Menurut data yang dilansir dari trading economics, harga komoditas emas sudah menguat hingga 8,24% hanya dalam waktu 1 bulan saja.
Tercatat pada tanggal 7 Februari 2022, harga emas masih terpantau berada di level USD1,821/t.oz dan pada tanggal 6 Maret pukul 22:00 WIB, harga emas sudah diperdagangkan di level USD1,970/t.oz.
Penguatan harga komoditas emas ini diakibatkan oleh keadaan ketidakpastian akibat perang Rusia vs Ukraina sehingga membuat salah satu aset lindung nilai ini menjadi alternatif para pelaku pasar untuk mengamankan asetnya.
Sekadar informasi saja, harga emas pernah menyentuh level tertingginya di USD2,068.90/t.oz di Agustus 2020 akibat melonjak naiknya kasus covid 19 di seluruh dunia. Kondisi tersebut membuat para pelaku pasar mewaspadai terjadinya krisis moneter akibat pelarangan akitivtas secara besar-besaran sehingga membuat harga emas naik signifikan.
Kenaikan harga emas ini menjadi wajar jika terjadi hal-hal yang dianggap membahayakan bagi keberlangsungan kegiatan ekonomi seperti perang yang terjadi akhir-akhir ini.
Key Takeaway - Harga Emas Naik
Kenaikan harga komoditas emas turun mendongkrak laju kenaikan harga saham emiten tambang emas sebut saja ANTM, MDKA, ARCI dan BRMS.
Bahkan harga emas batangan Antam (ANTM) sudah kembali menyentuh level Rp1.045.000/gramnya. Jika penguatan harga komoditas emas masih terus berlanjut, maka hal ini akan bisa mendongkrak signfikan pendapatan emiten-emiten tambang emas ini.
Ingin punya saham emiten tambang emas seperti ANTM, MDKA, ARCI, & BRMS?
Download aplikasi InvestasiKu sekarang!