BISNIS
 

Profil John Riady, Generasi ke Tiga Dari Lippo Group

by William Fernandes - 30 Aug 2023 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Di tengah kontroversi seputar Meikarta, nama Group Lippo juga menjadi sorotan. Termasuk tokoh kunci dalam Grup Lippo, John Riady. Menurut laporan Forbes, kekayaan keluarga Riady mencapai US$1,4 miliar atau setara dengan Rp20,95 triliun. 

Sumber kekayaan ini berasal dari berbagai bisnis diversifikasi Grup, yang meliputi sektor properti, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan. Di luar aktivitas korporatif, sebagai keturunan James Riady dan cucu dari Mochtar Riady, John Riady sekarang menjadi perwakilan generasi ketiga yang mengemban peran kepemimpinan Grup Lippo.

Pola ini merupakan hal yang biasa, mengingat sejumlah konglomerat Indonesia dengan harta puluhan triliun biasanya mewariskan aset mereka kepada generasi berikutnya. Terlebih lagi, jaringan bisnis yang dibangun cenderung meningkatkan kekayaan sejalan dengan kinerja perusahaan yang dimiliki. Meskipun masih muda, John, yang lahir pada tahun 1985, telah menduduki posisi di direksi Grup Lippo.

Namun, kabarnya DPR berencana akan memanggil John Riady, selaku CEO PT Lippo Karawaci, terkait dengan polemik pembelian Meikarta yang hingga kini kasusnya tidak habis-habis.

Nah, bagaimana gambaran lengkap mengenai sosok John Riady? Yuk, kita simak artikel berikut ini!

 

Profil dan Perjalanan Karier John Riady

Sebelum terlibat aktif dalam urusan bisnis keluarga, John Riady memiliki minat besar terhadap politik di Indonesia. Inilah yang mendorongnya untuk mengejar pendidikan dalam bidang Filsafat Politik dan Ekonomi di Universitas Georgetown dari tahun 2003 hingga 2006.

 

Pengalaman sebagai Jurnalis

Setelah berhasil meraih gelar sarjana, pada tahun 2006 John memutuskan kembali ke Indonesia dan bergabung dengan media yang dimiliki keluarganya. Menurut informasi dari profil LinkedIn-nya, ia menjabat sebagai Editor di The Jakarta Globe, majalah berbahasa Inggris yang berbasis di Jakarta. 

Namun, seiring dengan mendalaminya berbagai permasalahan, ia merasa semakin sedikit yang ia ketahui. Hal ini mendorong John untuk kembali ke Amerika pada tahun 2008 guna mendalami secara lebih komprehensif topik perpolitikan dan tata negara di berbagai wilayah.

 

Menjadi Dosen

Ketika ia kembali ke Amerika, John menyelesaikan program Master dalam bidang Keuangan dan Operasi di Wharton School dalam waktu satu tahun, sambil juga mengejar gelar hukum hingga mendapatkan gelar profesional Juris Doctor di Columbia University Law School pada tahun 2011. 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, John kembali ke Indonesia untuk kali kedua pada tahun yang sama. Saat itu, ia memutuskan untuk mengaplikasikan pengetahuannya dengan menjadi dosen di Sekolah Hukum Pelita Harapan di Jakarta dan aktif sebagai kolumnis reguler di harian Jakarta Post, mengulas isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang terkait dengan Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

 

Prestasi dalam Dunia Bisnis

Dengan prestasi-prestasinya, tak mengherankan jika John mendapatkan lisensi sebagai pengacara di negara bagian New York dan juga duduk di Asia Executive Board di Wharton Business School. Tahun 2018, ia pun dinobatkan sebagai World Economic Forum Young Global Leader.

 

Peran di Grup Lippo

Berkat dedikasi dan usahanya, John dengan cepat mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi strategis dalam bisnis keluarga. Dimulai sebagai Direktur Eksekutif di Grup Lippo sejak tahun 2011 hingga sekarang. Sejak tahun 2019, ia juga menjabat sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk. 

Berbeda dengan ayah dan kakeknya yang lebih berfokus pada bisnis konvensional, John memiliki naluri yang tajam dalam melihat peluang pasar masa depan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk berinvestasi dalam ekosistem digital Asia Tenggara yang berkembang pesat. Di bawah kepemimpinannya, Lippo Karawaci tetap menjaga fokus pada urbanisasi, digitalisasi, dan demografi. 

John juga terlibat sebagai Founder dan Managing Partner di Venturra Capital, yang telah berinvestasi dalam lebih dari 50 perusahaan teknologi di Asia Tenggara. Sebelum menjadi CEO Lippo Karawaci, John juga turut mendirikan OVO, yang saat ini merupakan salah satu dari lima unicorn di Indonesia, perusahaan pembayaran digital terkemuka yang juga memiliki kepemilikan saham di Grab dan Tokopedia.

Kini, Grup Lippo telah berkembang ke berbagai sektor seperti real estate, ritel, kesehatan, media, perbankan, hotel, dan internet broadband. Di Indonesia, Grup Lippo telah menjadi penyedia layanan terpadu terbesar, melayani lebih dari 60 juta penduduk. Yayasan filantropinya juga mengelola 45 sekolah, dua universitas, dan 32 rumah sakit, termasuk rumah sakit perawatan kanker kelas dunia pertama di Indonesia.

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO