Ledakan untuk pertama kalinya terdengar di Ibu Kota Ukraina yaitu Kiev dan Kota Kharkiv, setelah pernyataan Presiden Rusia, Putin Vladimir yang memerintahkan operasi militer ke wilayah Donbas pada Kamis, 24 Februari kemarin, menandakan bahwa Rusia vs Ukraina akan berperang. Berita ini pun langsung direspon negatif oleh hampir seluruh bursa saham dunia tak terkeceuali Indonesia.
Saat berita peperangan ini tersebar, indeks langsung menurun tajam hingga nyaris turun 2,5% meski pada penutupan diangkat naik sehingga meminimalisir penurunan menjadi hanya -1,48% ke level 6,817.
Hal ini wajar, mengingat saham merupakan aset bersiko dan ketidak terjadi peperangan pelaku pasar cenderung menghindari aset yang beresiko. Sekadar informasi bahwa support terdekat IHSG kini berada di level 6,600 - 6,500.
Namun, pelemahan indeks ini tak tercermin dari sektor Energy yang hanya menguat sendiri dibanding 10 sektor lainnya. IDXEnergy ditutup menguat hingga 2,29% ketika yang lainnya melemah bahkan ada yang hingga melemah 4%.
Wajar saja mengingat, ketika situasi tidak pasti seperti ini namun para trader tetap ingin memanfaatkan momentum mencari cuan, trader akan langsung beralih ke sektor yang diuntungkan. Contohya sektor batu-bara, emas, dan nikel.
Emiten batu bara seperti ADRO, ITMG, INDY, dan PTBA ditutup menguat signifikan karena ada potensi terjadi krisis gas karena Rusia sebagai pemasok gas terbesar di dunia dan pemasok gas terbesar juga ke Eropa membuat konsumen harus mengalihkan kebutuhannya ke sumber energi alternatif yaitu batu-bara yang kita tahu dari sejak tahun lalu terjadi krisis supply batu-bara sehingga harganya melambung tinggi hingga ditutup naik 14,27% ke level USD239/MT nya pada 24 Februari 2022 kemarin.
Baca juga: Harga Emas Naik Signifikan Karena Rusia vs Ukraina
Selain itu ada juga komoditas nikel dan emas yang diuntungkan dari perseteruan ini. Komoditas nikel naik bahkan menyentuh level tertingginya sepuluh tahun akibat Rusia yang merupakan no 3 pemasok nikel terbesar di dunia, memyumbang hampir 15% ke kebutuhan nikel dunia sehingga ketika ada gejolak di Rusia, konsumen khawatir supply nikel akan semakin terbatas. Kenaikan komoditas nikel ini terlihat dari saham HRUM, INCO, dan ANTM yang juga menguat di akhir sesi.
Lalu emas dianggap menguntungkan juga karena ketika situasi ketidakpastian seperti ini, emas dianggap menjadi instrumen yang paling aman (selain deposito) sehingga harganya pun terus menguat bahkan sudha berada di level harga saat Agustus 2020.
Hal ini pun terlihat dari naiknya saham PSAB, MDKA yang meski dibuka melemah, akhirnnya mampu ditutup sama dengan penutupan hari kemarin.
Key Takeaway
Jika Kawan Visto ingin memanfaatkan momentum, maka sektor batu-bara, nikel, dan emas bisa dijadikan pilihan. Namun, tetap jauh lebih aman memegang cash karena situasi ketidakpastian seperti ini, perkembangan sekecil apapun bisa mempengaruhi arah pergerakan market.
Investasi saham sekarang yuk! Download InvestasiKu sekarang ;)