PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dikabarkan tengah mencari investor strategis, yang bersedia membeli sejumlah saham di konsesi Tol Trans Jawa atau PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Saham JTT diketahui akan dijual sebanyak 35%, ke Indonesia Investment Authority (INA), selaku investor yang tertarik untuk mengakuisisi JTT dari JSMR.
Sekilas Tentang PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)
PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT adalah sebuah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yang juga menjadi bagian dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Perusahaan JTT sendiri mengoperasikan jalan Tol Trans Jawa, sepanjang 676 km atau mencerminkan 56% dari total panjang jalan tol, yang dikelola Jasa Marga Group.
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) sendiri didirikan pada 2 Juni 2017, dan sahamnya sudah dikuasai PT Jasa Marga (JSMR) sebesar 99,00%. Untuk total aset, JTT sudah menyentuh Rp29,36 triliun hingga 30 Juni 2023 (naik dari akhir tahun lalu).
Peran JTT di Jasa Marga Group adalah sebagai asset manager yang memiliki wewenang pada level sub holding, representative office, dan entitas anak dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi perencanaan, pengelolaan, pemantauan, peninjauan, dan evaluasi.
Lingkup Wilayah JTT
Saat ini, JTT membawahi beberapa proyek tol, dengan lingkup wilayah sebagai berikut:
4 Ruas Segmen
- Jakarta-Cikampek
- Palimanan-Kanci
- Semarang Seksi A, B, C
- Surabaya-Gempol
9 Ruas Tol milik Anak Perusahaan Jalan Tol (APJT)
- Jakarta-Cikampek II Elevated
- Batang-Semarang
- Semarang-Solo
- Solo-Ngawi
- Ngawi-Kertosono-Kediri
- Surabaya-Mojokerto
- Gempol-Pasuruan
- Gempol-Pandaan
- Pandaan-Malang
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung: Harga, Rute, Cara Naik, & Waktu Tempuh
Tujuan Equity Financing
Namun, PT Jasa Marga memang hanya memiliki porsi 35% dari JTT, yang akan ditawarkan atau dijual kepada mitra strategis. Adapun, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membiayai proyek tol perseroan di masa mendatang dan sebagai alternatif pendanaan jangka panjang.
Pihak INA sendiri, memang sedang menjalankan diskusi dengan beberapa pemilik jalan tol, salah satunya seperti Jasa Marga dan Hutama Karya. Untuk kegiatan equity financing JTT dari Jasa Marga sendiri, masih dalam proses persiapan, seperti diskusi dan finalisasi bersama calon mitra strategis.
Dari aktivitas tersebut, setidaknya perseroan bisa memperoleh dana segar US$750 juta atau setara sekitar Rp11,7 triliun. Dari nilai tersebut, maka bisa mencerminkan jumlah saham yang akan dijual sebesar 35% dari total saham disetor.