Daftar Isi
PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) berencana untuk menaikkan tarif sewa kapal mereka, sebagai akibat dari eskalasi konflik antara Gaza-Israel yang berdampak pada wilayah Laut Merah.
Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M. Mulia, mengungkapkan bahwa kondisi geopolitik di Timur Tengah memiliki potensi dampak positif, bagi perusahaan mereka.
Meskipun SMDR tidak melayani rute ke Israel, kenaikan tarif sewa kapal dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Dampak Konflik Gaza-Israel di Laut Merah
Konflik antara Gaza-Israel telah mempengaruhi rute pelayaran di Laut Merah. Hal ini menyebabkan kapal-kapal yang melakukan mitigasi rute harus menanggung biaya pengapalan yang lebih tinggi.
Sebagai akibatnya, tarif sewa kapal dapat terdorong ke atas, yang berarti harga sewa kapal akan naik.
Meskipun SMDR tidak melayani rute ke Israel, kenaikan tarif sewa kapal dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Bani menjelaskan bahwa mitigasi rute yang dilakukan oleh kapal-kapal SMDR akan berdampak pada biaya dan kondisi permintaan serta kesediaan kapal di dunia.
Oleh karena itu, kondisi ini dianggap sebagai peluang yang berpotensi menguntungkan bagi perusahaan pelayaran seperti SMDR.
Penambahan Layanan Baru
Selain itu, SMDR juga telah menambahkan layanan baru yang menyambungkan Timur Tengah, dengan Asia Tenggara.
Layanan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi perusahaan, terutama mengingat kondisi yang terjadi di Laut Merah akibat konflik Gaza-Israel.
Kenaikan tarif sewa kapal oleh SMDR sebagai akibat dari konflik Gaza-Israel di Laut Merah juga dapat berdampak pada industri pelayaran secara keseluruhan.
Dengan adanya peningkatan biaya pengapalan, kemungkinan besar tarif sewa kapal dari perusahaan pelayaran lain juga akan mengalami kenaikan.
Hal ini dapat mempengaruhi biaya logistik dan perdagangan internasional di wilayah tersebut.
Situasi Pasar Saham SMDR
Saham SMDR juga mengalami pergerakan yang positif seiring dengan eskalasi konflik Gaza-Israel di Laut Merah.
Saham SMDR naik sebesar 11,88% dalam perdagangan sepekan dan 20,95% dalam perdagangan sebulan.
Pada tanggal 18 Januari 2024, saham SMDR berada di level Rp358 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp5,86 triliun.