Daftar Isi
Valuasi perusahaan adalah proses untuk menentukan nilai wajar dari keseluruhan bisnis atau unit perusahaan. Valuasi perusahaan dapat digunakan untuk investor mengambil keputusan bersedia atau tidak untuk membeli saham tersebut. Apakah suatu aset tersebut dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah oleh Investor.
Mengapa Penting Melakukan Valuasi?
Melakukan valuasi perusahaan sangat penting. Karena, dengan melakukan valuasi kita bisa melihat seberapa besar perkembangan bisnis yang sedang dijalankan. Kemudian tingkat valuasi yang baik bisa menjadi tanda acuan untuk keberhasilan tingkat nilai perusahaan, baik dari segi fundamental hingga segi relatifnya.
Jika ada acuan hasil untuk penilaian saham, maka perusahaan dapat mengetahui seberapa baik kinerjanya. Hal ini juga bisa dilihat dari aspek keuangam aset, dan nilai saham.
Metode Valuasi Saham
1. Valuasi Absolut (Absolute Valuation)
Metode menemukan nilai intrinsik atau "sebenarnya" dari suatu investasi berdasarkan analisis fundamental. Dengan menganalisis fundamental, berarti investor hanya akan fokus pada hal-hal seperti dividen, arus kas, dan tingkat pertumbuhan untuk satu perusahaan.
2. Valuasi Relatif (Relative Valuation)
Metode valuasi relatif digunakan untuk menilai satu perusahaan dengan yang lainnya berdasarkan rasio tertentu salah satunya P/E ratio.
Contoh, jika P/E ratio suatu perusahaan lebih rendah daripada kelipatan P/E ratio dari perusahaan lain yang satu sektor, kemungkinan perusahaan tersebut dianggap undervalued. Biasanya, Model valuasi relatif jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk dihitung daripada model penilaian absolut, itulah sebabnya banyak investor memulai analisis dengan model ini.
Manfaat Valuasi Saham
Pelaksanaannya banyak mempertimbangkan faktor-faktor vital. Jika perusahaan tersebut memiliki nilai valuasi yang besar, maka akan memperoleh lima manfaat di antaranya:
1. Menarik Minat Pemodal Untuk Investasi
Sebelum mempresentasikan laporan valuasi kepada investor, Pastikan bisnis yang kamu buat sudah memenuhi semua faktor yang sudah kita jabarkan diatas. Jika faktor valuasi sudah memenuhi berbagai kriteria, seorang investor akan berminat untuk mengucurkan dana untuk perusahaan atau bekerja sama yang saling menguntungkan.
2. Alat Pertimbangan Akuisisi Bisnis
Laporan valuasi menjadi senjata penilaian objektif nilai perusahaan. Selanjutnya, proses negosiasi dapat berlangsung dengan berlandaskan pada valuasi tersebut.
3. Sebagai Pertimbangan Decision Maker
Melalui valuasi, pengambil keputusan bisa mempertimbangkan secara matang dalam melakukan langkah yang strategis. Saat perusahaan memiliki valuasi tinggi, kamu bisa merencanakan ekspansi bisnis. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki valuasi rendah, alangkah baiknya mengantisipasi kerugian dengan melakukan merger. Juga, menjual bisnis ke perusahaan lain.
4. Evaluasi
Aktivitas valuasi dapat dipakai perusahaan sebagai sarana berbenah kinerja. Dengan begitu, kamu dapat gambaran mengenai kondisi perusahaan tersebut baik atau buruk.
5. Memahami Nilai Jual Perusahaan
Punya kemampuan analisa terhadap nilai perusahaan sangat perlu bagi pemilik usaha. Pengetahuan ini dapat bermanfaat untuk mendapatkan profit. Ketika kamu melakukan merger atau menjual perusahaan.
Cara Menghitung Valuasi Saham Perusahaan dan Contohnya
Valuasi saham adalah proses menentukan nilai saham saat ini (atau yang diproyeksikan) pada periode waktu tertentu. Ada empat cara menghitung valuasi saham yang sering digunakan investor di antaranya:
1. Valuasi Multiple (VM)
Cara pertama adalah dengan valuasi multiple. Cara kalkulasi valuasi dengan strategi ini dilaksanakan dengan mengalikan keuntungan perusahaan. Misalnya, perusahaan memiliki profit bersih Rp200 juta per tahun dengan valuasi multiple (VM) sebesar 5. Maka, valuasinya adalah Rp1 miliar. Dari pandangan investor, perusahaan mempunyai potensi keuntungan per tahun sekitar Rp200 juta untuk modal investasi sebesar Rp1 Miliar.
2. Comparable Method
Berikutnya, kamu bisa menggunakan strategi yang disebut metode komparasi. Cara tersebut bisa kamu gunakan dengan mengkomparasikan bisnis A dengan bisnis B yang serupa. Metode seperti ini lumayan gampang karena kamu bisa mendapatkan hasil komparasi bisnis yang tepat. Karena kamu melaksanakan perbandingan yang relatif sepadan.
3. Discounted Cash Flow (DCF)
Terakhir, ada cara yang bernama Discounted Cash Flow atau singkatannya DCF. Kalkulasi dengan cara DCF menggunakan prediksi arus kas di masa depan. Berlainan dengan cara keuntungan berlipat, DCF meninjau aspek inflasi untuk memperoleh present value (PV) bisnis perusahaan. Kalkulasi dengan cara DCF membutuhkan perkiraan pendapatan serta pengeluaran bisnis dalam periode tahun ke tahun. Setelah itu, kamu bisa mendapatkan laporan arus kas bersih.
Selanjutnya, kalkulasikan discount rate yang tepat dari tahun ke tahun untuk mendapatkan PV bersih dari keuntungan di masa depan. Pada waktu yang sama, kamu mendapatkan discounted cash flow. Cara menghitung DCF membolehkan pemegang saham untuk melaksanakan perbandingan sebelum berinvestasi. Dalam penggunaannya, mereka bisa mempertimbangkan segi risiko dan tingkat return yang bisa didapatkan.
4. Metode Asset Valuation
Cara yang paling akhir adalah valuasi aset. mengimplementasikan cara ini ga susah, yakni dengan meninjau kembali total nilai jual aset milik perusahaan. Kamu bisa kok memprediksi nilai jualnya dan sekaligus melakukan pembayaran total utang, hasil akhirnya adalah valuasi bisnis dari perusahaan tersebut.
Apa Perbedaan Valuasi dan Keuntungan?
1. Perbedaan Valuasi dan Profit
Sama seperti yang sudah kita jabarkan diatas, valuasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan penilaian perusahaan.
Unsur-unsur yang menjadi penilaian yakni pembuatan dan penjualan produk dan lain-lain yang berhubungan dengan dengan nilai perusahaan. Corporate Finance Institute menjelaskan bahwa, Valuasi adalah penilaian mengacu pada proses menentukan nilai sekarang dari sebuah perusahaan atau aset.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah teknik tertentu. Pengamat yang ingin menilai sebuah perusahaan biasanya mengacu pada manajemen bisnis, pendapatan masa depan yang prospektif, nilai pasar aset perusahaan, dan komposisi struktur modalnya.
Sedangkan profit dari usaha merupakan laba bersih yang diperoleh dari produktivitas perusahaan. laba bersih sangat berbeda dengan omset, karena omset merupakan laba kotor yang belum dikurangi biaya lain.
2. Valuasi dan Profit Keduanya Saling Berkaitan
Seharusnya, pebisnis zaman sekarang sudah mengerti bahwa menciptakan sebuah produk itu tidak hanya menguntungkan perusahaan saja. Melainkan harus memastikan kepuasan pelanggan pada saat selesai transaksi. Inilah syarat utama kesuksesan yang harus diterapkan oleh perusahaan besar di Indonesia. Karena mereka akan menjadi konsumen loyal dan berlangganan ke depan. Gabungan kalkulasi valuasi dan keuntungan bisa bikin perusahaan menjadi hebat. Oleh karena itu, keduanya berkaitan erat.
Jika kamu pengen memperoleh keuntungan yang meningkat secara eksponensial, maka nilai valuasi juga harus meningkat. Berbagai persoalan yang ada pada sebuah perusahaan kudu dibenahi agar mendapatkan valuasi tinggi. Harus kamu ketahui bahwa, perusahaan-perusahaan perintis di Silicon Valley, Amerika Serikat yang sudah tumbuh menjadi hebat karena mereka paham akan keinginan pasar.