Daftar Isi
Dikenal sebagai pendiri stasiun TV RCTI, Peter Sondakh juga disebut sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Jarang diekspos oleh media Indonesia, kira-kira dari mana saja sumber kekayaannya?
Profil Peter Sondakh
Peter Sondakh merupakan pria kelahiran Manado, 23 Juli 1953 dan pernah mengenyam pendidikan di Universitas La Salle. Sejak usia muda, ia sudah dikenalkan bisnis oleh sang ayah, dan tepat di usianya yang ke 20 tahun, ia mulai terjun langsung untuk berbisnis.
Ayahnya sendiri adalah seorang pengusaha di bidang ekspor kayu dan minyak kelapa, sejak tahun 1954. Namun, saat usia Peter menginjak 20 tahun, ayahnya meninggal dunia, dan ia harus mengambil alih bisnis ayahnya tersebut.
Tidak mudah bagi remaja 20 tahun, untuk memegang sebuah bisnis besar, sekaligus menopang hidup keluarga. Namun, semua pengetahuan tentang bisnis, sudah dipelajari dari sang ayah sebelum meninggal, dan ia mulai berani untuk menanam saham.
Perjalanan Bisnis Peter Sondakh
Peter Sondakh Beli Saham PT Bumi Modern
Mulai mencari strategi bisnis, Peter Sondakh mulai berani melangkah, dengan menanamkan modal ke saham perusahaan, yang bergerak di bidang bisnis properti, yakni PT Bumi Modern.
Membuat PT Rajawali Wira Bhakti Utama
Tidak sampai di situ, Peter Sondakh juga membangun sebuah perusahaan, dengan nama PT Rajawali Wira Bhakti Utama, yang bergerak di bidang properti, pada tahun 1984.
Tidak disangka, perusahaan yang dibangunnya tersebut, ternyata menjadi cikal bakal dari Rajawali Corpora. Benar saja, PT Rajawali Wira Bhakti Utama tersebut, saat ini sudah menjelma menjadi perusahaan besar, yang membawahi banyak perusahaan bernama Rajawali Corpora.
Tidak asal dalam menempatkan posisi perusahaan-perusahaan miliknya, Peter Sondakh terbilang cukup jeli karena sudah memiliki pengalaman berbisnis yang cukup lama. Hingga akhirnya ia bisa memimpin dan menggarap bisnis-bisnisnya, termasuk mendirikan stasiun TV.
Mendirikan Stasiun TV Nasional RCTI
Bukan Hary Tanoesoedibjo, yang mendirikan stasiun TV nasional RCTI adalah Peter Sondakh, pada tahun 1987. Tidak sendiri, ia mendirikan RCTI bersama dengan Bambang Trihatmodjo pemilik PT Bimantara Citra, yang merupakan anak Presiden Soeharto.
Pada tahun 1988, RCTI pertama kali mengudara diresmikan pada 24 Agustus 1989. Tahun 2000, perusahaan Bhakti Investama (Milik Hary Tanoesoedibjo), mengambil alih saham PT Bimantara Citra.
Kemudian, nama PT Bimantara Citra diganti menjadi Global Mediacom setelah saham mayoritasnya, diambil alih semua oleh Hary T. Maka dari itu, kini RCTI sudah dimiliki oleh Hary T.
Perjalanan Bisnis Peter Sondakh dari Tahun ke Tahun
- 1989: Peter Sondakh mendirikan perusahaan di bidang transportasi, lebih tepatnya taksi bernama Express Group
- 1990: Membuka usaha di bidang pariwisata, melalui Sheraton Hotels and Resorts
- 1991: Peter Sondakh mengakuisisi perusahaan rokok Bentoel Group. Perusahaan ini pernah hampir terpuruk, namun kembali berjaya semenjak dipimpin oleh Peter
- 1995: Mendirikan perusahaan di bidang telekomunikasi yakni perusahaan provider XL
Melihat perjalanan bisnisnya, membuat kita percaya, bahwa Peter Sondakh ini memang pantas untuk menyandang sebagai orang terkaya di Indonesia. Bagaimana tidak, menurut Forbes, Peter Sondakh masuk ke dalam daftar orang terkaya urutan 22 di tahun 2022 lalu.
Adapun, total kekayaannya mencapai US$1,9 miliar atau setara dengan Rp28,25 triliun. Nah, kira-kira saat ini masih ada bisnis atau saham apa saja ya, yang masih ia kelola? Berikut informasinya!
Daftar Bisnis & Saham Milik Peter Sondakh
- Sektor Teknologi Informasi: Perusahaan VELO Networks (Jaringan, pusat data, komputasi awan (cloud), layanan terkelola, layanan bernilai tambah, dan lain-lain).
- Sektor Media dan Komunikasi: Stasiun Televisi Swasta RTV dari Rajawali Corpora, dan Perusahaan periklanan FORU
- Sektor Pertambangan dan Sumber Daya: Perusahaan Tambang Emas tingkat menengah yakni Grup Achi. Lalu ada Mines Limited (Perusahaan pertambangan dan logam), Golden Eagle Energy (Pertambangan batubara)
- Sektor Properti dan Hotel: Rajawali Property Group
- Sektor Pertanian: PT Eagle High Plantation Tbk dengan kode saham BWPT (Perusahaan industri kelapa sawit dan perkebunan), yang memiliki produk utama minyak sawit dan inti sawit, dengan luas kebun 116 ribu hektar di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Profil Saham BWPT (PT Eagle High Plantation Tbk)
Didirikan pada 6 November 2000, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian milik Peter Sondakh ini, mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Sebelumnya, nama perusahaan ini adalah BW Plantation Tbk, namun berganti nama menjadi PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT).
Adapun, ruang lingkup kegiatan saham BWPT ini adalah di bidang industri dan pertanian. Kegiatan utamanya adalah menjalankan kegiatan usaha pengembangan perkebunan kelapa sawit, pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit, perdagangan dan lain-lain.
Hasil produksinya sendiri adalah hasil olahan kelapa sawit, seperti minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (kernel). Bagaimana perjalanan perusahaan ini, bisa melantai di bursa?
Jadi, BWPT sendiri memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), pada tanggal 19 Oktober 2009. Saham tersebut rencananya akan disebar kepada masyarakat sebanyak 1.211.009.000 dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran Rp550 per saham.
Akhirnya, BWPT berhasil IPO dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Oktober 2009. Saat ini, harga saham BWPT adalah Rp61 per saham, (per tanggal 30 Agustus 2023).
Nah, kalau Kawan Visto tertarik untuk beli saham BWPT milik Peter Sondakh ini, bisa langsung melakukan transaksi melalui aplikasi InvestasiKu! Kamu juga bisa cek update-an harga terbaru saham BWPT dan saham-saham lainnya.