Daftar Isi
Salah satu e-commerce yang berasal dari Tiongkok yaitu JD.ID mengumkan akan menghentikan kegiatan usahanya secara total pada 31 Maret 2023 mendatang.
Bahkan ada ratusan karyawan yang di PHK oleh pihak perusahaan JD.ID. Namun, apa penyebab JD.ID tutup dan memutuskan hengkang dari Indonesia? Yuk kita simak dalam artikel berikut ini!
JD.ID Resmi Tutup Pada 31 Maret 2023
JD.ID resmi mengumumkan akan menutup total usahanya di Indonesia pada 31 Maret 2023 melalui website resminya. Bahkan layanan e-commerce ini juga akan menyetop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023.
“Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan Anda mulai tanggal 15 Februari 2023. JD.ID dan semua layanannya akan dihentikan pada 31 Maret 2023.”
Kemudian, perusahaan tersebut menginformasikan untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan, perusahaan akan tetap memenuhi pesanan seperti biasa hingga akhir Maret 2023.
JD.ID Tutup Pemesanan Hingga Banting Harga
Layanan belanda online JD.ID obral diskon sebelum tutup permanen pada 31 Maret 2023, di mana ada banyak barang yang diskon seperti:
- Diskon 99 persen produk elektronik tertentu.
- Diskon sampai dengan 98 produk fashion, seperti aksesoris, tas, hingga outfit.
- Promo sampai dengan 80 persen untuk jam tangan dan aksesoris.
- Diskon peralatan gaming hingga 90 persen.
- Diskon hingga 89 persen kebutuhan olahraga ditambah ekstra kupon Rp150 ribu.
- Diskon sampai dengan Rp500 ribu untuk pembelian gadget via Akulaku Paylater.
- Diskon sampai dengan 92 persen untuk kebutuhan rumah tangga.
- Dan Clearance Sale harga di bawah Rp50 ribu untuk kebutuhan rumah tangga tertentu.
Namun, JD.ID hanya melayani pesanan terakhir pelanggan hingga 15 Februari 2023. Setelah itu, perusahaan akan secara bertahap menutup layanan mereka hingga tutup permanen pada akhir Maret.
Selain itu, JD.ID mengatakan masih akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir maret 2023.
JD.ID PHK Ratusan Karyawan
Sebelum mengumumkan penutupan layanannya, pihak JD.ID sebenarnya telak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pertengahan Desember 2020. Jumlahnya mencapai lebih dari 200 orang atau sekitar 30 persen dari total pekerja JD.ID.
Langkah ini terpaksa diambil oleh perusahaan untuk beradaptasi terhadap tantangan perubahan bisnis yang cepat.
Hal ini dikatakan langsung oleh Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID yaitu Setya Yudha Indraswara.
Dalam keterangan resminya, Setya menjelaskan bahwa:
“Langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan ini. Salah satu langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,”
Penyebab JD.ID Bangkrut di Indonesia
Pihak JD.ID mengatakan alasan menyetop kegiatan opersional perusahaannya secara permanen adalah karena akan berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.
Namun alasan lain dari beberapa data mengatakan jika sejak akhir tahun 2022, JD.ID yang merupakan perusahaan anak perusahaan asal Tiongkok JD.com ini memang sudah mengalami kerugian yang cukup besar.
Sehingga menjadi alasan utama mereka melakukan PHK ratusan karyawan, bahkan sebelum pengumuman resmi tutup, JD.ID di Jakarta mulai mengosongkan stoknya dan sedang mengadakan clearance sale.
Namun, hingga kini belum diketahui pasti bagaimana nasib produk sisa yang kemungkinan ada, serta nasib karyawan perusahaan.
Profil Perusahaan JD.ID
JD.ID merupakan perusahaan joint venture dari e-commerce China JD.com dan Provident Capital.
Dimana perusahaan JD.ID didirikan oleh Liu Qiangdong atau yang lebih dikenal Richard Liu pada 18 Juni 1998 di China.
JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015 dengan mengemban misi make the joy happen atau menghadirkan kebahagiaan.
Sekarang, layanan belanja online ini memiliki 12 kategori pilihan produk mulai dari produk ibu dan anak, perangkat elektronik, hingga produk luxury brand.
Sebagai e-commerce pendatang dari China, bisnis JD.ID tergolong berkembang pesat di Indonesia. Hal tersebut tampak dari jumlah produk yang semula hanya 10.000 SKU pada tahun 2015 menjadi sekitar 100.000 SKU pada akhir tahun 2016.
JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada para pelanggan.
Diketahui, JD.ID merupakan e-commerce dengan trafik terbesar kesepuluh di Indonesia pada akhir Desember 2022.
Baca Juga: Ingin Franchise Indomaret? Simak Syarat, Langkah, & Keuntungannya
Manfaatkan Diskon Belanja Online Dari JD.ID
Walaupun JD.ID akan menutup kegiatan operasional perusahaannya dari Indonesia, moment ini bisa kamu gunakan untuk menikmati diskon gila-gila loh dari produk yang masih tersedia dari JD.ID
Namun jangan sampai berlebihan hingga keuangan kamu boncos ya, pastikan kamu juga Investasi di instrumen yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Nah, kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!
InvestasiKu, adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan rencana.