampingan menjadi freelance dengan bayaran Rp1.500.000.
Lalu, kamu turut berinvestasi saham di beberapa emiten dengan return hingga Rp2.000.000.
Atas beberapa penghasilan tersebut, maka keseluruhan income milikmu adalah Rp8.500.000 setiap bulannya.
Zaman sekarang, sudah bermunculan istilah dari income ini, yakni active income dan passive income.
Active income mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari aktivitas kerja secara langsung, biasanya disebut dengan gaji.
Sementara passive income merujuk pada pendapatan yang tetap dapat diperoleh bahkan tanpa harus berpartisipasi kerja secara langsung. Misalnya investasi.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap - Pengertian, Kelebihan, Risiko, dan Contohnya
6 Jenis Income yang Wajib Dipahami
Seperti yang ditulis sebelumnya, jenis income terbagi berdasarkan sumber dan cara pemerolehan jumlah uang tersebut. Nah, berikut ini jenis-jenis income:
1. Pendapatan Aktif (Active Income)
Pendapatan aktif adalah jenis pendapatan (income) yang bersumber dari aktivitas kerja secara langsung oleh individu.
Jenis pendapatan ini biasanya disebut sebagai gaji atau honor yang diterima individu sebagai karyawan.
Namun perlu dipahami bahwa pendapatan aktif juga dapat berupa penghasilan atas usaha bisnis yang dijalankan secara aktif.
2. Pendapatan Pasif (Passive Income)
Pendapatan pasif adalah jenis pendapatan yang tetap bisa diperoleh tanpa harus terlibat secara aktif dalam kegiatan kerja.
Jenis pendapatan ini diperoleh dari berbagai sumber seperti investasi saham, royalti atas suatu karya, dan hasil sewa properti pada orang lain.
3. Pendapatan Investasi
Pendapatan investasi tentu saja adalah income yang diperoleh dari investasi saham dengan menanamkan modal pada instrumen keuangan pada emiten tertentu.
Hasil pendapatan jenis ini berasal dari return investasi.
Zaman sekarang, investasi saham dipilih oleh banyak orang untuk menjadi passive income sebab lebih menguntungkan, dibandingkan uangnya hanya disimpan di bank saja.
4. Pendapatan Bisnis
Pendapatan bisnis adalah pendapatan yang diperoleh dari proses menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan.
Pendapatan ini berasal dari penjualan produk atau jasa, kemitraan bisnis, afiliasi, hingga royalti atas lisensi bisnis.
5. Pendapatan Karyawan
Yakni pendapatan yang diperoleh karyawan selama melakukan aktivitas kerja di perusahaan maupun organisasi tertentu.
Pendapatan jenis ini mengacu pada gaji bulanan, insentif, tunjangan, hingga bonus lainnya dari tempatnya bekerja.
6. Pendapatan Profesional
Yakni pendapatan (income) yang diperoleh individu atas pelayanan atau jasa profesional yang mereka berikan kepada pihak lain.
Misalnya konsultasi dan seminar yang biasanya dilakukan oleh para pekerja profesional seperti konsultan, dokter, hingga pengacara.
Baca Juga: Jebakan Batman dalam Investasi Saham - Menjebak Investor dengan Ilusi Keuntungan
4 Cara Mendapatkan Passive Income dari Saham
Salah satu cara mendapatkan passive income adalah dengan menanam modal dalam saham maupun obligasi.
Passive income dari saham justru akan lebih menguntungkan dibandingkan uang hanya disimpan di bank saja.
FYI, uang yang disimpan di bank, nilainya dapat tergerus seiring dengan terjadinya inflasi.
Nah, berikut ini tips dan trik mendapatkan passive income dari saham:
1. Terus Ikuti Perkembangan Pasar dan Perusahaan
Passive income dari saham dapat kamu lakukan dengan terus memantau perkembangan pasar dan perusahaan.
Luangkan sedikit waktu untuk membaca berita seputar ekonomi dan keuangan, maupun laporan keuangan perusahaan.
2. Reinvestasi Dividen
Cara kedua adalah dengan reinvestasi dividen. Reinvestasi dividen adalah upaya menginvestasikan ulang dividen yang telah diterima daripada menerimanya dalam bentuk tunai.
Kamu dapat menggunakan dividen tersebut untuk membeli beberapa saham dari perusahaan yang sama atau berbeda.
Upaya reinvestasi ini justru dapat memperbesar portofolio saham.
3. Diversifikasi Portofolio Saham
Diversifikasi portofolio adalah menempatkan dana saham ke beberapa macam aset dengan tingkat return dan risiko yang berbeda-beda.
Cara ini justru mampu mengatasi risiko jika ternyata ada salah satu perusahaan yang mengalami penurunan kinerja.
Singkatnya, seolah kamu memiliki “cadangan”.
4. Beli Saham dengan Dividen Stabil
Tips selanjutnya adalah dengan membeli saham perusahaan yang memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Dividen merupakan pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham.
Kamu dapat memantau perkembangan harga saham melalui aplikasi atau platform InvestasiKu.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan Buat Milenial dan Gen Z
Siap Mendapatkan Income Lebih Banyak?
Saat ini, sudah banyak cara jitu untuk memperoleh income lebih sehingga kamu tidak harus mengandalkan active income saja.
Salah satunya adalah dengan investasi saham yang ternyata justru menguntungkan di waktu kedepannya.
Nah, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!
Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk reksadana dan saham yang bisa langsung kamu beli melalui aplikasi ini.