PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana akan membangun pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride, yang berlokasi di Kecamatan Citangkil, Cilegon, Banten. Chlor alkali dan ethylene sendiri merupakan bahan baku untuk tambang, yang akan menghasilkan alumina dan nikel.
Nilai Investasi Pabrik Hampir USD 1 M
Pabrik ini dibangun dengan nilai investasi sebesar hampir USD 1 miliar, setelah final investment decision (FID) selesai. Direktur SDM dan Urusan Korporat Chandra Asri, yakni Suryandi sendiri juga mengatakan bahwa di tahun depan TPIA akan membangun pabrik tambang.
Tidak hanya itu, Chandra Asri juga baru bisa memenuhi sekitar 40%, dari kebutuhan plastik di dalam negeri. Sehingga, dengan berdirinya pabrik ini, kapasitas produksi juga akan bertambah, serta bisa meningkatkan kinerja Chandra Asri agar terus bertumbuh.
Suryandi juga menjelaskan bahwa program pembangunan tersebut, sudah sampai di tahap fit dan technology license yang sudah selesai. Setelah itu, rencananya akan ditetapkan pada awal 2024 nanti, dan ditargetkan akan selesai di tahun 2026 akhir, sekaligus bisa beroperasi.
Lahan Pabrik Dibeli Melalui PT CAA dari PT KDL
Di Cilegon, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), memiliki lahan yang ia beli senilai Rp1,15 triliun, dengan luas tanah kurang lebih 513.658 meter persegi. Transaksi pembelian lahan yang awalnya milik PT Krakatau Daya Listrik (KDL), dilakukan pada tanggal 29 September 2023 lalu, melalui anak usaha TPIA yakni PT Chandra Asri Alkali (CAA).
Bahkan, BEI juga menyebutkan bahwa PT CAA memang sudah menyiapkan lahan, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan TPIA, dengan tujuan untuk membangun pabrik di Cilegon.
Kinerja Menurun, Ini Laporan Keuangan TPIA K/III 2023
Jika dilihat dari segi laporan keuangan TPIA pada kuartal III 2023, terpantau menurun. Namun, Suryandi optimis kinerja TPIA bisa meningkat di akhir tahun, dan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Berikut informasinya:
- Pendapatan Bersih: Menurun 14,6% YoY, menjadi US$ 1,66 miliar
- Volume Penjualan: Meningkat dari 1.568 Kiloton menjadi 1.608 Kiloton (Secara keseluruhan penjualan petrokimia menurun)
- Kerugian Bersih: Menurun dari US$ 111,547 juta menjadi US$ 21,38 juta
- Beban Pokok: Menurun 18,3% menjadi US$1,59 miliar
- Capital Expenditure: TPIA menganggarkan capex US$ 100 juta